"Kau mau membantuku kan?"
Tanya Sharon yang masih bergelayut manja di tangan Nayeon."Ne? Shar- ah Mina itu.. aku--"
"Nayeon-ah hanya kau yang paling dekat dengannya saat ini. Jadi kurasa dukunganmu sangat penting untukku" rajuknya lagi.
"Mina, sebenarnya.. aku dan Jin ehm.."
"Yaaa! Kalian mau sampai kapan berdiri disana?" Teriakan Seokjin pun menghentikan ucapan Nayeon.
Sharon kembali mengalihkan pandangannya pada Nayeon, "Pokoknya kau harus bantu aku Naynay" ucapnya dengan gummy smilenya lalu berlari menarik tangan Nayeon menghampiri kedua namja yang sudah menunggu mereka.
Nayeon hanya bisa mendesah pelan. Hatinya resah, ia bingung bagaimana cara memberitahu Sharon, sementara Sharon justru menaruh harapan padanya. Dan tentu saja sebagai kekasih Seokjin ia jelas tak ingin hubungannya kandas begitu saja. Nayeon yakin Seokjin benar-benar mencintainya.
"Cinta? Tapi selama ini dia tak pernah mengatakan jika dia mencintaiku"
Seketika keraguan mulai hinggap di hatinya. Mengikis rasa percaya yang selama ini ia tanam dalam hatinya. Kali ini jiwa positifnya harus kalah oleh kecemburuan dan prasangka buruknya.
"Apa dia benar mencintaiku?""Atau selama ini aku hanya dijadikan pelarian olehnya?"
Setelah obrolannya dengan Sharon, sepanjang perjalanan pulang hingga sampai dirumah Nayeon lebih banyak diam. Gelisah dan bingung bercampur menjadi satu mengusik fikirannya.
"Nay kau sakit?" Tanya Seokjin yang baru masuk ke rumah setelah memarkirkan mobilnya.
Nayeon yang sedang minum di dapur pun menoleh dan menggeleng.
"Kenapa sejak tadi kau diam saja?" Tanya Seokjin lagi yang kini sudah menyentuh kening Nayeon dengan punggung tangannya.
"Aku hanya lelah Jin" jawab Nayeon seadanya. Tangannya mengambil tangan besar Seokjin dan menggenggamnya.
"Wae?" Seokjin merasa aneh, Nayeon menggenggam tangannya dan hanya memandang tanpa berkata apapun.
Dan lagi-lagi Nayeon menggeleng, "Ani.. aku hanya rindu. Mungkin" jawab Nayeon dengan senyumnya.
"Jin karena sudah tak ada kegiatan di kampus, besok aku akan menginap dirumah Sun Hee eomma""Kau akan menginap sampai liburan kita selesai?" Tanyanya dengan wajah marah yang dibuat-buat.
Nayeon tertawa kecil, "Aniyo, aku mungkin seminggu disana. Kau lupa? Minggu depan Ahn Rin eomma juga akan menginap disini"
Seokjin pun menarik kursi dari meja makan yang berada di dekatnya lalu duduk dan menarik Nayeon duduk menyamping dipangkuannya.
"Yaa! Kimjin mwohe?""Seminggu tanpamu, itu akan terasa sangat lama" ucap Seokjin manja seraya meletakkan dagunya di pundak Nayeon. Posisi wajah Seokjin yang berhadapan dengan leher jenjang Nayeon membuat yeoja itu merinding karena hembusan nafas Seokjin.
Nayeon menggeliat mencoba melepaskan diri dari Seokjin namun apa daya tangan Seokjin yang melingkar erat dipinggangnya tak juga melonggar sedikitpun.
Seketika ucapan Sharon kembali tergiang di fikiran Nayeon. Refleks Nayeon mengalungkan tangannya ke leher Seokjin. "Jin?"
"Hm?" Balas Seokjin menatap wajah Nayeon yang hanya berjarak kurang dari 30cm.
"Bisakah kau beritahu Sharon tentang hubungan kita?" Tanya Nayeon sedikit terbata.
Seokjin memiringkan kepalanya berfikir, "Wae? Bukankah awalnya kau yang tak mau Sharon tentang hubungan kita?"
Nayeon tersenyum kikuk, "Yah awalnya dia datang kesini karena dia sedang patah hati, aku takut jika dia tahu, dia akan merasa bahwa kau tak lagi menyayanginya dan memperhatikannya. Tapi kurasa dia sudah baik-baik saja sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part || INY X KSJ
FanfictionIm Nayeon dan Kim Seokjin,mereka memiliki luka tentang masa kecil yang berbeda dan tak bahagia. Sampai akhirnya mereka di pertemukan untuk menjadi housemate dan jatuh cinta. Namun perasaan benci yang menguasai Seokjin seolah menghalanginya untuk tid...