ROSE terkejut bukan main ketika melihat pemandangan Chanyeol dan Jungkook yang sedang asyik mengobrol di ruang tamu sambil sesekali tertawa keras. Ternyata memang benar kata Chanyeol waktu itu jika mereka kenal dekat.
Yang membuat Rose bingung kenapa Jungkook ada di rumahnya pagi-pagi seperti ini terlebih dengan seragam sekolah yang dikenakannya?
Positif saja. Mungkin ada sesuatu yang ingin Jungkook katakan pada Chanyeol.
Rose berjalan gontai menuju dapur- ingin mengambil susu di kulkas- lalu beralih pada meja makan yang sudah siap dengan tumpukkan roti tawar dan berbagai selai buah.
Pagi ini sarapan tidak di temani oleh kedua orang tuanya. Karena semalam Mr. Park dan Ny. Park meminta izin pada kedua anak kesayangannya untuk menemui rekan kerja yang berada di negara gingseng. Korea. Negara yang ingin sekali Rose datangi. Kedua orang tua Rose sudah pergi sejak pagi buta tadi.
Rose mengolesi selai stroberi pada rotinya tanpa menyadari kehadiran Chanyeol dan Jungkook yang entah kapan sudah ada disana.
"Sarapan tuh bareng-bareng, coy," ucap Chanyeol sambil menarik kursi makan diikuti juga dengan Jungkook.
Rose memilih untuk tidak menjawab ucapan kakaknya.
"Oh iya Chi, nanti lo berangkat sama Jungkook, ya?"
"Lho, Kak????"
"Gue mau jemput Wendy, Chi. Ayolah ngerti ini tuh udah hampir ke tingkatan yang lebih tinggi. Lo mau kalau Kakak lo yang ganteng ini jomblo terus, ha?" Chanyeol berucap dengan wajah super tengilnya.
Rose memutar bola mata malas. "Belum jadi aja bucin nya udah keliatan." Gumam Rose sebal.
Chanyeol yang mendengar itu hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Menurut dirinya seseorang jika di sebut 'bucin' sedemikian itu adalah hal yang wajar. Asalkan level bucinnya tidak selebay seperti Jimin kepada Seulgi, ya, sah-sah saja.
"Jadi lo berangkat sama Jungkook, oke?"
Rose melirik Jungkook sebentar. "Mending naik gojek aja deh."
"Kalau ada yang gratis kenapa harus ribet ngeluarin uang sih?" tanya Chanyeol heran.
Rose mendengus. Dirinya tentu saja tidak seperti Chanyeol yang suka sekali dengan gratisan.
"Yaudah lah gue mau ke rumah Wendy dulu,"
"Kak lo serius? Dari sini ke rumah Kak Wendy itu jauh. Belum lagi dari Galaxy ke Sevila. Mau nyampe sekolah jam berapa? Jam 12?" tanya Rose beruntun.
"Inget satu hal, Chi," Chanyeol bangun dari duduknya, mendekatkan diri pada Rose lalu mengacak pelan rambut halus adiknya itu.
"Cinta butuh yang namanya perjuangan."
Iyain aja buat si Chanyeol calon bucin.
"Bye adik cantikku! Jangan lupa kalau naik motor pegangan ke Jungkook biar gak jatuh!" seru Chanyeol lalu pergi begitu saja meninggalkan Rose dan Jungkook yang masih berada di meja makan.
Berdua.
Di rumau besar Rose yang sangat sepi ini.
Hening.
Canggung.
Suasana yang paling tidak disukai oleh Rose.
"Mau berangkat jam berapa?" suara Jungkook memacahkan keheningan dan kecanggungan.
Rose menoleh kearah Jungkook.
"Terserah Kakak aja."
"Yaudah kita berangkat jam 8 nanti."