◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️
.
.
.
****
Yona dan Seokjin kemudian duduk di kursi penumpang sedangkan Namjoon duduk di kursi kemudi. Sepanjang perjalanan, Seokjin terlihat selalu mengajak Yona berbincang, bahkan kerap kali Yona tertawa karena beberapa perkataan Seokjin.Sementara Namjoon hanya diam sesekali mengintip lewat kaca mobil di atas kepalanya. Namun, lirikkan itu tak diketahui Yona, hanya Seokjin lah yang sadar. Namjoon terlihat begitu kurang nyaman, akan tetapi ia tidak bisa menunjukkan hal itu. Hingga sampailah mereka pada tempat tujuan, dan secara sengaja Namjoon menginjak rem secara mendadak.
Skiiiit
Tentu hal itu membuat kedua orang dibelakangnya terpelanting kedepan. Namjoon hanya smirk singkat.
"Kau bisa menyetir dengan baik tidak sih?" keluh Seokjin. Senyum Namjoon seketika memudar melihat Seokjin yang langsung menghampiri Yona dan mengusap-usap rambut panjangnya. "Yona kau tidak apa-apa?" tanya Seokjin dengan nada lembut.
Yona pun tersenyum mengangguk. "Tidak papa kok, tenang saja," balas Yona.
Mereka pun tiba di pasar swalayan yang masih beroprasi malam itu. Setelah keluar mobil, terlihat Kim Seokjin sangat risih melihat keadaan pasar tersebut, ia pun terpaksa mengikuti Yona masuk kedalam juga ditemani Namjoon.
Yona membeli beberapa pakaian yang dijual secara lusinan dan beberapa celana. Namjoon dan Seokjin pun terpaksa harus membantu membawakan beberap barang belanjaan Yona, meski dalam keadaan terpaksa.
Setelah membeli, Yona juga pergi ke penjual makanan untuk membungkus nasi ayam dengan jumlah banyak. Saat ini keduanya hanya bisa pasrah menjadi tukang bawa barang Yona.
Selepas membeli banyak barang, Yona pun mengajak keduanya pergi kesuatu tempat. Kolong jembatan kumuh yang ternyata saat itu jalannya tergenang air.
"Kita mau kemana?"
"Sebentar lagi sampai," balas Yona.
Seokjin terlihat sangat kesal, berbeda dengan Namjoon yang malah tersenyum melihat sang kakak kalah dalam persaingan.
"Kak Yona datang!"
Suara teriakan Yona pun membangunkan beberap anak jalanan yang sebagian telah terjaga. Melihat pemandangan itu Namjoon dan Seokjin seketika bengong. Tampak juga anak-anak menyambut kedatangan Yona begitu gembira hingga memeluk dengan penuh haru.
"Kak Yona kami rindu,"
"Aku juga rindu," ucap Yona sambil menyentuh pipi anak-anak asuhnya. "Ayo semua berbaris, kak Yona akan membagikan pakaian dan makanan untuk kalian," ujar Yona sambil tersenyum.
Ekspresi Seokjin pun yang tadinya cemberut kini berubah tersenyum. Ia terlihat begitu cekatan membantu Yona membagikan pakaian dan makanan untuk anak-anak jalanan, sementara persaingan masih bergulir panas. Namjoon yang tak mau kalah pun ikut membantu Yona dan selalu mencoba mengalihkan perhatiannya.
Hingga semua anak telah mendapatkan bagian masing-masing. "Yona, mereka anak-anak asuhmu?"
"Eeem,"
"Kotor sekali," ucap Seokjin yang terlihat kurang nyaman dengan keadaan itu. "Aaah Yona aku mau menelpon seseorang dulu ya, aku tunggu kalian di mobil," elak Seokjin. Ia pun meminta kunci mobil pada Namjoon dan segera bergegas pergi meninggalkan tempat kumuh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE - [TAMAT]
FanfictionPreview ______________________________ Ketika ia takut jatuh cinta karena rasa bersalahnya dimasa lalu. Semua berubah ketika rasa itu muncul. Karena semua yang ditutupi suatu saat pasti akan terbongkar juga. Kau tidak bisa lari dari kenyataan. ~Kim...