Ke esokan harinya, Bela pulang ke rumah dengan wajah yang sangat lesuh. Ia sangat lelah karena seharian mengikuti rapat untuk mengetahui tren model rumah terbaru, yang nantinya akan di buat perusahaan tempat ia bekerja.
Ia langsung menuju kamarnya, mandi dan makan makanan yang telah di bawakan oleh mamanya.
Tidak lama setelah itu, ponselnya berdering. Seperti biasa, itu panggilan masuk dari Reyna.Percakapan telepon.
"Halo sayang, bagaimna kabarmu?"
"Sayang aku baik. Kamu sendiri bagaimana, suaramu terdengar sangat lelah...?"
"Iya aku baru saja pulang dari kantor tempat aku praktek. Maaf ya nggak sempat bilang sama kamu, aku udah mulai praktek sejak kemarin."
"Sayang, seharusnya kamu langsung bilang dong. Yaudah, kamu udah makan? apa pekerjaan mu
berjalan lancar?:"Hmm..."
Jawab Bela singkat."Kamu senang disana...?"
"Ya tentu saja aku senang, orang orang disini sangat baik. Senior seniorku juga ganteng ganteng😅"
"Apa mereka sudah tau kalau kamu sudah punya pacar...?"
"Ya mereka tau aku sudah punya pacar, mereka juga tau kalau aku sangat mencintai pacarku."
"Iya aku juga sangat mencintaimu."
Reyna sedikit berbisik setiap mengucapkan cintanya pada Bela.
Walau begitu, Reyna tidak tau kalau Elma telah mengetahuinya.
Elma yang sedang duduk di samping pohon, mulai kesal mendengar kata kata cinta yang saling di ungkapkan Reyna dan Bela. Ia rela di gigit nyamuk setiap hari hanya untuk menemani Reyna menelpon, tapi tidak untuk mendengar mereka saling mengungkapkan cinta.Elma pun berdiri dan bersiap pergi, tapi tangannya berhasil di pegang Reyna. Reyna melihat wajah Elma yang terlihat mulai tidak suka menunggu, ia pun segera menyudahi pembicaraannya dengan Bela.
"Bel, sudah dulu ya. Aku harus segera tidur, karena besok aku harus
bangun pagi pagi sekali.""Yah kamu gimana sih, kan kita baru aja bicara. Aku masih sangat merindukan mu."
"Aku juga sangat merindukan mu, sekarang sudah dulu ya nanti aku telepon kamu besok lagi. Sampai jumpa, mimpi indah."
Elma melepaskan genggaman tangan Reyna, dan berjalan cepat menuju rumah. Reyna pun mematikan telepon Bela dan berjalan mengikuti Elma. Reyna sedikit bingung melihat Elma yang tiba tiba saja pergi, ia berpikir apa Elma mulai kesal menunggunya menelpon.Sejak saat itu Reyna mulai menelpon Bela tidak pada jamnya. Sering kali ia menelpon di siang hari, tapi sering juga malam hari. Itu semua tidak menentu karena Elma mulai tidak ingin di ajak Reyna untuk menemaninya menelpon, jadi Reyna harus membagi waktunya sebaik mungkin.
Ia tidak ingin sehari pun tidak menelpon Bela.Tapi suatu waktu, Reyna dan Elma mendapat pekerjaan padat selama 1 minggu. Hal itu membuat Reyna jadi tidak ada waktu untuk menghubungi Bela, dan membuat Bela sangat kesal menunggu telepon darinya.
Dan di hari berikutnya saat pekerjaannya mulai selesai, ia membujuk Elma untuk kembali menemaninya."El, sudah satu minggu aku nggak menghubungi Bela. Sekarang bisa kah kamu temenin aku menelponnya, sekarang ia pasti sangat khawatir."
"Kamu memangnya kenapa sih, setiap hari harus wajib menelponnya. Aku jadi bingung."
Elma bertanya untuk memastikan jawaban dari Reyna."Maaf El, aku nggak cerita sama kamu. Tapi sebenarnya aku dan Bela telah pacaran, jadi aku harus menghubunginya untuk tau keadaanya. Kamu mau kan...?"
Akhirnya, sekali lagi Elma harus mengalah dan mengikuti kemauan Reyna. Ia tidak mau membuat Reyna berpikir jelek tentangnya, jadi mau tidak mau iapun pergi menemani Reyna menelpon.
Makasih banget untuk kalian yang udah mau baca cerita gaje gue ini. Tapi alangkah baiknya, jika kalian meninggalkan jejak kalian juga.👌
Ok lanjut--->
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend
RandomKatakan "Ya" untukku....... #hanya untuk menghibur #Tidak untuk di tiru ⭐ ➡#1 elma (oktober - november 2019 ) ⭐➡#1 denis (21/10 - 08/11, 2019) ⭐➡#9 tomboy ( 02 - 10/11, 219 )