Kepada kamu dari kejauhan,
Melihatmu dari kejauhan seperti membuat daerah pertahanan. Bertahan sampai batas yang tidak bisa ditentukan. Melihatmu dari kejauhan seperti menghadirkan suatu pertemuan tanpa kamu harus melihatku duluan. Melihatmu dari kejauhan sebenarnya hanya ingin mengurangi rinduku perlahan lahan, dan tidak membiarkan perasaan itu hilang. Dari dulu hingga sekarang, bukannya selalu begitu kan? Melihatmu dari kejauhan sambil terus mengulang kebisuan. Melihatmu dari kejauhan, itulah caraku mencintaimu diam diam. Ribuan orang bilang, ini suatu kesalahan. Namun, setiap rasa yang kurasakan jatuhnya lebih besar dibanding semua keraguan yang kupikirkan.
Melihatmu dari kejauhan adalah caraku mencintaimu seperti Tuhan. Yang lebih banyak memperhatikan dari kejauhan, yang lebih banyak menjaga dari tempat yang tak ketahuan. Tuhan ada sama seperti aku. Hanya saja kamu belum perlu tau keberadaanku. Yang mungkin karena terlalu sering memperhatikan, jadi lebih tau tentang dirimu dibanding kamu. Melihatmu dari kejauhan kadang menyenangkan dan kadang menyedihkan. Tapi aku selalu mengerjakannya dengan ketulusan, tanpa menyesal karena ada kerugian. Mencintaimu seperti pergi kedunia mimpi dan membawa banyak peri yang mengajariku belari dengan satu kaki atau menari dengan pelangi. Yang tak pernah kulakukan setiap hari sebelum bertemu mimpi dan para peri.Dengan melihatmu dari kejauhan, hatiku tak pernah mau pulang. Karena disitu tempatmu seorang yang membuatku merasa terang dan nyaman. Melihatmu dari kejauhan, mungkin hanya itu sekarang yang bisa kulakukan.
Tapi ketika waktu sudah penuh dengan kebisuan dan dimana harus ada perhentian, mungkin kita akan ada di dalam suatu pertemuan yang disatukan Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah perjalanan
Ficção Adolescente[KUMPULAN PUISI] Inilah perjalanan. Kaki bertugas melintasi dan Hati mempelajari apapun yang semesta beri. Sejuta tempat singgah, berkelana hingga berdiam di titik lelah, masing-masing dari kita pasti akan menemukan seseorang yang bisa disebut rumah.