"Boleh jujur gak?"
"Ya boleh lah Putra!"
"Gue sayang sama lo Kalya, sayang banget. Tapi lo kayaknya lebih suka kita temenan daripada punya hubungan spesial."
Pandanganku tetap lurus ke depan. Aku tak berani menatapnya dengan sepasang mataku. Aku takut melihat apa yang ada di matanya.
"Put... gue?!!" Kan, apa kubilang, ia bahkan tak bisa menyelesaikan ucapannya.
Menarik nafas, aku mencoba mendamaikan hatiku sebelum membuka suara.
"Gue udah tau perasaan lo, Kal. Lo biasa aja, I'm deal with that."
"Put... sorry!" Ucap Kalya dengan nada tulus.
"Dont! Gak ada yang salah kok. Gue lebih suka jadi temen lo kayak gini, daripada gak jadi apa-apa sama sekali, Kal." Sahutku, mencoba tegar.
"Jangan bego, Put! Banyak cewek baik-baik di luar sana yang berhak dapetin lo yang super ini."
"Yaa, gue tau kok Kal. Di luar sana ada puluhan cewek baik. Tapi..."
"Tapi apa?" Potongnya.
"Cewek baik itu, mereka semua bukan elo. Sedangkan yang gue mau ya lo!" Jawabku, sambil menambahkan senyum sinis diakhir ucapan.
"Oh please Put! Jangan bikin gue ngerasa bersalah karena gak bisa bales perasaan lo!"
"Gue gak minta lo buat bales perasaan ini Kal. Tapi please, janjiin satu hal ke gue."
"Apa??"
Menarik nafas lagi, sepertinya aku memang tak pernah bisa berdamai dengan perasaan yang tak terbalas ini.
"Lo bebas mau sama siapa aja, pacarin siapa aja, tidur sama siapapun. Tapi... kalo lo masih juga merasa kurang dan gak nemu orang yang bisa bahagiain lo, please dateng ke gue. I will make you the happiest person alive." Ucap gue sungguh-sungguh, dari hati yang terdalam.
"Gue gak bisa janjiin itu sama lo, karena bisa aja, saat gue sadar, lo sudah ketemu sama soulmate lo yang saat ini berada di entah, still waiting for her path and yours cross together. Dan gue gak akan ancurin itu semua. Oke?!"
"I love you, Kalya!"
"And I love you more Putra, makanya gue gak akan lakuin itu."
********
Di save dulu aja yhaaa, sapa tau bakal jadi cerita utuh, uhuy!
Sincerely:
Kadallilah
![](https://img.wattpad.com/cover/193048942-288-k325920.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Singgah yang Sungguh
General FictionAku pernah berniat singgah, namun ia tak sungguh. - Putra. (Completed)