TIDAK seperti hari-hari biasnya perkumpulan Bangtan tanpa adanya kehadiran Jungkook seperti hari ini.
Sejak tadi pagi Rose memang tidak melihat batang hidung Jungkook sama sekali. Tidak seperti biasanya yang selalu muncul di pojokan kantin, rooftop, dan terkadang taman.
Ada dua keyakinan di benak Rose sekarang. Anak itu tidak masuk atau pilihan kedua sedang bolos.
“Cari Jungkook ya?” tanya Jhope yang mungkin menyadari gerak-gerik. Teman Jungkook yang satu itu memang yang paling peka diantara lainnya.
Rose menoleh pada Jhope. Menggeleng dan tersenyum malu.
“Enggak kok Kak. Sotoy deh ah.”
“Ngaku gak bakalan bayar kali. Jungkook lagi anteng tidur di kelas. ” Jawab Jhope walaupun Rose sama sekali tidak menanya.
“Kok tumbenan Kak?” tanya Rose yang membuat Jhope tersenyum kecil.
Benar saja. Seseorang tidak mungkin bisa berbohong kepadanya.
“Gak tau gue. Tapi tadi pagi dia ngeluh pusing sih. Badannya juga gue cek emang rada anget.”
“Sakit?”
“Kayaknya mau demam.”
“Jelas lah pasti mau demam. Lagian bego banget sih kemarin pakai acara maksa buat main basket segala walaupun lagi hujan. Emang gak ada otak tuh anak.” Maki Seokjin yang baru saja datang mendengar obrolan Jhope dan Rose.
Walaupun Seokjin berbicara sedikit kasar, namun percayalah cowok itu sedang merasa khawatir dengan temannya. Kedua mata Seokjin tidak bisa mengelak.
“Samperin sana gih. Di kelas kalau gak salah ada Lisa juga.” Ucap Jhope lagi.
Rose mau. Mau banget. Tapi ya GENGSI!
Rose menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. Mau samperin juga pasti— ya gak nyaman terlebih di kelas Jungkook sendiri.
Rose hanya tidak sanggup mendapatkan tatapan-tatapan tidak suka dari teman sekelas Jungkook. Terlebih kaum perempuan.
Karena gadis itu juga pernah mendengar kalau kakak kelas yang bernama Nayeon tidak suka dengan Rose. Memang hanya gossip simpang siur, tapi Rose juga merasa tidak nyaman dan harus berjaga-jaga.
Walaupun sebenarnya juga tidak tahu sosok Nayeon seperti apa sikapnya. Yang hanya Rose tahu kakak kelas itu sangat ramah kepada siapapun.
“Kayaknya gue gak bisa ke kelas Kak Jungkook deh, Kak. Mau ngerangkum materi nih.” Alasannya.
Jhope tersenyum. “Gak papa sih santai aja. Tapi kayaknya Jungkook bakalan lebih seneng kalau bidadarinya nyamperin dia.”
“Aciaaaaaaa.” Seokjin ikut meledek.
“DIH ANEH EMANG KALIAN! udah ah duluan ya Kak, byeee!”
“Bye Rose kalau kesandung telepon gue yaaaa!” teriak Seokjin bercanda.
“Hahahahaha ngaco!”
Setelah Rose benar-benar pergi, Jhope melirik Seokjin.
“Seru sih anaknya. Pantes aja Jungkook mepet.”
Seokjin mengangguk merasa setuju dengan ucapan Jhope. “Cocok mereka. Dukung banget gue.”
“Yaiyalah orang lo juga lagi gebet temennya.” Sindir Jhope.
Seokjin menabok pipi sahabatnya itu dengan sedikit keras yang membuat Jhope meringis. Lumayan pedas juga.
“AH RESE LO!”