Hanya sebuah alunan nada tanpa kata, terangkum lamunan sosokmu begitu nyata. Kerja sama yang sempurna oleh hati, mata dan telinga.
Hanya sebuah panorama yang serba tanpa kita, sepi pun menyapa. Aku menyelipkan serba-serbi bayang dan angan. Melebur menjadi penunda luka.
Hanya sebuah bunga tidur. Tercicip manis dan terasa membentengi seluruh ruang untuk ikut campur. Dimana aku tak pernah ingin terbangun, dimana waktu begitu berharganya meski hanya sebentar. Sebuah putaran kesempatan yang tidak ingin kubagi dengan siapa-siapa.
Jangan bertanya kenapa. Merasakannya adalah jawaban paling tepat yang bisa kau dapatkan. Jangan kau kira aku setuju dengan setiap pahit yang mereka suguhkan. Aku terlalu memujamu, bahkan meski kamu hanya berbentuk mimpi. Kepalaku semacam terbentur, seisinya teraduk, tidak ada satupun ingatan terkait denganmu yang mudah luntur. Kukira dengan mengajak kaki pergi menjauhi duniamu, duniaku akan baik-baik saja. Ternyata tidak. Tidak ada yang lebih baik jika segala-galanya tersedia dengan sebuah tanpa.
Kamu yang seharusnya tidak dihadirkan, aku tidak bisa menolak saat semesta melampirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah perjalanan
Teen Fiction[KUMPULAN PUISI] Inilah perjalanan. Kaki bertugas melintasi dan Hati mempelajari apapun yang semesta beri. Sejuta tempat singgah, berkelana hingga berdiam di titik lelah, masing-masing dari kita pasti akan menemukan seseorang yang bisa disebut rumah.