"Aku masih belum tahu. Kenapa kau menanyakannya?"
"Itu..ehm..aku ingin berterimakasih pada appamu" ucap Nayeon tertunduk seraya menatap mug tosca didalam genggamannya.
"Terimakasih? Untuk apa Nay?"
"Paling tidak, appamu sudah berusaha membantu mencari pendonor untuk eommaku. Jadi aku ingin berterimakasih Jin"
Seokjin menoleh pada Nayeon, memicingkan matanya kesal.
"Kau pasti tahu, appa mau mencarikan donor karena aku berjanji akan kembali jadi pewarisnya"Nayeon tersenyum, menghadapkan tubuhnya pada Seokjin, tangannya terjulur menyentuh lembut lengan Seokjin. "Aku sangat tahu. Karena itulah, aku juga ingin berterimakasih padamu. Terimakasih selalu ada di masa sulitku Jin, terimakasih untuk tak pernah membiarkanku sendirian sedetik pun"
Seokjin menarik tangan Nayeon, mencium sepenuh hati punggung tangan milik kekasihnya itu.
"Apapun untukmu" jawab Seokjin tulus.Nayeon hanya bisa menatap Seokjin penuh cinta. Dalam dadanya bergemuruh rasa yang terus saja membuatnya ingin tersenyum. Tak ingin waktu terus berjalan membiarkan kebersamaan ini hilang barang sedetik pun.
"Jika kau jadi aku, apa yang akan kau lakukan pada perjanjian itu?" Tanya Seokjin.
"Ehm.. maka aku takkan membatalkannya. Aku akan menjadi apa yang appaku minta"
"Wae?"
Nayeon terkekeh pelan.
"Apa selama ini appamu pernah melarang melakukan hal yang kau suka?"Seokjin menggeleng.
"Lalu apa appamu pernah memaksamu melakukan hal yang tak kau suka Jin?"
Seokjin menggeleng lagi.
Nayeon berfikir sesaat, "Apa dia pernah tak menuruti kemauanmu Jin?"
Kembali Seokjin menggeleng.
"Kalau begitu, apa salahnya membuat orangtua kita senang? Semua orang pernah melakukan kesalahan, termasuk orangtua kita. Tapi sekarang semua baik-baik saja kan? Kita hanya butuh waktu untuk semakin dewasa Jin. Hidup tanpa dendam dan amarah adalah kebahagiaan yang sesungguhnya"
Ucap Nayeon dengan senyum gigi kelincinya.Seokjin pun tertawa kecil. Ia tahu Nayeon bisa menjadi tempat berbaginya. "Cah, aku sudah punya jawaban untuk pertanyaanmu"
"Jawaban?"
"Ne, aku akan tetap menjadi pewaris appa. Dan aku akan menyampaikan rasa terimakasihmu padanya"
"Jinjja? Gomawo Jin-ah" seru Nayeon bersemangat.
"Ani.. aku yang harusnya berterimakasih padamu Nay" Seokjin menyampirkan rambut Nayeon dibelakang telinganya, lalu tangannya turun pada dagu Nayeon.
"Aku mencintaimu"Seokjin mendekatkan wajahnya, mencium perlahan bibir ceri Nayeon, dan dibalas dengan lumatan oleh Nayeon. Cinta,rindu dan hasrat yang selama ini Seokjin pendam ia salurkan dengan sentuhan-sentuhan lembut di wajah dan tubuh gadis itu.
Sementara Nayeon hanya bisa meremas kaos Seokjin, menahan rasa geli akibat sentuhan yang Seokjin ciptakan.
Tanpa keduanya sadari, tangan Seokjin yang bergerilya sudah sampai pada kancing terakhir kemeja yang Nayeon gunakan. Memberikan sensasi dingin pada bagian tubuhnya yang terbuka.
Saat pagutannya terlepas, keduanya berusaha menetralkan debaran yang sejak tadi bergejolak. Nayeon dan Seokjin kembali saling menatap, menempelkan keningnya bersamaan.
"Aku mencintaimu Jin"
"Aku lebih mencintaimu"
Nayeon tertawa kecil dengan wajah yang merona menahan malu. Sedangkan Seokjin berusaha mengendalikan diri saat menyadari bagian depan tubuh Nayeon terbuka dan memperlihatkan dada mulusnya yang tertutup bra hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part || INY X KSJ
ФанфикIm Nayeon dan Kim Seokjin,mereka memiliki luka tentang masa kecil yang berbeda dan tak bahagia. Sampai akhirnya mereka di pertemukan untuk menjadi housemate dan jatuh cinta. Namun perasaan benci yang menguasai Seokjin seolah menghalanginya untuk tid...