◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️
.
.
.
****
Yang ditunggu-tunggu Namjoon akhirnya datang. Orang suruhannya pun berhasil menemukan Namjoon dalam keadaan yang memprihatinkan."Lepaskan borgol ini!"
"Eeetsh jangan!" tolak Yona. Mendengar itu tentu membuat Namjoon sedikit kesal. "A-aku tidak mau dipenjara," lanjut Yona dengan nada gugup.
"Aku tidak akan memenjarakanmu,"
Namjoon pun memberi isyarat orang suruhannya untuk segera melakukan perintahnya. "Ta-tapi bagaimana aku bisa percaya denganmu?" lanjutnya.
"Jangan pernah lagi bertemu denganku, jauhi aku, dan anggap kita tidak saling kenal," lanjut Namjoon dengan nada tegas.
Mendengar pernyataan itu Yona hanya menunduk sedih. Ia terlihat pasrah atas apa yang ingin dilakukan Namjoon untuk terbebas darinya. "Maaf, karena selama bersamaku kau terjebak dalam masalah," lirih Yona yang masih terus menunduk.
"Tuan, borgol ini akan terbuka jika ada ahli yang bisa membuat duplikatnya, saya harus pergi dulu untuk mencari orang tersebut," kecoh orang suruhan Namjoon.
"Pergilah,"
Orang suruhan itu pun memberi salam hormat sebelum akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua. Yona yang masih dirundung kebingungan itu terus melihat pria yang berjalan pergi meninggalkan mereka dengan tatapan aneh. "Kenapa pria tadi memanggilmu Tuan? Apakah kau seorang boss?" cecar Yona. Namjoon terlihat bingung menjawab hal itu, alhasil ia hanya diam membisu sambil menghindari tatap muka dengan Yona. "Apa kau ini bukan orang biasa? Ayo mengaku saja," goda Yona sambil mencoba terus menatap mata Namjoon yang terus berusaha menghindarinya.
"Iya 'kan?"
"Hayo, katakan sejujurnya,"
"Iya 'kan?"
Namjoon yang panik itu pun tanpa sengaja mengangkat borgol di tangan mereka yang secara langsung membuat Yona langsung merintih. "Aaaah sakit!"
"Aku bilang juga apa, borgol ini akan menyakitimu jadi lebih baik dilepas,"
"Tapi kau janji tidak akan melaporkanku kepolisi 'kan?" Namjoon yang jengah mendengar pertanyaan itu seketika mengangguk. "Janji?" tawar Yona sambil memberi jari kelingkingnya pada Namjoon.
Sebegai simbolis pun Namjoon akhirnya menyetujui hal itu. Luka dipergelangan tangan Yona cukup serius dan itu membuatnya semakin tak tega.
Tak lama orang suruhan Namjoon datang. Ia membawa pria yang sedang memeriksa kunci duplikat yang cocok untuk membuka borgol mereka. Selama satu-persatu kunci duplikat itu dicoba, selama itu juga Namjoon terus memandangi wajah Yona.
Akhirnya dengan kesabaran menunggu, borgol mereka pun bisa dilepaskan. Terlihat ekspresi lega terlihat di wajah keduanya. Yona yang merasa sudah lepas dari Namjoon itu pun segera pergi begitu saja meninggalkan mereka.
"Tunggu! Sebaiknya ke rumah sakit!" Panggillan itu langsung menghentikan langkah kaki Yona. Gadia itu berbalik sambil tersenyum.
"Tenang saja, aku bisa mengobati lukaku sendiri dengan cepat tanpa bekas," imbuh Yona sambil melambaikan tangannya sebagai isyarat perpisahan. Namjoon tanpa sadar, Yona malah menunjukan ponsel Namjoon yang ada ditangannya.
Namjoon yang melihat itu pun seketika terkejut menyadari ponselnya sudah berpindah tangan.
Yona yang menyadari kecerobohannya itu pun segera melarikan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE - [TAMAT]
FanfictionPreview ______________________________ Ketika ia takut jatuh cinta karena rasa bersalahnya dimasa lalu. Semua berubah ketika rasa itu muncul. Karena semua yang ditutupi suatu saat pasti akan terbongkar juga. Kau tidak bisa lari dari kenyataan. ~Kim...