"Bela apa kamu sudah mendapat tempat untuk magang?"
Tanya bibi sambil membawakan kue pesanan Bela dan Reyna."Udah kok bi, aku akan mulai praktek minggu depan. Tempat prakteknya lumayan dekat dengan rumahku."
"Oh baguslah.
Oh iya Rey, bibi sudah bicara dengan teman bibi itu. Dia bilang kalian bisa memulai prakteknya 2 hari lagi, karena dia sekarang memang sedang kekurangan pekerja. Nggak papa kan Rey...?"Perkataan bibi itu membuat Bela yang baru saja akan memakan kuenya seketika terhenti. Ia terdiam seperti sedang menyerap apa yang baru saja di katakan bibi.
Reyna pun ikut terdiam dan langsung memalingkan wajahnya dari Bela."Bi, tadi bibi bilang Reyna sudah bisa memulai prakteknya 2 hari lagi. Memangnya Reyna sudah mendapatkan tempat magang?"
Tanya Bela"Iya, Reyna akan magang di perkebunan temannya bibi yang ada di desa. Memangnya Reyna belum mengatakannya padamu?"
Bela melihati Reyna dengan ujung matanya, terlihat seperti akan ada ledakan amarah yang berusaha ia tahan.
"Rey, ayo. Kita harus bicara..."
Tanpa memakan kue yang telah di pesan, ia langsung berdiri dan pergi.
Reyna mengacak ngacak rambutnya, ia lupa berpesan pada bibi untuk tidak mengatakan ini pada Bela."Bi, kenapa bibi mengatakannya sekarang. Aku sedang memikirkan cara untuk mengatakan ini padanya tanpa membuatnya marah."
"Loh memagnya kenapa? kenapa dia harus marah?"
"Bi, sebenarnya aku dan Bela telah berpacaran dan sudah mau 2 tahun. Maaf aku baru mengatakan ini pada bibi. Jadi itulah Bela pasti marah."
Bibinya begitu kaget, dengan reaksi mata dan mulut yang terbuka.
"Oh maaf bibi ngga tau. Ya sudah sekarang kamu kejar dia dan jelaskan semuanya. Ayo cepat."Reyna pun berlari menuju asrama untuk menemui Bela. Dalam perjalan ia terus berharap bahwa Bela akan mau mendengarkan penjelasannya dan mengerti.
.....
Sampailah ia di kamar. Perlahan ia mendekati Bela yang sedang duduk di tempat tidur dengan kekesalan yang tergambar jelas di wajahnya.
"Bela, aku akan menjelaskan semuanya."
Kata Reyna pelan."Ya, jelaskan lah dengan benar."
"Begini Bel, ternyata bibi telah mencarikan tempat magang untuk ku dan itu di desa di perkebunan temannya. Aku senang dan akupun menerimanya"
"Terus kenapa nggak langsung bilang ke aku, sengaja...?"
"Bukan begitu, aku belum bilang ke kamu karena aku akan pergi kesana dengan Elma. Aku tau kamu pasti nggak akan menyukainya, jadi aku sedang menunggu waktu yang tepat."
Mendengar itu raut wajah Bela semakin kesal. Iapun terlihat bingung dan berdiri dari dari tempat duduknya.
Reyna menjelaskan secara terperinci tentang Elma yang ingin ikut dengannya karena belum menemukan tempat magang. Iapun menjelaskan bahwa ia tidak punya alasan untuk menolak Elma."Aku jadi bingung kenapa selalu aja ada hal yang membuat kamu dekat dengannya, dan kamu juga selalu mengatakan untuk nggak punya alasan untuk menolaknya. Kenapa...? kenapa harus Elma yang terus ada di sekitar kamu."
"Bela, jangan begitu. Tolonglah mengerti, aku juga ngga bisa berbuat apa apa sekarang. Aku mencintaimu, kau tau itu."
Reyna mulai menekan kata katanya, tapi masih dengan nada yang lembut."Lagi pula aku akan pergi dengan Elma hanya untuk praktek dan itu hanya 5 bulan aja. Ayolah kamu jangan cemburu serti ana anak."
Sambungnya."Anak anak katamu...? aku cemburu karena seseorang berusaha mendekati pacarku dan itu kamu bilang aku seperti anak anak .
Ya udah kalau kamu ingin pergi dengannya, pergi saja. Kamu nggak perlu merindukan ku, lagi pula seperti yang kamu bilang kan, ini hanya 5 bulan dan itu nggak akan lama."Setelah itu Bela langsung pergi meninggalkan Reyna yang hanya terdiam. Mata Reyna terus mengikuti kemana Bela pergi tanpa mengejarnya.
Jangan lupa votenya guys😚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend
RandomKatakan "Ya" untukku....... #hanya untuk menghibur #Tidak untuk di tiru ⭐ ➡#1 elma (oktober - november 2019 ) ⭐➡#1 denis (21/10 - 08/11, 2019) ⭐➡#9 tomboy ( 02 - 10/11, 219 )