SUDAH satu minggu berlalu sejak acara pentas seni yang sukses dan lancar terlaksanakan selama dua hari berturut-turut, dan kini saatnya seluruh siswa dan siswi SMA Galaxy fokus pada ujian kenaikan kelas yang sudah di depan mata.
Jungkook bersama seluruh temannya memang sangat santai. Sombongnya sih, tidak belajar mereka pun tetap mampu mengerjakan soal demi soal itu.
Ya, semua tau. Walaupun mendapatkan julukan anak bandel tidak menutupi kemungkinan mereka memiliki otak encer.
Tapi tidak bagi Rose dan ketiga temannya yang lain. Mereka benar-benar mempersiapkan semuanya. Mereka sama-sama pintar, tetapi tidak se-santai itu jika semuanya menyangkut dalam kata 'belajar'.
“Kak Jungkook,” panggil Rose.
Jungkook yang lagi fokus pada game di ponselnya hanya berdehem seraya menjawab panggilan Rose.
“Ujian 'kan minggu depan, gimana kalau kita gak usah terlalu sering ketemu?”
“Maksudnya?”
“Maksud aku, kita jeda dulu. Biar sama-sama fokus nanti, gak usah terlalu sering ketemu dulu buat satu minggu ini.”
Jungkook memberhentikan permainnya. Membenarkan posisi duduknya lalu menatap Rose dengan leluasa.
“Gak ketemu? Ya, gak bisa lah! Entar aku kangen gimana?”
Rose memutar bola mata malas. Jungkook jadi alay gini di ajarin siapa, sih?
“Selama satu minggu itu aja, Kak. Aku takutnya kita berdua sama-sama gak fokus dan gak punya waktu buat belajar kalau terus-terusan ketemu kayak biasanya.”
“Aduhhh...., sayang, cinta, kita berdua tuh punya otak yang gak bego-bego amat. Jadi, santai ajalah gak usah terlalu di pikirin.”
Rose melotot galak. “Kakak tuh ya apa-apa santai aja, santai aja, jangan terlalu ngegampangin sesuatu, Kak walaupun sebenernya kita mampu.”
Jungkook mencebik kesal. “Yaudah terserah kamu. Maunya kita jarang ketemu gitu?”
Rose mengangguk sambil tersenyum. “Misalnya kayak kita gak usah ke kantin bareng dulu, Kakak gak usah antar-jemput aku biar aku sama Kak Chanyeol aja.”
“Antar-jemput pun gak boleh? Gak bisa gitu, dong!” protes Jungkook.
“Ini keputusan aku, ya, Kakak gak boleh protes.”
Jungkook sebenarnya mau protes lagi karena tidak terima, tapi daripada Rose malah ngambek, lebih baik dia diam dan mengalah. Oke, gadisnya itu akan menyiksa dirinya selama satu minggu.
Menyiksa karena menahan rindu.
“Daaaan satu lagi!”
Jungkook melirik Rose malas. “Apa?”
“Porsi kita chatan juga jangan kebanyakan kayak biasanya, ya? Misalnya, mulai senin depan sampai satu minggu, kita cuma punya 3 koin buat chatan, artinya, Kakak maupun aku cuma boleh kirim 3 pesan ke satu sama lain. Deal?”
“Kamu mau nyiksa aku apa gimana sih, yaaangg??? Jarang ketemu sama gak aku antar-jemput udah cukup ya, sekarang nambah lagi dikurangin porsi chat kita? Gak, aku gak mau.” Tolak Jungkook mentah-mentah.