◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️
.
.
.
****
Sesaaat Kim Seokjin terdiam. Ia terus memandangi Yona dari ujung kaki hingga ujung rambut. Namun, saat melihat wajahnya, Kim Seokjin seolah-olah dibawa ke masa tepatnya 3 tahun yang lalu.Saat dimana ia dikenalkan dengan seorang fans oleh Namjoon.
"Namaku Yana,"
Gadis itu tersenyum hangat. Kim Seokjin baru menyadari betapa wajah keduanya begitu mirip. Yang membedakan, Yona memiliki rambut panjang dan kulit yang lebih putih ketimbang Yana. Selain itu, tidak ada yang membedakan terlebih keduanya sama-sama adalah fans beratnya.
Kim Seokjin perlahan mulai membuka kancing bajunya satu-persatu. Hingga kini ia sudah telanjang dada.
Pria itu merangkak perlahan dan berbaring tepat disamping Yona yang sudah tidur lelap. Hasrat itu semakin menggebu kala Seokjin semakin tergoda melihat sisi dari iringan seorang Kim Yona yang sangat cantik. Gadis itu memiliki hidung yang mancung, bibir yang tipis, dagu yang indah, serta bentuk rahang yang simetris.
Kala Seokjin hendak menyentuh rambutnya, tiba-tiba saja ia merasa tangannya kaku dan secara bersamaan Yona membuka kedua matanya. Sorot matanya begitu tajam serta penuh kebencian. Wajah Yona tiba-tiba saja berubah culas dan tersenyum singkat.
Betapa terkejutnya Kim Seokjin kala itu. Ia tertegun tak percaya melihat sosok Yona yang tiba-tiba saja berubah menjadi sosok Yana. "Kau adalah pengecut, Kim Seokjin," lirih sosok Yana sambil tersenyum. Tiba-tiba saja senyumnya berubah jadi tangis darah yang membuatnya seketika ketakutan.
Kim Seokjin diperlihatkan sosok seram bermata hitam dan itu langsung membuatnya berteriak ketakutan.
"Aaaaaaaaaaaahhh!"
"Seokjin oppa kenapa?" tanya Yona.
Seokjin terbangun dengan napas terengah-engah. Wajahnya pun seketika pucat pasih, dengan keringat dingin yang terus bercucuran. Seokjin baru tersadar bahwa itu hanyalah mimpi buruk, sementara cuaca sudah pagi dan Yona sudah bangun dan telah mandi pagi itu.
"Ini jam berapa?"
"Sudah pukul delapan pagi, tadi Oppa tidur sangat nyenyak, jadi aku tidak tega membangunkan," ujar Yona sambil tersenyum.
"Iya 'kah?" Seokjin terdiam, kembali menatap wajah Yona lekang. Masih dibawah rasa heran, betapa bingungnya Seokjin atas mimpi yang barusaja ia alami.
Pria itu segera bergegas bangun dan mencuci wajahnya di wastafel, dengan keadaan wajah yang masih basah Kim Seokjin menatap pantulan wajahnya dicermin.
.
.
.
****
Sementara di lantai bawah, Yona sudah disambut nyonya Hyemi. Ia pun segera menyiapkan sarapan untuk Yona dan menyiapkan sarapan untuk sang suami."Bagaimana dengan keadaan Kim Namjoon?"
Nyonya Hyemi seketika diam dengan ekspresi wajah yang tiba-tiba berubah. "Dia sudah membaik," ungkapnya.
Tak lama, ruang makan dihampiri seorang gadis berambut blonde tinggi. "Bu, kata Namjoon dia mau dibuatkan bubur," ungkap gadis tersebut. Wajah Yona seketika berubah masam, terlebih gadis tersebut terlihat memberi tatapan aneh atas ketidak sukaannya pada Yona.
"Buburnya akan siap lima menit lagi,"
"Baiklah aku tunggu," balasnya.
Gadis itu pun duduk disamping Yona dengan gaya alegant. "Siapa kau?" tanya gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE - [TAMAT]
FanfictionPreview ______________________________ Ketika ia takut jatuh cinta karena rasa bersalahnya dimasa lalu. Semua berubah ketika rasa itu muncul. Karena semua yang ditutupi suatu saat pasti akan terbongkar juga. Kau tidak bisa lari dari kenyataan. ~Kim...