◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️
.
.
.
****
"Tuan Namjoon, mobil anda harus dibawa ke bengkel untuk di service total. Kemungkinan akan butuh waktu lama jadi anda bisa pakai mobil lain untuk aktifitas," ujar seorang sopir saat Namjoon tengah menikmati makan siangnya.
"Baiklah kau atur saja,"
"Tapi-apakah anda memberi izin untuk orang bengkel mengganti bagian dalam?"
"Aku sudah bilang, jangan ubah apapun yang ada di dalam mobilku! Seperti itu masih bertanya?" ketus Namjoon.
Supir itu pun diam dan segera menunduk hormat. Namjoon memang tidak pernah mengganti atau bahkan merubah semua yang ada di dalam mobilnya. Seperti ada harta paling berharga, hingga ia tidak pernah membiarkan siapapun duduk di kursi penumpang mobilnya.
Hanya Namjoon yang tahu alasannya.
Sementara itu, sikap Yona yang ramah dan mudah berbaur, dengan mudah mampu memikat hati para kru drama serta sutradara Hoseok. Meski scane yang dibutuhkan untuknya hanya singkat, tetapi kehadirannya disana cukup memberi suasana baru yang lebih santai.
"Ini kopinya,"
"Aku maunya teh,"
"Siap boss,"
Semua orang tersenyum, karena kehadiran Yona yang mewarnai suasana syuting. Namun, kembali lagi mereka harus fokus pada Jane dan Kim Seokjin sebagai pemeran utamanya.
Jane terlihat risih dengan kehadiran Yona, pasalnya kedatangannya disitu membuat fokus dan perhatian Seokjin selalu teralihkan. Bahkan saat adegan mesra yang harus mereka lalukan, tampak Kim Seokjin sangat kaku dan bahkan sering meminta peran pengganti untuk memperagakan itu.
Jane yang kesal pun juga terlihat tak profesional. Itu tampak saat ia menghampiri ruang logistik hanya untuk menampar Yona.
Plaaaaak*
"Apa ini? Kenapa kau menamparku?"
"Mau sok cantik kau disini, ya?" kesal Jane dengan wajah judesnya. Yona yang tak terima atas tamparan yang tiba-tiba itu pun balik menampar Jane hingga gadis itu hampir terjatuh. "Hoseok-nim!" teriak Jane seketika. Jane juga mendramatisir keadaan sambil meraung-raung kesakitan.
"Ada apa ini?"
"Tolong usir gadis itu! Dia menamparku barusan tanpa sebab," ujar Jane sambil menangis tersedu-sedu. Di waktu bersamaan Kim Seokjin yang penasaran ikut datang untuk memastikan.
"Kenapa kau menamparnya?" tegur Hoseok.
"Dia duluan yang menamparku," elaknya
"Kau pikir kenapa aku menamparmu tanp sebab? Jangan memberi alasan palsu!" ketus Jane sambil terus menangis memelas berjalan perlahan mendekati Kim Seokjin.
"Yona! Kau ini benar-benar keterlaluan!" tegur Hoseok.
"Ciiih!" Yona terlihat kesal dengan drama yang dibuat Jane hingga menyudutkannya sebagai tersangka. Ia pun harus menurunkan ego agar tetap diterima disana untuk bekerja, itulah sebabnya ia pun tanpa ragu menunduk hormat. "Maaf pak sutradara," ujarnya pelan.
"Kenap hanya pada sutradara, kau harusnya minta maaf padaku!" elak Jane. Yona yang kesal itu hanya diam melirik sinis dengan tatapan tegas. "Hoseok-nim! Usir saja dia, kenapa masih nekat mempertahankan gadis preman itu?" ejek Jane.
"Dia sudah minta maaf, untuk apa diperpanjang? Ayo lanjut syuting, tinggal sebentar lagi baru kita bisa pulang! Adegan romantis kalian belum selesai," ujar Hoseok yang langsung mencoba melerai keadaan yang tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE - [TAMAT]
FanfictionPreview ______________________________ Ketika ia takut jatuh cinta karena rasa bersalahnya dimasa lalu. Semua berubah ketika rasa itu muncul. Karena semua yang ditutupi suatu saat pasti akan terbongkar juga. Kau tidak bisa lari dari kenyataan. ~Kim...