◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️
.
.
.
****
Hari sudah pagi. Terik matahari sudah meninggi, cuaca juga sangat cerah pagi itu. Yona juga sudah terbangun dengan pakaian yang diberikan Namjoon tadi. Pakaian yang diberi namjoon terlihat sangat cocok, ada celana panjang, kemeja putih lengkap dengan dalaman wanita yang masih baru. Setelah mengenakannya, Yona pun menampilkan aura elegant dari wajahnya yang cantik.Di kotak kardus yang diberi Namjoon juga terlihat kantung plasting yang rupanya adalah pakaian, bra dan celana dalam miliknya yang tertinggal di kamar mandi Seokjin
semalam. Yona begitu terkejut dan juga malu secara bersamaan. "Bagaimana dia bisa mendapatkan ini?" gumamnya bingung.Ada juga tad kecil yang diberikan Namjoon di dalam kotak tersebut, lengkap dengan lip-blam, bedak, dan juga sisir di dalamnya.
Merasa sudah rapi, Yona pun keluar dari kamar sambil menenteng tas barunya. Penampilannya hari ini sangat berbeda dari Yona yang biasanya. Sesaat setelah keluar, terlihat sofa itu masih ada Namjoon. Namun, sudah dalam keadaan berbaring serta tertidur sangat lelap. Tak ingin membangunkan, Yona berjalan pelan menentang tasnya untuk segera menuju ke dapur. Tenggorokkannya sangat kering, tanpa tahu arah ia berjalan bingung ke dapur yang megah dari rumah itu.
"Cari apa?" sapa seorang wanita paruh baya.
"Maaf nyonya, saya ingin minta segelas air putih," lirih Yona sambil membungkuk hormat.
Wanita paruh baya itu pun tersenyum. Ia segera membuka kulkas dan menyiapkan segelas susu segar dingin untuk Yona. "Duduklah! Aku juga sudah menyiapkan sarapan untukmu," lanjut wanita paruh baya itu dengan ramah.
"Nee," kebetulan perut Yona juga sudah terasa lapar. Ia pun tanpa ragu segera duduk di kursi yang sudah dipersiapkan untuknya. Lenkap dengan roti tawar selai cokelat dan segelas susu.
Yona segera makan dengan lahap. Namun, di waktu bersamaan terlihat seorang pria gagah melintasi dapur. Wanita pruh baya tadi segera berjalan menghampiri pria tadi dan memberikannya kantong yang berisi kotak makan siang.
"Selamat pagi, istriku," pria gagah itu tampak melirik Yona dengan tatapan bingung.
"Ini sarapannya, aku juga sudah menyiapkan vitamin di dalam,"
"Siapa dia?"
"Aaah, dia temannya Namjoon," ujar Hyemi.
"Teman Namjoon?"
"Sudahlah jangan dipikirkan, kau bisa terlambat nanti," sambung Hyemi sambil memperbaiki dasi tuan Kim. Hati pria itu pun luluh, ia pun memeluk sang istri sambil mencium keningnya.
"Nanti malam aku akan tidur denganmu, aku akan pulang lebih awal," lanjut tuan Kim sambil tersenyum menatap wajah cantik sang istri. "Katakan pada Namjoon juga untuk datang kerapat sore ini," sambung tuan Kim. Hyemi pun tanpa ragu mengangguk pada sang suami sambil tersenyum.
Yona terlihat penasaran dengan pria tadi, tapi jarak mereka yang cukup jauh dan Yona juga tidak bisa mendengar perbincangan mereka.
"Enak sarapannya?"
"Terima kasih bibi," ujar Yona sambil tersenyum ramah. Masih ingat jelas dalam benak Hyemi dimana Yona tadi pagi mengenakan pakaian Namjoon, dan itu terus membuatnya tak berhenti tersenyum.
"Bibi, ngomong-ngomong kenal dengan supirnya Kim Seokjin?" tanya Yona. Menatap bingung akan hal itu Hyemi hanya diam tanpa bisa berkata.
"Supir? Supir di rumah ini terlalu banyak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE - [TAMAT]
FanfictionPreview ______________________________ Ketika ia takut jatuh cinta karena rasa bersalahnya dimasa lalu. Semua berubah ketika rasa itu muncul. Karena semua yang ditutupi suatu saat pasti akan terbongkar juga. Kau tidak bisa lari dari kenyataan. ~Kim...