part 20

4.7K 301 39
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading ◽️◽️◽️

.

.

.

****
Semua terjadi begitu saja dan menjadi kepercayaan salah yang dipegang Yona. Tentang Namjoon yang ia pikir adalah pelaku sebenarnya.

Pernyataan Seokjin tentang hubungan mereka, jelas membuat banyak orang terkejut serta bahagia. Pasalnya selama ini Kim Seokjin tak pernah sekalipun memperkenalkan wanita sebagai pacar ke publik. Hal itu juga menimbulkan pertanyaan besar dalam benak Yona.

"Kenapa Oppa bicara begitu di depan media?"

"Kenapa? Kau tidak suka?"

"Bukan begitu, tapi 'kan kita tidak pacaran,"

"Kalau begitu ayo pacaran!" ungkap Seokjin secara gamblang.

Yona seketika menunduk, terlihat bimbang di waktu bersamaan mengingat Namjoon.

"Tapi sepertinya aku tidak bisa, aku tidak bisa membuka hati untukmu,"

"Apa karena Namjoon?" sela Seokjin sambil berjalan mendekati Yona dan memegangi kedua pundaknya. "Aku akan membantumu melupakan Namjoon, aku tahu itu berat tapi aku akan berusaha mengisi hatimu," sambung Seokjin. Melihat kebisuan Yona, jelas ia membenarkan apa yang dikatakan Seokjin. "Apakah kau bersedia melupakan Namjoon demi aku?" tanya Namjoon kembali.

Yona terdiam menatap bingung dengan mata berkaca-kaca. "Aku memang harus melupakannya," jawab Yona.

"Yona ayo menikah, dengan begitu tidak ada lagi yang bisa merebutmu dariku," ungkap Seokjin.

"Aku—aku,"

"Kau butuh waktu? Aku akan memberimu waktu," lanjut Seokjin sambil mengecup kening Yona dengan mesra.

Kebimbangan itu tak bisa dihilangankan dari benak Yona. Disisi lain ia masih mencintai Namjoon, tetapi disisi lain ia harus rela melepaskan Namjoon dendam itu tidak kembali membakar hatinya.

.

.

.

****
Namjoon kini sudah dirawat di rumah. Di sana ada Jasmine yang begitu telaten membantu dan merawat Namjoon.

"Jasmine pulanglah!"

"Kenapa? Kau tidak suka aku disini?"

"Aku tidak mau merepotkanmu,"

"Tidak repot! Aku 'kan calon istrimu,"

"Jasmine, lupakan itu, aku tidak akan pernah bisa mencintaimu,"

Jasmine pun terdiam sesaat menatap Namjoon datar. "Kau selalu bicara begitu, apakah aku peduli? Kita akan menikah dan itu tidak bisa dirubah!" kekehnya.

Jasmine yang tak bisa menyembunyikan air mata penolakan Namjoon itu pun segera bergegas keluar dari kamar. Gadis itu berdiri di depan pintu sambil menengadahkan kepalanya, tampak cairan merah kental mengalir dari hidungnya. Ini membuatnya sedikit pusing dan sedikit sempoyongan. Namun, ia berusaha keras menyembunyikan itu.

Tak lama terlihat Seokjin yang barusaja pulang. Jasmine yang mengetahui keberadaan Seokjin pun segera pergi menjauh untuk bersembunyi. Seokjin sendiri segera masuk ke kamar Seokjin untuk melihat keadaan sang adik yang sedang terbaring santai.

"Apa kabarmu?"

Namjoon melirik sinis kearah sang kakak.

"Maafkan aku, Namjoon," lanjut Seokjin sambil tersenyum.

Kesal dengan pernyataan sang kakak, Namjoon pun beranjak dari baringnya dan berjalan mendekati Seokjin. Dengan keadaan lengan yang masih diperban, ia berjalan perlahan menghampiri.

LOVE - [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang