#40

942 39 0
                                    

2 hari kemudian, Bela datang menemui bibi di cafe.
Ia datang dengan mata sembabnya, sehingga membuat bibi kaget.

"Bela, kau kenapa? Kepana mata mu sembab begitu, kau sakit...?"
Tanya bibi.

"Iya bi, aku sakit. Hatiku hancur, seharusnya aku nggak percaya padanya dari awal, seharusnya aku tau hubungan seperti ini nggak akan berhasil."

Bibi sempat sedikit bingung dengan perktataan Bela. Tapi akhirnya ia mengerti, bahwa pasti ada masalah antara ia dan Reyna.

"Memangnya kenapa dengan Reyna, hubungan kalian baik baik aja kan? Bukanya beberapa hari lalu kamu pergi menemuinya...?"

"Ya, aku menemuinya. Nggak sampai 1 hari, aku langsung balik lagi."

"Kenapa Bela, ada apa?"

Air mata Bela mulai membasahi pipinya.
"Kami kembali bertengkar, aku akui aku memang gampang kesal, tapi kali ini dia juga memarahiku. Dia mengatakan hal hal yang nggak pernah aku dengar darinya sebelumnya. Kami akan segera putus."

Bibi pun mendekat ke arah Bela dan memberi pelukan untuk menenangkannya.

"Kamu tenang ya Bela, percayalah Reyna pasti sekarang sedang bingung dan kacau. Dia akan kembali padamu"

"Dia nggak akan kembali padaku bi, dia sudah mencintai Elma, aku tau itu. Aku merindukannya bi, aku merindukan Reyna ku."

.......

Setela hari itu, Bela memutuskan untuk tidak tinggal lagi di asrama. Secepatnya ia menyelesaikan skripsi dan mengambil ujiannya lebih awal. Dan setelah ujiannya selesai, ia tidak terlihat lagi di kampus, ataupun di cafe bibi.

Sementara Reyna baru saja kembali dari prakteknya. Ia kaget melihat kamar mereka yang sangat kosong seperti awal ia datang kesana.
Tidak ada lagi gambar dan hiasan yang ia buat bersama Bela. Bahkan hanya 1 foto yang di tinggalkan dari banyaknya foto yang mereka tempelkan di dinding.

Iapun membereskan barang barangnya, mengeluarkan baju bajunya dan menaruhmya di lemari.
Tapi sesuatu jatuh dari saku salah satu baju yang ia keluarkan.
Itu adalah kalung dengan buah berbentuk liontin yang di kembalikan Bela.

Iapun teringat bahwa liontin itu bisa di buka, dan iapun membukanya. Terdapat sebuah kertas kecil di dalamnya.

"Kembalilah, aku mencintaimu.
Tolong kembalilah..."

Setelah membaca itu, Reyna langsung menangis. Air matanya seketika tumpah begitu saja, ia tidak menyangka bahwa ia sangat bodoh telah membiarkan Bela pergi.
Setelah itu, ia juga menemukan boneka beruang berukuran sedang di tasnya. Boneka itu memegang hati berwarna putih dengan tulisan yang di tulis tangan menggunakan tinta.

"Katakan pada Reyna, bahwa aku mencintainya :) "

Reyna memeluk sangat erat boneka itu, ia trus menciuminya. Kesedihan nya tidak dapat dipungkiri, ia masih terus menangis

"Bela, maafkan aku. Kembalilah..."
Katanya.



Lanjutin bacanya sampai ending ya--->

My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang