Chapter 21

570 61 8
                                    

Tidak banyak yang dibicarakan saat makan malam, Seokjin lebih banyak diam dan mendengarkan apa yang Nayeon dan ibunya bicarakan. Terkadang ibunya bertanya dan hanya dijawab seadanya oleh Seokjin. Tak dipungkiri, emosinya masih bisa sewaktu-waktu meledak namun  perasaan malu dan canggung kini bercampur menjadi satu, membuatnya tak tahu harus bersikap bagaimana. Ditambah ia sudah berjanji akan mencoba dan berusaha pada Nayeon yang selalu siap membantu.

Selesai makan malam, mereka menghabiskan waktu dengan bermain go stop diruang tamu, itu sudah jadi kebiasaan Nayeon dan ibunya jika sedang bersama.

Awalnya Seokjin hanya menonton karena tidak mengerti, namun Nayeon memaksanya dan mengajari hingga ia bisa. Mereka bermain hingga Seokjin kesal karena selalu kalah.

"Aigoo.. neomu kyeopta" ucap Ahn Rin pada Seokjin dan Nayeon.

"Dia yang paling lucu eomma" ejek Nayeon sambil tertawa.

"Kau fikir kau tak seperti badut?" Ucap Seokjin tak mau kalah.

Nayeon memang menambahkan hukuman pada permainannya, yang kalah wajahnya akan dicoret menggunakan spidol. Dan tentu saja korban terbanyak adalah Seokjin si pemain amatir.

"Cah sudah malam. Lebih baik sekarang kita bersihkan muka dan tidur, besok pagi kita harus ke gereja"

Nayeon mengangguk dan Seokjin hanya diam.

Nayeon berdiri mengambil kapas serta pembersih wajah lalu memberikan pada ibunya. Seokjin berdiri hendak ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya namun ditahan oleh Nayeon,
"Eodi? Bersihkan wajahmu dulu"

"Aku dikamar mandi saja"

"Itu spidol. Kau harus menggosok-gosok wajahmu jika ingin benar-benar bersih. Pakai ini" Nayeon memberikan kapas yang sudah di beri pembersih.

Seokjin pun hanya menurut, walaupun pemuda itu tetap membersihkan ala kadarnya saja.

"Jin, wajahmu masih kotor, boleh eomma bersihkan?"

"Shir--"
BUGH
"Awww.." Seokjin berteriak saat kakinya ditendang oleh Nayeon.

"Ah mianhe Jin-ah jinjja mianhe. Kakiku kesemutan lalu saat ingin meluruskannya aku malah kelepasan" ucap Nayeon dengan wajah tak berdosanya.

Si korban hanya bisa berdecak sebal, tahu maksud dari tendangan Nayeon tadi.

"Yeoni.. kau harus hati-hati sayang"

"Mian eomma" gadis itu lagi-lagi tersenyum jahil.

"Majukan kepalamu Jin, eomma hanya ingin membersihkan sisa spidolnya" ucap Ahn Rin lembut, sebenarnya ia sangat takut ditolak, tetapi ia tetap mencoba demi mendapatkan hati Seokjin.

Dengan ragu Seokjin memajukan wajahnya, saat kedua tangan Ahn Rin yang lembut memegang wajahnya ia memejamkan mata, sang ibu membersihkan dengan pelan dan halus. Ada sesuatu perasaan aneh yang berdesir didalam dirinya.
"Beginikah rasanya hangat tanganmu eomma?"

Sedangkan sebelum membersihkan noda terakhir, wanita paruh baya itu memandang wajah tampan itu lekat-lekat, sungguh ia merindukan buah hatinya yang slama ini tak pernah mau menemuinya.
Matanya sudah berkaca-kaca,
"Cah.. selesai. Kau bisa cuci wajahmu Jin" ucapnya seraya mengalihkan wajahnya, menahan air mata yang hampir jatuh.

Seokjin pun pergi ke kamar mandi. Nayeon yang sejak tadi melihat ibunya menahan tangis sekuat tenaga, mendekati lalu mengelus punggung dan juga memeluknya.

"Uljima eomma.. dimalam natal ini kado terindahmu sudah tiba, kau harus tersenyum" ucapnya menghibur.
"Tidurlah. Biar ini aku yang bereskan"
Ahn Rin pun masuk ke kamar menuruti perkataan Nayeon.

The Best Part || INY X KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang