JAM sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam dan Rose masih saja fokus menatap pada layar ponsel yang hanya menampilkan loockscreen miliknya. Kedua alis tebalnya saling bertautan saat menyadari ada sesuatu yang janggal di benaknya. Rose berdecak heran. Melemparkan ponselnya begitu saja ke sisi kasur.
“Apa ini? Gue nungguin telfon dari Kak Jungkook?”
Dari gerak-geriknya, gadis itu memang terlihat seperti sedang menunggu sesuatu.
Rose mendesah panjang. Mengusap wajahnya kasar lalu beranjak dari tempat tidur menuju meja rias. Melihat pantulan dirinya di cermin, beralih pada kotak kecil yang berisi satu paket jepit-jepit berbentuk pita pemberian Jungkook dua hari yang lalu.
Rose mengambil kotak jepit pita tersebut. Memandanginya dengan seksama.
“Ngapain ya Kak Jungkook nyuruh gue bawa jepit pita ini ke sekolah besok?” tanyanya pada diri sendiri.
Rose meletakkan kotak jepit-jepit itu ke tempat semula. “Sikap Kak Jungkook tuh aneh banget. Dia, terkesan kayak sok akrab gitu gak sih sama gue?”
Bodoh. Bertanya pada pantulan diri sendiri di cermin itu memang membuat dirinya terlihat seperti orang gila. Rose terlalu bingung pada sikap Jungkook. Beberapa hari lalu saat ia kerja kelompok di rumah Jisoo bersama ketiga sahabatnya, Lisa banyak bercerita tentang anak-anak populer di Galaxy termasuk Bangtan— dan Jungkook. Gadis berponi itu memang selalu tahu banyak hal seluk-beluk siswa dan siswi SMA Galaxy. Maklum, tukang gossip yang memiliki koneksi dimana-mana.
Kata Lisa, Jungkook itu termasuk kedalam tipe cowok yang sangat dingin dan cuek kepada cewek. Awalnya Rose percaya karena Jennie dan Jisoo juga mengangguk setuju. Tapi, setelah kejadian di sekolah hari ini membuat Rose berfikir dua kali untuk ikut menyetujui ucapan Lisa.
“Bawa gak ya jepit ini?” ucapnya bimbang, “ah, tapi ngapain juga harus nurutin ucapan dia?” Rose benar-benar bingung.
Meski begitu, entah dengan gerakan sadar atau tidak gadis itu mengambil tiga buah jepit pita tersebut dari dalam kotak dan memasukkan kedalam kantong kemeja seragamnya yang sengaja ia gantungkan di kastok.
Jungkook menghabiskan beberapa menit yang tersisa sebelum waktunya untuk tidur dengan melamun di balkon kamar sambil menatap kearah langit lepas yang di lengkapi hamparan bintang. Malam ini langit cerah. Secerah hati Jungkook.
Cowok itu tersenyum sendiri. Menggelengkan kepala pelan. Percakapan singkat hari ini di sekolah benar-benar membawa pengaruh yang besar terhadap hati Jungkook
Isi kepalanya hanya tertuju pada satu objek.
Ya, siapa lagi kalau bukan sepupu Taehyung yang bernama Roseanne Park itu.
Rambut coklat panjang yang menjuntai indah menutupi punggung mungilnya, tubuh tinggi dan langsing, kulit putih bersih, lengkungan senyum yang sangat cantik dan manis di kedua mata Jungkook. Percayalah, Rose benar-benar seperti seorang model majalah yang sering di baca setiap minggu pagi oleh Papanya.