part 13

5.6K 323 17
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️

.

.

.

****
Sepanjang jalan Yona terus saja diam. Sama halnya dengan Namjoon yang masih kaku atas kejadian tadi. Sampai akhirnya mereka tiba di kediaman tuan Kim.

"Kenapa kau membawaku kesini lagi?"

"Ibuku ingin bertemu denganmu,"

"Aku tidak peduli!"

"Kau juga tidak bisa seenaknya pergi dariku! Ingat kau masih punya hutang mengembalikan ponselku,"

"Kenapa lagi bicara tentang ponsel? Aku akan mengembalikan ponselmu nanti tenang saja,"

"Aku tidak percaya,"

"Ada apa sih dengan ponsel itu? Kenapa kau sangat mempermasalahkan itu! Dijual juga tidak laku,"

"Bukan soal harga, tapi ponse itu sama seperti nyawaku," lirih Namjoon. Dengan pandangan tegas lurus menatapnya.

"Ya baiklah,"

Yona akhirnya pasrah. Ia tidak bisa lagi mengelak, lantaran ia juga merasa bersalah atas dibawa kaburnya ponsel yang ia titipkan.

Di rumah itu, Yona langsung diantar ke kamar nyonya Hyemi yang dijaga beberapa pelayan di depan kamar. Kamar yang megah dan indah itu membuat Yona kembali berdecak kagum. "Ini kamar ibumu? Tidak seperti kamar ibunya seorang supir," polos Yona.

"Antar dia masuk bertemu ibu," ujar Namjoon sambil mendorong tubuh Yona sedikit maju beberapa langkah darinya.

"Baik, Tuan muda," balas salah seorang pelayan.

Hal itu tentu membuat Yona semakin kebingungan, di waktu bersamaan terlihat Namjoon berjalan pergi meninggalkan mereka.

"Kenapa kau panggil supir itu tuan muda?"

"Mari nona saya antar masuk," elak pelayan tersebut.

Yona pun akhirnya diantar masuk. Di sana ia langsung disambut nyonya Hyemi yang sedang berbaring di atas ranjangnya yang megah. "Duduklah," sambut nyonya Hyemi yang langsung meminta beberapa pelayannya menyiapkan kursi menyambut Yona.

"Anda ibunya supir itu?" Nyonya Hyemi pun tersenyum singkat sambil menunduk. "Ini tidak tampak seperti kamar ibu dari orang yang berprofesi sebagai supir," sambungnya.

"Jadi kau memang percaya kalau anakku adalah supir?"

"Maksudnya?

"Kau ini polos sekali, pasti kau anak yang baik," puji nyonya Hyemi sambil menatap wajah cantik Yona yang masih terlihat bingung dengan semua itu. "Siapa namamu, Nak?"

"Yona,"

"Nama yang sangat bagus,"

Yona pun tersipu malu karena pujian tersebut.

"Kau kenal baik dengan anakku Namjoon?"

"Jadi namanya Namjoon?"

Nyonya Hyemi pun mengangguk sambil melirik wajah polos Yona. "Namanya Kim Namjoon," lanjutnya.

"Namanya terdengar seperti tidak asing, seperti nama adiknya Kim Seokjin," ujar Yona dengan nada bingung.

Nyonya Hyemi masih saja gemas, ia tak henti-hentinya tersenyum menatap wajah polos gadis cantik itu. "Yona, bisakah aku minta tolong padamu?"

"Minta tolong?"

"Tolong luluhkan hati putraku," ucap Hyemi. Mendengar hal itu, Yona terdiam bingung. "Entahlah, kupikir dia selalu sendirian, banyak hal yang tidak pernah ia ceritakan padaku, tapi aku tahu bahwa dia sangat menderita," lanjut nyonya Hyemi. Pandangannya pun turun, dibarengi air mata yang kemudian mengalir.

LOVE - [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang