#43

1.2K 40 0
                                    

1 tahun kemudian.

Kantor Bela akan mengadakan peresmian untuk gedung baru mereka, dan Bela mendapat tugas untuk mengurus dekorasinya.
Bela ingin, di setiap sudut gedung itu di hiasi bunga bunga yang harum dan cantik. Ia juga ingin bunga berwarna warni, di gunakan untuk pengguntian pita nanti.

Atas rekomendasi dari temannya, Bela pun memilih toko bunga Liontin untuk ia memesan semua bunganya.
Dengan mengendarai mobilnya, iapun langsung pergi ke sana.

......

Sampailah Bela disana. Ia turun dari mobilnya dan memperhatikan toko itu dati luar.

"Toko bunga Liontin, ini toko bunga atau toko liontin sebenarnya. Siapa juga yang memberi nama toko semacam ini."
Katanya sambil membaca papan nama toko itu. Iapun segera masuk dan menemui pekerja yang sedang merangkai bunga.

"Permisi, aku mau memesan bunga untuk dekorasi. Aku ingin bunga yang wangi dan paling bagus disini, bisa aku melihatnya...?"
Kata Bela.

Seorang pekerja pun mengambilkan beberapa bunga yang telah mereka rangkai, dan menunjukannya pada Bela.
"Ini nona silahkan dilihat dulu, kalau kurang bagus kami bisa mengambilkan yang lain."

"Baiklah..."

Bela memegangi dan memperhatikan satu persatu bunga itu, tapi wajahnya tidak terlihat senang. Sepertinya tidak ada satupun yang menurutnya cocok, untuk di gunakan di acara peresmian nanti.

"Bisakah tunjukan yang lainnya...?"
Tanya Bela.

Para pekerja langsung mengeluarkan semua bunga yang menurut mereka paling bagus. Tapi, tetap saja tidak ada yang di sukai hati Bela.

"Apa nggak ada yang lainnya? aku hanya mau bunga yang terbaik."
Keluhan Bela.

"Nona ini sangat galak, padahal semua bunga itu bagus. Tapi nggak ada satupun yang ia suka."
Bisikan salah satu pekerja.

"Hey, aku bisa mendengarnya ya. Kalian bukannya memberikan pesananku, malah membicarakan aku. Sekarang mana pimpinan kalian, aku masu bicara. Ayo panggilkan."

"Aku disini, apa nona perlu sesuatu...?"

Terdengar seseorang berbicara dari arah belakang. Bela pun berbalik.
Tapi ia langsung terdiam begitu melihat seseorang itu, orang itupun hanya melihatinya sambil tersenyum.

"Reyna...."
Ya, sang pemilik toko itu adalah Reyna.

"Hay nona Bela akhirnya kita bertemu lagi."

Bela langsung pergi keluar dari toko itu, tanpa memesan bunganya. Reyna pun ikut mengejarnya dan berdiri di hadapannya.

"Bela, tunggu. Setelah sekian lama akhirnya kita bisa bertemu, kenapa kamu mau langsung pergi gitu aja."
Kata Reyna.

"Aku nggak jadi pesan bunga dari toko itu, nggak ada yang aku suka. Aku akan pergi mencarinya di tempat lain, kamu jangan menghalangiku."

"Aku nggak ingin menghalangimu, aku cuman ingin bicara sedikit denganmu."
Reya tersenyum.

"Bicara apa...?"
Tanya Bela tanpa melihat wajah Reyna.

"Bagaimana kabarmu? aku sangat merindukanmu. Kau semakin cantik, dan level pemarahmu itu sepertinya semakin meningkat."

"Aku baik, kamu sendiri bagaimana? Sepertinya kamu terlihat sangat bahagia."

"Aku juga baik. Dan tentu saja, aku sangat bahagia karena aku sedang bersama pacarku."

My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang