TERHITUNG sudah tepat satu minggu Rose menjadi siswa di SMA Galaxy hari ini. Sekarang Rose sedang berada di dalam ruangan besar dengan papan bertuliskan 'Ruang OSIS' tepat diatas pintu. Ya, Rose memilih OSIS untuk menyibukan diri di sekolah bersama dengan Jisoo. Sedangkan Jennie memilih eskul vokal dan Lisa memilih untuk masuk ke anggota eskul dance. Semua mempunyai tujuan dan keinginan masing-masing.
Ini merupakan rapat OSIS yang ke-tiga kalinya bagi Rose dan Jisoo yang telah resmi menjabat sebagai anggota OSIS. Mereka berdua lolos saat melakukan wawancara secara face-to-face dengan kakak senior yang super duper jutek.
"Kak Jaehyun kapan sih datengnya? Lama banget deh,"
Sedari tadi Rose terus saja mendengar keluhan demi keluhan dari anggota OSIS yang lainnya termasuk Jisoo yang sedari tadi berdecak dengan suara pelan. Rose menghela napas. Dirinya juga sedikit kesal karena Jaehyun-si ketua OSIS yang datang terlambat dari jadwal tertulis. Tidak biasanya Jaehyun seperti itu.
Rose dan anggota-anggota OSIS baru lainnya mendesah lega kala melihat seorang cowok ganteng dengan badan tinggi dan tegapnya yang baru saja datang memasuki ruangan dengan senyum penuh salah. Dia. Jung Jaehyun. Si Ketua yang sedari tadi di tunggu kedatangannya.
"Maaf ya, maaf banget gue telat. Ada urusan mendadak gue gak bohong.""Langsung mulai aja Jae." Sahut salah satu dari mereka. Rose menoleh ke belakang untuk mengetahui siapa yang berbicara barusan. Ternyata si kakak kelas cantik bernama Irene. Yang kemarin mewawancarai Rose dengan wajah jutek dan dinginnya. Bahkan membayangkannya saja membuat Rose bergidik ngeri.
Jaehyun mengangguk mendengar ucapan Irene.
"Oke kita langsung aja, rapat hari ini gue mau bahas tentang kandidat baru angkatan tahun 2017 sebagai penerus angkatan gue dan temen-temen." Ucap Jaehyun sambil membolak-balikan buku yang ada di tangannya.
Rose menautkan kedua alisnya. Baru tiga hari pertemuan udah langsung bahas kandidat buat penerus?? Cepet banget. Katanya dalam hati.
"Jadi sistem kerja gue disini itu menuntut kalian. Gue pilih A sebagai kandidat ini, gue pilih B sebagai kandidat itu supaya mental kalian terlatih. Dengan adanya kayak gini pasti kalian bakalan mikir 'kalau gue gak siap' 'kalau gue gak mampu buat jabat ini' 'gue gak bisa' dan yang lainnya. Dan disini gue mau kalian berpikiran lebih matang. Kita belum ada bekal apa-apa. Kotak masih kosong. Dan gimana caranya supaya kotak kosong itu kita isi dengan bekal. Gue yakin kok kalau otak kalian langsung jalan dan mikir, 'gue belum jago hal ini, gue harus lebih giat belajar' 'gue harus memperdalam pengetahuan ini supaya gue bisa' dan lainnya.
"Ini mengasah otak kalian untuk berpikir lebih jauh. Untuk lebih punya mental yang besar. Gue tunjuk kalian sebagai sekretaris atau bendahara dan kalian jawab gak bisa, ya, gue gak mau tau. Pokoknya kalian udah pegang jabatan masing-masing yang gue pilih. Gue tuntut kalian harus bisa bertanggung jawab sama apa yang udah gue kasih. Jadi OSIS harus berjiwa besar, 'kan?" kata Jaehyun panjang.
Rose mendengarkan dengan teliti. Berdecak kagum dalam hati. Cara sistem kerja Jaehyun sangat kreatif. Beda dari yang lain. Cowok itu memang pantas berada di posisinya sekarang sebagai pemimpin.
"Bisa dimengerti?!" seru Jaehyun.
"SIAP BISA DI MENGERTI!"
"Oke. Kalau gitu kita mulai. Mina catetin Min,"
Kakak kelas cantik bernama Mina yang baru saja di panggil oleh Jaehyun berjabat sebagai sekretaris.
Jaehyun memperhatikan dengan teliti wajah adik-adik kelas barunya yang membuat jantung mereka berdetak cepat karena takut di tunjuk sebagai kandidat.