Sebut saja cinta adalah perjalanan sekaligus pelajaran. Perjalanan tempat kita saling menemukan, pelajaran tempat kita saling mendewasakan. Setelah berulang kali jatuh cinta dan patah hati. Setelah berulang kali kamu menemukan, kemudian akhirnya melepaskan. Setelah berulang kali bersyukur atas sebuah pertemuan dan belajar atas perpisahan. Setelah berulang kali menemukan rumah, namun kamu hanya dianggap sebagai tempat singgah. Setelah kamu merasa dialah orang yang tepat, sampai kepadanyalah hatimu menutup pintu rapat-rapat.
Setelah segalanya yang terjadi, masihkah kamu percaya dengan cinta?
Namun seperti yang kukatakan, cinta adalah perjalanan sekaligus pelajaran. Aku tak pernah mendefinisikan perpisahan sebagai sebuah akhir. Dan buatku, melepaskan bukan perkara siapa yang tidak bisa bertahan. Tapi mungkin melepaskan adalah cara terbaik untuk kembali menemukan. Jika kamu belum benar-benar menemukan, berarti kamu masih ada di sebuah rel panjang. Hanya waktu yang bisa menentukan kapan kamu akan pulang. Ke sebuah rumah dan lalu menetap disana. Terlalu sering disakiti, jangan membuatmu jadi kehilangan stok persediaan ‘maaf’. Berbesar hatilah, bebaskan hatimu dari benci. Karena benci adalah penjara paling mengerikan. Aku tidak pernah menyesal atas peristiwa-peristiwa yang membuatku terluka, karena disitulah aku belajar untuk mendewasa dan menerima. Aku tidak pernah merasa segalanya akan sia-sia, karena Tuhan selalu punya rencana.Selalu tempatkan cinta di hatimu, di ruang paling utama, tempat dimana kamu bisa menyambut calon penghunimu untuk menetap. Kamu bebas untuk merasakan cinta, menyebarkannya, membagikannya dan memilikinya. Jaga hatimu baik-baik, agar bisa suatu hari memberikan kepadanya yang terbaik. Jangan takut untuk merasakan cinta, jangan menyangkalinya dan jangan berjalan dengan spion masa lalu. Karena cinta akan selalu tiba dengan cara yang berbeda. Jangan takut untuk mengutarakannya. Bukan untuk sebuah perlombaan memenangkan hati, tapi mengapa disimpan jika memberitahu akan membuat seseorang merasa lebih bahagia?
Aku sudah lama berada dalam sebuah perjalanan. Aku pun tidak benar-benar tahu, apakah aku sudah menemukan. Tapi aku tahu, aku tidak perlu terburu-buru. Karena orang yang tepat, orang yang terbaik, sudah disiapkan oleh Tuhan. Jika kamu yang nantinya Tuhan berikan untukku, aku berjanji untuk menjagamu, mencintaimu tanpa titik henti. Kita akan berjalan maju, tanpa melirik pada masa lalu. Kita akan bahagia dan tak kuatir akan apa-apa. Satu hal yang perlu kamu tahu, dimanapun kamu berada, meski tanpa sebuah nama, tapi kepada calon wanitaku, kamu selalu ada dalam doa.
Semoga kita bertemu, secepatnya, setepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah perjalanan
Fiksi Remaja[KUMPULAN PUISI] Inilah perjalanan. Kaki bertugas melintasi dan Hati mempelajari apapun yang semesta beri. Sejuta tempat singgah, berkelana hingga berdiam di titik lelah, masing-masing dari kita pasti akan menemukan seseorang yang bisa disebut rumah.