Aku sampai di LIPI, bertanya pada satpam di mana letak gedung tempatku rapat.
Mendapat arahan dan petunjuk tempat parkir, aku langsung menurutinya. Dan tentu, langsung berjalan cepat ke ruang rapat karena aku sudah telat sekitar 12 menit.
Mengisi daftar hadir yang diberikan panitia, aku langsung masuk. Untunglah orang Indonesia itu rata-rata ngaret, jadi aku gak telat, acara belum dimulai masih pada ngobrol-ngobrol biasa.
"Putra!" Aku menoleh saat namaku dipanggil.
Aila, istri salah satu sahabatku duduk tak jauh dariku, ia melambaikan tangannya, menyuruh mendekat.
"Ngapain lo di sini?" Tanyaku.
"Yee gebleg, kan gue kerja di sini. Ada juga lo, ngapain di sini?"
"Wakilin atasan euy, ini ngapain sih?"
"Jadi gini, tau kan perdagangan hewan atau hasil tumbuhan ada juga yang secara legal? Itu kita yang ngatur."
"Gue gak ngerti."
"Yeee kampret, lo kan nanti harus ngasih sambutan juga."
"Coba jelasin ini gimana, biar gue tau mau ngomong apa nanti."
"Intinya gini, LIPI itu Scientific Authority-nya Indonesia, jadi kita sebagai SA diminta untuk ngasih rekomendasi kuota tangkap TSL untuk tahun ini. Nah ini disosialisaikan ke pengusaha, biar mereka gak ngelewatin batas kuota yang sudah kita kasih. Kan kalo sesuai sama kuota, gak ada tumpang-tindih di alam. Jadi segalanya tetap seimbang. Dan rata-rata, rekomendasi dari LIPI selalu diterima sama KKH."
"TSL apa? KKH apa?"
"Hadeeeh, Tumbuhan dan Satwa Liar, KKH itu Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, dari KLHK! Gue gibeng ya lu gak tau KLHK!"
"Tau, La."
"Okee, jadi, perwakilan dari kementrian keuangan, udah tau mau ngomong apa?" Tanyanya.
"Tau!"
"Baguusss!"
Acara sosalisasi ini berlangsung seru, iya seru ternyata liat para peneliti ngasih justifikasi jumlah satwa ke para pengusaha yang ada beberapa yang ngeyel kalau jumlah spesies itu masih banyak di alam liar. Asli, seru. Sampai saat jeda makan siang, Aila mengajakku keluar.
"Ngapain dah? Bukannya itu dapet makan siang?" Tanyaku sembari melirik tumpukan nasi box.
"Gue ngidam makan soto, temenin ya?"
"Suami lo maneee??"
"Di rumah, dia rebahan mulu, bikin sirik."
Ya, setauku Damar tidak bekerja karena itungannya mereka di Indonesia nih liburan, Damar kan sudah kerja di Jerman. Bareng sama Aila yang S3 di Jerman juga.
"Suami rebahan, lo kenapa gak ngikut nempel?"
"Tokek kali gue, nempel hahaha! Gue mau ketemu direktur KKH euy, nge-lobi biar keluar SATS-LN. Kan gue mau balik ke Jerman, bawa sampel. Mumpung orangnya ada di mari."
"Bawa burung lo ke sana?" Tanyaku, kami sudah berjalan ke luar, gak tau ini ke mana.
"Mobil lo mana?" Tanya Aila.
"Naik motor gue, lo bawa mobil gak?"
"Ngapain? Dianter jemput dong sama suami."
"Dihhhh, itu suami apa grab?"
"Fake taxi!"
"Najis, lo cewek tau-tau aja yang begituan."
"Ilmu begok!!! Hahaha!"
"Jadi gimana?" Tanyaku.
"Bonceng gue deh, tapi bawanya pelan-pelan, kasian kalo anak gue keajluk-ajluk."
"Siap!"
Aila mengarahkan menuju tukang soto mie yang ia mau. Kami langsung memesan dan Aila melanjutkan pembahasan kami sebelumnya.
"Gue bawa sampel darah doang, kan yang diuji genetiknya."
"Emang di sini gak bisa?"
"Bisa, cuma lebih canggih di sama, terus kan gue kuliahnya di sana."
Aku mengangguk. Istrinya Damar nih emang kualitasnya beda sih, dia pinter, ngomongnya berbobot, tapi santai juga. Tipe cewek kondisional idaman: diajak susah gak nyusahin, diajak berkelas gak malu-maluin.
Makan selesai, kami kembali ke kantornya Aila, melanjutkan sosialisasi yang belum selesai. Banyak pengusaha yang nego soalnya.
"Mau nemenin gue nunggu Damar gak?" Tanya Aila saat pertemuan selesai.
"Eh? Dia kaga standby gitu pas lo balik udah ada?"
"Lagi di pom bensin itu anak, bokerrr."
"Ohhhh!"
"Temenin yak? Sekalian ceng-cengin cewek sini, kali aja lo ada yang nyantol hehehe."
Aku tersenyum. Dari dulu, sampai sekarang Kalya lagi hamil anak ke-2. Aku belum menemukan siapapun. Entah belum, atau memang tidak ada.
Entah lah.
******
TBC
Thanks for reading
Dont forget to leave a comment and vote this chapter xoxo

KAMU SEDANG MEMBACA
Singgah yang Sungguh
General FictionAku pernah berniat singgah, namun ia tak sungguh. - Putra. (Completed)