◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
.
.
.
****
Kim Seokjin tak sadar jika semua yang ia rasakan saat ini adalah bayang-bayang semata. Pria yang kini kerap dihantui akan halusinasinya itu tak menyadari jika Yona yang asli sedang tidur di atas ranjangnya karena pengaruh obat bius.Sementara yang ada dalam imajinasinya saat ini adalah bayangan Yana yang tak nyata.
Dalam benak Seokjin saat ini, ia tengah bercinta dengan tubuh Yona dengan tampilan Yana, tapi pada kenyataanya ia sedang melakukan mastrub*si sendirian di ruang tamu.
Seuisai merasa telah berada dipuncak, Kim Seokjin yang juga sedang dalam pengaruh narkoba itu pun keluar dari rumah Yona atas tuntunan bayangan Yana. Sempat tersandung saat berjalan, akhirnya Seokjin tertelungkup begitu saja di ruang parkir dan jatuh pingsan.
Pagi harinya, Yona bangun dalam keadaan kepala yang begitu pusing. "Aaagh kenapa aku bisa tidur tanpa ganti baju?" gumam Yona kesal.
Ia pun segera beranjak dan mengganti baju mandi yang ia lupa lepas sejak semalam. Bahkan Yona tidak melepaskan pakaiannya sama sekali sejak semalam. Namun, dalam ingatan samar-samarnya semalam ada Kim Seokjin yang datang berkunjung.
"Aaggh setelah memimpikan kak Yana, aku malah memimpikan Seokjin oppa, ada apa denganku ini?" gumamnya yang bingung.
Yona pun segera bersiap untuk kembali ke lokasi syuting bekerja seperti biasanya. Tidak ada yang aneh, Yona terlihat bersemangat pagi itu.
Namun, berbeda dengan anggapan Seokjin yang merasa telah meniduri kekasih adiknya semalam. Hal itu secara terang-terangan ia ungkapkan pada Namjoon yang tentu saja membuat pertengkaran hebat antara kedua saudara ini.
"Kau sudah kalah, Namjoon,"
"Brengsek!"
"Lepaskan saja Yona, karena dia sudah jadi milikku."
Namjoon terus menerus menyerang, meluapkan amarah yang berkobar dalam hatinya. Seperti itulah yang diharapkan Seokjin, ia terlihat puas setelah bisa merebut apa yang dimiliki sang adik. Atas dasar rasa iri, persaingan, serta rasa sukanya terhadap Yona.
.
.
.
****
Namjoon tetap saja telah diambang kecewa. Rasanya ia telah sangat frustasi atas usahanya yang sia-sia selama bertahun-tahun lamanya. Pria itu mengurung dirinya semalaman di kamar hingga membuat Hyemi begitu khawatir.
Setelah keluar malam harinya. Namjoon pun berkata, "aku akan menikahi Jasmine secepatnya," pungkas Namjoon.
Pernyataan Namjoon tentu membuat sang ibu bingung terheran-heran pasalnya selama ini putranya itu selalu menolak. Namun, hari ini ia bicara secara gamblang dan menerima permintaan sang ayah.
"Namjoon,"
"Malam ini aku akan menemui Jasmine, Bu,"
"Nak,"
Namjoon pun segera masuk kembali ke kamarnya untuk bersiap. Hyemi pun hanya tertunduk diam, sadar jika semua ini adalah tekanan, yang tentu saja menyakiti putranya. "Aku pergi, Bu," Namjoon dengan ramah memberi hormat pada sang ibu dan pergi begitu saja.
Seperti yang ia katakan. Namjoon benar saja menyambangi kediaman Jasmine untuk membawanya makan malam romantis di restaurant mewah.
Tidak biasanya bagi Jasmine duduk di tempat indah ditemani pria yang begitu ia cintai. Binar dan rona bahagia terus terpancar dari wajahnya yang mulai memerah karena malu. Terlihat Namjoon juga tak sedikit pun mengalihkan pandangannya dari Jasmine, meski dengan tatapan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE - [TAMAT]
FanficPreview ______________________________ Ketika ia takut jatuh cinta karena rasa bersalahnya dimasa lalu. Semua berubah ketika rasa itu muncul. Karena semua yang ditutupi suatu saat pasti akan terbongkar juga. Kau tidak bisa lari dari kenyataan. ~Kim...