part 9

6.5K 366 29
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️

.

.

.

****

Yona, Seokjin dan juga Namjoon berada di satu mobil. Namun, ada yang aneh atas pengakuan Namjoon tadi dan kenyataannya. Ia tampak tidak berada diposisi mengemudi, melainkan ada supir lain yang mengatur laju mobil.

Yona terlihat curiga akan hal itu, tapi ia tetap harus bersikap baik dan berusaha tidak mencari gara-gara pada Namjoon yang mengetahui banyak hal tentang dirinya.

"Rumahmu disekitar mana?" tanya Seokjin yang memecah kekakuan suasana dalam mobil.

"Aaah—anu—aku turun di depan lampu merah saja," ungkap Yona dengan nada gugup.

"Kenapa? Kenapa tidak dirumahmu saja?"

"Aku—,"

"Dia tidak punya rumah!" bantah Namjoon.

Yona langsung menajamkan pandangannya kearah kaca mobil atas menatap Namjoon marah.

"Kau tidak punya rumah? Lalu selama ini kau tinggal dimana?" cecar Seokjin kembali.

"Aku berhenti disini saja, maaf tapi aku benar-benar ada urusan penting," elak Yona yang mencoba berusaha menghindar dari pertanyaan yang terus dilontarkan Kim Seokjin.

Mobil pun menepi disisi jalan. Bersamaan dengan Yona yang keluar pun Namjoon pun ikut dan langsung menarik tangan Yona. "Mana ponselku? Tolong kembalikan! Itu barang yang sangat berharga untukku," ujar Namjoon dengan nada tegas.

"Aku akan kembalikan, tenang saja jangan khawatir,"

"Aku tidak bisa percaya denganmu,"

"Jangan salah paham, tapi ponselmu juga tidak berguna! Tidak bisa dijual,"

"Kalau kau sampai menjual ponselku, kau akan tahu akibatnya," ancam Namjoon dengan nada marah.

Tak lama Kim Seokjin juga ikut turun untuk melerai. Tampak Namjoon yang sedang mengintimidasi Yona. "Joon apa yang kau lakukan!" Seokjin pun segera menarik tangan Yona.

Namjoon masih diam dengan tatapan mengintimidasi, hal itu membuat Yona semakin tak nyaman dan terus menunduk. "Yona, bagaimana kalau untuk sementara kau tinggal di rumah kami? Hari sudah sangat malam, jadi supaya besok kita bisa ke lokasi syuting bersama dan tidak terlambat," ajak Seokjin.

"Tidak usah, aku tidak mau merepotkan,"

"Tidak repot, kok, lagi pula cuaca sedang tidak baik, bisa turun hujan malam ini."

Namjoon yang mendengar itu pun mendahului pergi untuk masuk ke dalam mobil. "Tidak usah, oppa,"

"Oppa? Panggilan imut, aku jadi merasa aneh mendengarmu memanggilku begitu," ujar Seokjin. Pria itu terus memandangi wajah Yona yang tampak malu dengan pipi yang memerah. "Ayo ikut! Tidurlah di rumahku. Kebetulan disana banyak kamar kosong, daripada kau kehujanan malam ini," ajak Seokjin kembali.

Yona yang tak sengaja menatap kaca mobil, terlihat di dalam Namjoon sedang duduk tanpa ekspresi di kursi depan membuat Yona sedikit tertekan. Pertimbangan rasa bersalah Yona kepada Namjoon pun membuatnya menyetujui permintaan Seokjin untuk tidur sementara di rumah mereka.

.

.

.

****
Mereka pun tiba di rumah mewah istana keluarga Kim. Di depan pintu, mereka sudah disambut beberapa maid. Ada yang membuat Yona merasa aneh, melihat Namjoon seturunnya dari mobil langsung bergegas pergi meninggalkan mereka. Beberapa maid juga memberi hormat kepada Namjoon, tetapi pria itu tampak sangat acuh.

LOVE - [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang