#30

952 41 0
                                    

Sesampainya disana, Reyna langsung menelpon Bela. Bela yang sedang menggambar sketsa bangunan, tiba tiba kaget melihat panggilan masuk dari Reyna. Dan tanpa menunggu lagi, ia langsung mengangkatnya.

Percakapan telepon

"Halo sayang.."

"Halo Rey, Rey kenapa kamu baru menelpon ku sekarang. Aku berusaha menelpon mu seminggu ini, tapi ponselmu nggak bisa dihubungi. Kamu kemana aja sih, ngga tau apa aku sangat khawatir...!"

Reyna tau ia akan mendapatkan kata kata ini saat ia tidak menguhubungi Bela. Iapun berusaha tenang dan menjelaskannya semuanya.

"Sayang, dengerin aku dulu. Aku sangat sibuk seminggu ini, aku harus bekerja sejak pagi pagi sekali, dan akan selesai malam. Aku nggak sempat menghubungi kamu, dan
kamu juga ngga bisa menghubungiku karena jaringan disini sangat jelek. Maaf ya, jangan marah. Aku benar benar minta maaf."


Bela sempat sedikit terdiam, ia mengatur napasnya dan berusaha membuat dirinya percaya, bahwa yang di katakan Reyna itu benar.

"Baiklah, kamu sudah makan...?
Apa kau sangat lelah? kamu jangan sampai sakit ya."

"Aku belum makan sayang, aku langsung menelponmu setelah pekerjaan ku selesai. Tapi kamu tenang saja, aku baik karena aku selalu memakai syal darimu."

"Aku sangat merindukanmu, sudah 1 bulan kita nggak ketemu. Kita juga nggak bisa video call karena jaringan disana sangat buruk. Aku ingin melihat wajahmu, dan memelukmu."

Reyna tersenyum mendengar pengakuan manis Bela. Ia lalu menatap bulan yang terlihat sangat jelas dan indah.

"Bela, kamu bisa melihat bulan sekarang...?"


Bela pun keluar rumah dan melihat ke arah bulan seperti yang di katakan Reyna.

"Ya aku melihatnya, ada apa?"

"Kita bisa melihat bulan yang sama, dan langit yang sama. Itu artinya kita sangat dekat Bel. Kau merindukan ku dan aku bisa merasakannya, begitu pula sebaliknya. Itu artinya hati kita
masih menyatu, jadi kamu jangan khawatir jika sekarang kita belum bisa bertemu."

"Ya, kau benar. Aku hanya terlalu merindukanmu."

"Hanya tinggal 4 bulan lagi Bel, percayalah itu nggak akan lama."


Tidak tahan dengan pembicaraan romantis Reyna dan Bela, Elma yang sedang menunggu di bawah pohon tiba tiba langung pergi begitu saja.
Reyna pun kaget dan spontan langsung mengejarnya.

"El, kenapa pergi tiba tiba.?"
Tanya Reyna.

"Kamu masih lama menelponnya? aku sudah sangat mengantuk dan kaki ku sudah memar digigiti nyamuk."

"Benarkah, maaf kalau begitu. Tapi kamu  nggak papa kan.?"

"Hmm, ayo kita pulang."

"Baiklah, tunggu sebentar aku akan menutup teleponnya."

Reyna tidak sadar kalau dari tadi, Bela masih bisa mendengar pembicaraannya dan Elma. Hal itu membuat Bela mulai merasa curiga, jangan jangan selama ini Reyna selalu menutup teleponnya secara tiba tiba, itu karena Elma.
Apa mereka mulai dekat.

Saat Reyna akan menutup teleponnya, ternyata Bela telah menutupnya duluan. Iapun langsung mengirim pesan singkat pada Reyna.

Sayang : "Rey, aku mencintaimu dan kau tau itu. Aku berharap kamu bisa menjaga hatimu disana, jangan mengecewakanku. Aku percaya padamu."

Reyna hanya bisa membaca pesan dari Bela itu, tanpa membalasnya. Karena mereka hampir sampi di rumah, dan jaringannya pun sudah hilang.
Reyna mulai khawatir jika Bela berpikir aneh aneh tentang dirinya.

.......

Tapi memang tidak dapat di pungkiri, kalau pekerjaan Reyna memang jauh lebih padat dari Bela. Reyna akan bekerja dari pagi dan bisa saja sampai malam. Sedangkan Bela hanya akan bekerja jika keras jika ada meeteng dan jika tidak, ia bisa bekerja dengan santai.

Votenya👌

My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang