#14

1.6K 91 0
                                    

Mereka telah kembali ke asrama.
Bela sedang membuatkan kopi hangat untuk Reyna yang baru saja selesai mengganti pakaiannya.

"Rey, ayo kesini. Aku buatin kopi hangat"
Kata Bela sambil menaruh kopi itu di meja, kemudian duduk di tempat tidur.

Reyna pun mengikuti perkataannya dan ikut duduk di sampingnya. Reyna menyeruput sekali kopinya, lalu di taruh kembali ke meja.

"Bel, sekali lagi maafin aku ya, aku udah rusakin semua tugas tugasmu. Sekarang aku janji aku akan lebih teliti."

Bela menatap wajah polos yang sedang meminta maaf di hadapannya ini. Ia terlihat benar benar tulus saat mengatakan kalimat demi kalimat maafnya, terdengar begitu manis.
Ia mengeluarkan sedikit senyumannya, kemudian memeluk Reyna.

"Aku juga minta maaf ya, seharusnya aku nggak semarah tadi ke kamu. Aku nggak bermaksud begitu, aku cuman lagi pusing aja."

Reyna mengangguk dalam pelukan Bela. Tangan bela melingkar di lehernya, sambil sesekali mengelus ngelus rambutnya dengan lembut. Hal itu membuatnya merasa sangat nyaman dan tenang, iapun ikut memeluk pinggang Bela.

"Bel, kamu udah punya pacar?"
Tanya Reyna yang membuat Bela melepaskan pelukannya.

"Kenapa tiba tiba bertanya tentang itu?"

"Nggak ada maksud apa apa sih, cuman pengen tanya aja. Tapi kalau kamu nggak ingin cerita juga nggak papa."

"Nggak, aku belum punya pacar."

"Apa kamu nggak punya perasaan cinta sama siapa siapa sekarang?"

Bela terlihat sedikit berpikir, lalu  menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana denganmu?"
Bela balik bertanya

"Sebenarnya sekarang aku lagi jatuh cinta, aku jatuh cinta pada seseorang yang aku temui setiap hari. Yang aku lihat saat aku membuka mata di pagi hari, dan menutup mata di malam hari."

"Siapa?"
Tanya Bela

"Seharusnya kamu nggak perlu bertanya, karena orang itu adalah...."

Kringggg krriiingggg kriingggg

Belum sempat Reyna menyelesaikan kalimatnya, terdengar ponsel Bela berbunyi. Setelah mengecek, ternyata panggilan masuk itu dari Denis.

"Tunggu sebentar ya, aku angkat telepon dulu"

"Iya..."

Seperti biasa, Bela akan mengangkat telepon di kamar mandi agar Reyna tidak mendengar pembicaraannya.

Percakapan telepon

"Iya Denis ada apa?"

"Bagaimana kabar kamu disana,
udah baikan sama teman sekamarmu?"

"Yah bagitulah, kita udah temenan sekarang. Ada apa menelpon?"

Saat Bela sedang menelpon, Elma masuk ke kamar mereka untuk menemui Reyna. Ia datang tanpa mengetuk pintu dan langsung menghampiri Reyna, lalu menutup matanya dari belakang.

"Bela, jangan main main"
Kata Reyna sambil memegang kedua tangan yang menutupi matanya itu

"Kok Bela sih, apa pikirannya itu penuh dengan nama Bela."
( Batin Elma )

Elmapun melepaskan tutupan tangannya dari mata Reyna, dengan wajah yang sedikit kesal.

"Kamu nggak pernah bener nebaknya"

"Hehehe, maaf kirain Elma😆"

Elma mengajak Reyna berbincang bincang tentang tugas yang nanti akan mereka praktikan.
Sementara itu, Bela masih berbicara dengan Denis di telepon

Lanjut percakapan telepon

"Aku telah menyelesaikan
tugasku lebih awal, jadi aku
udah nggak terlalu sibuk.
Besok aku akan ke kampus kamu
ya, kita ketemuan. Aku udah
kangen banget sama kamu."

"Tentu, datanglah aku juga udah kangen banget sama kamu.
Tapi kita bicaranya di tempat
lain aja ya, soalnya nggak boleh
ada laki laki disini."

"Baiklah, aku akan menjemputmu besok. Kabari aku kalau udah
selesai dari kampus ya."

"Baiklah sampai besok....."

Bela menutup teleponnya dan keluar kamar mandi. Wajahnya senangnya seketika berubah datar melihat Elma yang sudah ada di kamarnya.


Votenya guys jangan sampai kelewat😉

My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang