SATU minggu terhitung setelah Jungkook mengatakan suka pada Rose di taman Galaxy lalu membuat sikap gadis tinggi berpipi gembil itu sedikit berubah. Akhir-akhir ini Rose juga jarang keluar kelas saat jam istirahat walaupun Lisa memaksanya pergi ke kantin. Hanya membeli makanan dan minuman seperlunya, lalu di bawa ke kelas dengan alasan ingin membaca novel.
Jisoo dan Lisa mungkin tidak menyadari, tapi Jennie peka akan hal ini.
“Lo kenapa sih akhir-akhir ini kayak menghindar dari kantin?” tanya Jennie menatap Rose lewat pantulan cermin.
Mereka sedang berada di toilet. Sama-sama sedang mencuci tangan di wastafel.
Terlihat helaan napas kecil dari Rose.
“Cerita aja gak papa. Kayak sama siapa aja deh.” Ucapnya lagi.
Setelah selesai dengan mesin pengering, Jennie benar-benar menatap Rose dengan tatapan intens. Memaksa Rose agar menceritakan sesuatu yang mengganjal hatinya. Bukan maksud Jennie kepo dengan urusan pribadi Rose, tapi apa artinya sahabat jika tidak bisa saling berbagi masalah?
Itu pemikiran Jennie.
“Ada masalah apa?” tanya Jennie lembut.
Rose menghela napas. Menatap lurus pantulan dirinya sendiri. Sedangkan Jennie menatap sahabatnya dari arah samping.
“Percaya gak kalau Kak Jungkook bilang suka ke gue?”
Jennie melebarkan kedua matanya.
“Eh seriussss????”
“Gak percaya, 'kan?”
Jungkook? Kakak kelas tampan yang cuek pada perempuan itu?
“Alasan utama gue gak keluar itu, ya gak mau aja ketemu Kak Jungkook nantinya.” Jawab Rose pelan.
Jennie mengerutkan kening tidak mengerti. “Kenapa gitu? Justru lo cewek yang paling beruntung tau gak sihhhhh???? Kenapa malah gak mau ketemu? Anjir lah, tuker posisi aja sini sama gue!” ujar Jennie gemas.
Rose memutar bola mata malas. “Yaudah sini tukeran,” balasnya santai.
“Tapi serius, kenapa lo malah gak mau sih?” tanya Jennie lagi.
“Males aja urusan sama fans nya.”
“Takut di bully gitu?”
Rose mengangguk samar. “Gue trauma banget sama yang kayak begituan, Jen.”
“Lo pernah di bully emang?”
“Tanya Kak Taehyung tuh. Hampir setiap hari gue di bully waktu SMP dulu. Kalau gak ada itu anak udah gila kali gue sekarang,”
“HEH OMONGANNYA!!” Jennie melotot kepada Rose karena berbicara yang tidak-tidak.
“Seriusssss. Gak kuat mental.”
“Stop. Stop. Udah jangan bahas bully-bully lagi,” ucapnya lalu melirik pada jam yang melingkar di pergelangan kiri, “buruan yuk. Lima menit lagi Pak Denis masuk.” Ajaknya kemudian.
Rose mengangguk dan kedua gadis cantik itu keluar dari toilet menuju lapangan untuk melakukkan pelajaran olahraga selama 3 jam.
“Galaxy tuh udah kayak kerajaan aja tau,”
“Maksud lo?” tanya Jisoo.
“Tuh, liat deh Kak Irene sama Kak Suho. Udah kayak pasangan Raja sama Ratu nya. Galaxy diibaratin sebagai kerajaan punya mereka.”