Ratna Arum berjalan mondar-mandir di kamarnya. Sesekali berhenti menadangi foto keluarga yang terpajang besar di dalam kamar tidurnya. Menatap wajah anak bungsunya, lalu kembali berjalan memutari ruangan.
Dirinya merasa bersalah dengan caranya sendiri membesarkan anak. Menikah muda lantas harus disibukkan dengan mengurus bisnis keluarga rupanya bukanlah hal yang mudah baginya. Akibatnya, anak-anaknya sering ditinggal bersama pengasuh. Hanya Dimas, anak terakhirnyalah yang sering dititipkannya kepada kakek-neneknya karena fisik Dimas yang kurang kuat dan sering sakit.
Hal itu membuatnya kurang berkomunikasi dari hati ke hati bersama anak-anaknya pada saat mereka remaja. Baru beberapa tahun terakhir ini, dia bisa mengembalikan komunikasi dengan anak-anaknya. Meski begitu, tetap saja ada rasa bersalah dan tidak puas yang masih menghantui.
"Ma, jangan terlalu menyalahkan diri sendiri. Semua bukan salah Mama. Ini hanya cara kita mendidik anak. Apapun pilihan mereka sudah di luar tanggung jawab kita." Begitu selalu ucap Herman pada istrinya di kala kegalauan melanda.
Bayu, anak pertama mereka adalah dokter muda spesialis bedah jantung. Bayu sudah mulai mengambil alih 2 rumah sakit di Jakarta. Istrinya, Adinda merupakan seorang Psikolog yang sering tampil di televisi dan pembicara seminar. Adinda adalah teman satu fakultas dengan Bayu ketika berkuliah S3 di Jepang. Mereka dikaruniai sepasang anak laki-laki dan perempuan. Hampir semua urusan bisnis medis dari Suherman diserahkan kepada keluarga Bayu. Hal itu membuat dirinya jarang bertemu dengan anak dan istrinya.
Dewa, anak keduanya yang digadang-gadang mewarisi sebagian besar bisnis H&R Group. Kepiawaiannya dalam berbisnis menjadi magnet bagi banyak wanita sosialita. Istrinya, Clarissa adalah seorang jet setter dan sosialita high class. Tiada hari tanpa party untuknya. Mereka menikah karena perjodohan keluarga Suherman dengan keluarga Pitodjo sebagai salah satu strategi bisnis masing-masing keluarga.
Arya Sena, anak ketiganya yang merupakan pelaku dunia entertainment terkenal. Selain berprofesi sebagai bintang film, dia juga merupakan produser dan pemilik rumah produksi. Berganti istri adalah hal yang biasa bagi Arya Sena. Hingga saat ini, dia sudah tercatat empat kali nikah-cerai dengan rekan sesama selebriti.
Ratna Arum sangat merasa bersalah dengan nasib ketiga putranya. Andai saja dia lebih selektif dalam memilih calon istri untuk anak-anaknya. Dirinya sendiri tidak pernah melarang wanita untuk bekerja atau pun tidak bekerja. Namun, dia menginginkan cucu-cucunya memerima cukup kasih sayang dari orang tuanya.
Hal ini menjadikan beban sendiri bagi Dimas, putra bungsunya. Karakter Dimas berbeda dengan ketiga kakaknya. Dia tidak menyukai pergaulan kelas atas dan lebih senang menghabiskan waktunya dengan travelling. Untuk urusan wanita, Dimas sama dengan kakaknya, menjadi magnet bagi wanita sosialita. Namun selalu ditentang oleh Ratna. Hingga sudah lima tahun ini Dimas memilih untuk melajang.
Keinginan Dimas untuk menikah tahun lalu membuat Ratna gemetar. Dia harus ikut memilih dan menilai calon istri untuk Dimas. Meski Herman sering menentangnya dan meminta agar Dimas menentukan pilihannya sendiri. Rasa bersalahnya karena sering meninggalkan Dimas di masa lalu membuatnya ingin yang terbaik untuk pendamping hidup Dimas nantinya.
Sudah beberapa calon yang ditawarkannya ke Dimas ditolak dengan tegas. Padahal mereka adalah putri-putri pengusaha kaya dan pejabat.
"Dimas mau wanita yang kuat, Ma. Yang berjuang tanpa harus mengandalkan segala nama besar dan kekayaan keluarga. Tak perlu seorang putri untuk mengetuk hati Dimas. Cukup yang berbudi. Tak perlu yang cantik seperti selebiriti, cukup yang pandai mengatur waktu antara kerja dan keluarga. Seperti Mama."
Dimas selalu mempunyai tempat istimewa bagi Ratna dan Herman. Putra bungsunya adalah satu-satunya yang mempunyai sifat halus dan selalu mengalah. Keinginannya selalu sederhana dan tidak pernah macam-maca. Karena itulah, Ratna mengkhawatirkan akan jodohnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angsana (Completed)
RomanceKepingan puzzle hidup Angsana mulai tersusun satu per satu akan kehadiran Dimas. Jati diri Dimas yang selama ini dibencinya dan juga sangat dicintainya membuat Angsana merasa sangat dipermainkan. Pada saat seperti inilah, tidak ada orang lain yang l...