#12

1.8K 97 0
                                    

"Aku mau ngembaliin buku ke dia, tapi ternyata kalian sekamar."

"Oh kalian saling kenal?"
Sambung Reyna, sedangkan Bela dan Elma hanya mengangguk. 

Elma memperhatikan seisi kamar mereka.
"Kamar kalian bagus ya, barang barang kalian diatur bersamaan. Tempat tidur kalian juga saling menempel, aku sama Maya aja pisah."

Elma lalu menarik tangan Reyna dan memintanya duduk disebelahnya.
"Kita belum kenalan, namaku Elma"

"Oh iya, aku Reyna."

"Bukunya bagus aku suka"

"Baguslah kalau begitu."

Setelah itu, mereka jadi berbincang bincang. Mereka membicarakan banyak hal tentang pertanian, ataupun perkebunan. Bela yang tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan, hanya bisa diam dan mendengarkan mereka bicara.
Hal itu lama lama membuatnya kesal.

"Mereka baru saja bertemu tapi sudah bicara panjang lebar begini, bagaimana nanti kalau udah akrap."
( Batin Bela. )

Ia melihati jam tangannya yang menunjukan hampir pukul 6 sore.

"Maaf, aku bukannya mau mengganggu pembicaraan kalian, tapi aku sedang capek dan mau tidur. Jadi kalau kalian masih mau berbincang, tolong di tempat lain aja. Atau mungkin di kamar kamu Elma, kan bisa."

"Oh iya kita bicaranya di kamar aku aja Reyna, gimana?"
Ajakan Elma dengan semangat.

"Maaf Elma, tapi kita lanjutin bicaranya lain waktu saja ya. Aku juga mau bersih bersih"
Tolak Reyna.

"Oh baiklah. Kalau begitu aku balik ke kemarku ya. Samapi nanti"

Elma lalu melambaikan tangan dan di balas dengan senyuman oleh Bela dan Reyna, setelah itu Bela langsung menutup pintunya dengan wajah kesal.

"Kamu mau aku pijat lagi?"
Tanya Reyna

"Udah ngga usah, aku mau tidur"
Jawab Bela dengan cetus lalu naik ke tempat tidurnya dan segera tidur.

"Kenapa dia..."

...........

Setelah itu, Elma dan Reyna semakin hari semakin dekat. Itu karena mereka ada di jurusan yang sama, jadi mereka bertemu setiap hari. Elma juga sering ke kamar Reyna dan Bela, dengan alasan ingin membicarakan pelajaran dengan Reyna.

Hal itu membuat Bela semakin merasa kesal. Ia merasa Reyna yang dulu selalu ada untuknya, menemaninya dan selalu membantunya, sudah menghilang. Reyna yang sekarang adalah Reyna yang beda, yang hanya ada sedikit waktu untuknya.

Apakah ia cemburu?
ia mengatakan tidak tapi itu salah...
Ya tentu ia cemburu, ia sangat cemburu. Tapi sulit baginya mengatakan itu pada Reyna.

.........

Bela sedang mengerjakan tugasnya di kamar, ia sedang sibuk mempelajari bentuk bangunan baru yang nanti akan mereka praktikan. Karena merasa sangat kebingungan, Bela pergi ke kamar mandi untuk menelpon mamanya.
Sementara Bela menelpon, Reyna masuk ke kamar, ia baru pulang dari kampus.

Reyna menggelengkan kepalanya melihat kamar mereka yang terlihat berantakan karena kertas kertas milik Bela. Ia mengira kertas kertas itu hanyalah kertas biasa yang berhamburan. Iapun membereskan kertas kertas itu, dan menaruhnya ke tempat sampah kecil.

Buku buku Bela juga ia susun dan di letakan kembali di lemari. Beberapa menit kemudian Bela selesai menelpon dan bermaksud kembali meneruskan tugasnya.
Betapa kagetnya ia melihat mejanya sudah bersih dan rapih.

"Loh kok jadi gini? kemana semua buku buku ku yang di meja?"
Tanya Bela

"Udah aku simpan, tadi aku lihat barang barang kamu sangat berantakan. Jadi aku...."

"Apa...! kenapa? aku kan nggak minta"
Bela memotong pembicaraan Reyna.

"Aku cuman mau membantu, aku pikir mejamu memang berantakan."
Volume suara Reyna mulai mengecil

"Nggak semua yang terlihat berantakan itu berarti nggak sesuai. Semua yang ada di mejaku itu udah aku susun sedemikian rupa, itu tuh tuga tugasku. Kamu gimana sih. Trus di mana kertas kertasnya?"

"Di tempat sampah."

Mendengar itu Bela semakin merasa kesal.
"Kau membuangnya? Kau merusak semua tugasku, aku udah semalaman ngerjain itu. Dari awalkankan kita udah membuat kesepakatan untuk tidak saling menyentuh barang satu sama lain. Sekarang berhenti ada di dekatku, aku nggak butuh bantuanmu ."

Bela terus berbicara dengan nada yang tinggi, sehingga membuat Reyna terdiam. Hati Reyna begitu sakit mendengar itu semua, apalagi saat Bela mengatakan untuk jangan lagi ada di dekatnya.
Iapun tidak mengatakan apa apa lagi dan langsung pergi meninggalkan Bela di kamar.

Next--->

My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang