Aku mengangguk lalu menyusul pasutri ini ke meja makan.
"Itu, Keira sama Vino gimana?" Tanyaku, ya, salah satu alasan aku memilih akan curhat kepada Kalya, bukannya Vino sesama cowok dan orang yang paling deket di geng adalah... dia sedang ada masalah.
"Gak tau, Put. Gak mau terlalu ikut campur, Vino sahabat gue, gue tau dia gimana. Keira adek gue, gue juga tau dia gimana. Jadi... yaudah lah." Jawab Kalya.
"Lagian mereka udah gede kok, harus bisa tanggung jawab sama keputusan masing-masing." Tambah Aiden.
Aku mengangguk.
Kami makan sambil membahas hal lain, Aiden cerita seputar kerjaannya, tapi keseling karena Kanaya, anak pertama Kalya bangun, nangis dan minta digendong sama Papanya.
Selesai makan, aku membantu Kalya membereskan piring kotor, baru setelahnya kami pindah ke ruang keluarga. Dari sini, terdengar Aiden sedang menyanyikan lagu pengantar tidur untuk anaknya itu.
"Keren ya suami gue?" Ucap Kalya tiba-tiba.
"Cocok sama lo, kan lo juga keren."
"Tapi sebel gue, itu anak lebih sayang bapaknya daripada gue. Liat aja... nangis yang dicari bapaknya, gue berharga kalo dia mau nyusu doang. Bentar lagi gue melahirkan, udah lah... resmi jadi anak bapaknya."
"Ya kan emang anak bapaknya!"
"Mau cerita apa lo?"
"Gue bingung sebenernya Kal. Gue sendiri gak tau apa yang gue rasain, sumpah. Tapi gue pengin cerita aja gitu, biar tau pendapat orang." Ucapku.
"Ciyeee! Jatuh cinta nihh? Asikkk!" Seru Kalya kencang.
"Berisik! Anaknya mau tidooor!!" Seru Aiden dari dalam kamar.
"Kamu juga jangan ikut teriak-teriak!" Sahut Kalya.
"Lo bedua masih aja begitu??"
"Eh yang begitu yang bikin gue makin sayang sama Aiden."
"Ohhhh!"
"Ayok ih, cerita!" Kalya memukul pundakku pelan.
"Gini yaah, intinya ada cewek di kantor, gue seneng liatnya, kadang kalo gue main ke ruangannya tuh liat dia lagi asik becanda sama orang, jadi semacam hiburan gitu, soalnya gue juga jadi ketawa kalo liat dia senyum. Dan dia humble parah, deket sama siapa aja, gak canggung-canggung gitu.
"Tapi gue di sisi lain ya biasa aja, liat dia cuma sekadar seneng doang. Kaya gak ada niat untuk lebih. Makanya gue bingung."
"Jaah, galau deh bang Puputnya... itu cewek notice lo gak? Maksudnya, kaya ada ngasih sinyal-sinyal suka gak?"
"Nah, gak paham gue yang begitu, Kal."
"Ah elu, coba dong deketin."
"Gimana caranya?"
"Nyapa kalo ketemu, senyum, terus puji dikit, jangan keseringan. Baru deh, malem serang dia via chat. Gitu-gitu ihhh!" Kalya kayanya gregetan sendiri.
"Dia udah punya anak tau, Kal."
"Heh? Istri orang? Apa Janda?"
"Dia punya anak, tapi belom nikah."
"Ohhh anak by accident gitu bukan?" Tanya Kalya.
"Kayaknya, gue males ngorek lebih jauh, lo tau dari dulu gue mah gak mikirin yang kaya gitu."
"Iye... masih inget gue, lo bilang... sama cewe mana aja dah asal punya lo masih bisa masuk. Ya kan?"
"Gak usah diperjelas, kampret. Kesannya gue mureeh banget siapa aja ayok."
"Hahahah lo mahal, makanya ampe sekarang belom laku, ibarat mobil nih, lo mah Bentley lah yak??"
"Mahal amaat?"
"Lanjut ih ceritanya!" Desak Kalya, ia turun dari sofa, mengikutiku selonjoran di karpet.
"Gitu lah Kal, udah bingung gue."
"Kita berandai-andai yuk?" Ajaknya.
Berandai-andai apaan nih? Berandai bisa jadi sama Kalya? Hahahaha!
"Apaan dah?"
"Misal yak, misal lo sama cewek ini deket. Dia anaknya asik, dan lo nyaman. Lo nerima dia?"
Aku mengangguk.
"Mama lo?"
"Duhh gak tau deh, butuh ngejelasin sampe mulut berbusa kali ya?"
"Tapi lo santai nih?"
"Gue sih enjoy, aman!" Sial, ketularan pak Ivan nih aku.
"Apa sih lu? Aman gak?"
"Aman, Kal."
"Kalo misal dia jodoh lu, mau?"
Aku berfikir, belum tau jawabannya.
"Gak tau."
"Hadeeehhh! Gue cekokin ASI juga deh lo!"
"Langsung dari sumbernya?" Kepalaku langsung digeplak Kalya.
"Noh banyak di kulkas."
"Jadi gimana nih gue??"
"Coba dulu aja Put, dan silahkan nikmati kejutan apa yang disiapkan hidup untuk lo jalani, oke?"
"Okeh!"
Well, aku sedikit lega, meskipun gak banyak yang dibahas. Curhat sama Kalya malem ini bikin aku punya rencana ke depannya.
Aku belum pernah ngajak Sacy jalan, mungkin memang terkesan aneh. Tapi, sepertinya patut dicoba.
*****
TBC
Thanks for reading Dont forget to leave a comment and vote this chapter xoxo
***
Hay hay
Gue Open Pre-Order novel Tante Mer yaa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk info lebih lengkapnya bisa langsung cek update-an terakhir di work Tante Mer. Atau chat ke 089518327089