Keesokan harinya Nayeon dan Seokjin kembali sarapan bersama.
Kali ini Nayeon sedang tidak mood untuk beramah-ramah ria pada Seokjin, mungkin karena hari ini hari pertama PMSnya dan rasa nyeri membuatnya tak nyaman.
Nayeon bertanya seperlunya dan seperti biasa pertanyaan Nayeon hanya di jawab dengan gerakan tangan bahkan hanya deheman. Jadi ia semakin lebih memilih untuk diam saja.Seokjin yang merasa agak aneh karena Nayeon tak banyak bicara pun hanya diam karena dia fikir itu bukan urusannya. Dia justru senang Nayeon tak mengganggunya.
.
.
Nayeon menyelesaikan sarapan lebih dulu, sedangkan Seokjin baru saja menyelesaikan sarapannya. Tak sengaja ia melihat Nayeon yang sedang memakai sepatu menunduk dan memegang perutnya. Gadis itu terlihat agak kesakitan.
Tak lama Nayeon mencoba bangun perlahan dan belum sempat ia membuka pintu sebuah suara mengagetkannya."Gadis aneh.. tunggu disitu"
Seokjin berjalan ke atas, mengambil tasnya dan kembali ke bawah dengan cepat.Nayeon yang tidak mengerti hanya mematung menunggu Seokjin di depan pintu.
Seokjin berjalan melewati Nayeon, memencet kunci mobil dan membuka pintu mobil. "Masuklah"
Nayeon yg masih didepan pintu rumah melongo dibuatnya. Sedetik kemudian ia tersadar, segera mengunci pintu rumah dan berjalan mendekati mobil. Seokjin yang sudah dibelakang kemudi memandangnya heran.
"Kau tak ingin naik?" Seokjin menaikkan satu alisnya.
"Kau benar akan memberiku tumpangan?" Nayeon masih tidak menyangka si dingin ini mau memberinya tumpangan.
"Kau tidak mau? Kalau tak mau ya sud-" Seokjin memasang ekspresi tak perduli.
"A..ani aku mau" Nayeon langsung masuk ke mobil secepat kilat.
Seokjin pun mulai menjalankan mobilnya.
"Ternyata pria dingin ini baik juga" batin Nayeon, ia melirik sebentar ke arah Seokjin.
"Mwo? Kau berfikir aku baik kan? Tentu aku memang baik. Tapi aku hanya memberi tumpangan padamu hari ini saja. Besok kau jalan lagi"
Ucap Seokjin tanpa menengok sedikitpun.Nayeon agak dongkol juga mendengar ucapan pemuda disebelahnya "Cih percaya diri sekali kau. Aku juga tak ingin berangkat tiap hari denganmu"
"Pabo sekali kau Nayeon, bisa-bisanya kau bilang dia baik.. aku tarik kembali kata-kataku huh" Nayeon merutuki dirinya sendiri.
----
"Hyung.. nanti malam kau mau ikut dengan kami?" Tanya Taehyung dan Yoongi yang baru datang dan duduk disebelah Seokjin.
"Eodiga?" Seokjin memandang Taehyung dan Yoongi bergantian.
"Kami akan kencan buta hyung" ucap Taehyung sambil mengeluarkan bukunya.
"Ohh.. aku malas. Sepertinya kalian saja" Seokjin menjawab tidak bersemangat.
"Yaa! masa hanya kita berdua?" Taehyung melirik pada Yoongi.
"Mwo? Bukankah kedua temanmu yang dari jurusan olahraga juga akan ikut?" Yoongi justru bertanya balik.
"Mereka barusan memberitahuku jika mereka tak jadi ikut. Ada acara dadakan di jurusan mereka" Taehyung mulai bingung.
"Dahyun sudah bilang akan mengajak kedua temannya. Kalau begitu hyung ikut saja lah"
"Ahh bagaimana jika kau ikut dengan kami hyung. Tapi jika kau bosan kau bisa pulang. Ayolah.." Taehyung menatap Seokjin yang sedang berpikir.
"Ok. Aku juga bosan dirumah" Seokjin tersenyum pada kedua temannya.
----
Nayeon dan Dahyun sedang menghabiskan waktu di cafe seberang kampusnya sembari mengerjakan beberapa tugas yang mulai menumpuk. Mereka sudah diperkenalkan oleh Sana saat kelas mereka bersamaan tadi pagi. Kebetulan hari ini jadwal kuliah mereka sangat padat, hanya ada jeda beberapa menit untuk mereka istirahat dan mereka baru selesai pukul 5 sore.
Nayeon sebenarnya sangat ingin pulang karena rasanya badannya sudah tak karuan-karuan, namun Sana sejak pagi tadi sudah mengingatkan berkali-kali untuk mengikuti acara kencan buta bersama Dahyun. Ia memang selalu tak bisa menolak permintaan sahabat tersayangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part || INY X KSJ
FanfictionIm Nayeon dan Kim Seokjin,mereka memiliki luka tentang masa kecil yang berbeda dan tak bahagia. Sampai akhirnya mereka di pertemukan untuk menjadi housemate dan jatuh cinta. Namun perasaan benci yang menguasai Seokjin seolah menghalanginya untuk tid...