"Jiiiiinn.. palli" ini sudah ketiga kalinya Nayeon berteriak dari ruang tamu. Gadis itu sudah rapih mengenakan celana jeans biru dongker, atasan rajut woll pink dan coat berwarna creamnya.
"Ini masih pagi Nay.. bahkan jam sembilan juga belum" Seokjin berjalan turun dari lantai dua seraya mengaitkan kancing lengan kemejanya.
Nayeon mengerutkan keningnya "Jin.. kau akan pakai itu?"
Seokjin mengangguk, "Wae?"
"Yaaa! Ini sudah masuk musim dingin. Disana itu masih desa. Kau akan sakit jika pakaianmu begitu. Ganti bajumu"
"Ck arraseo" Seokjin berjalan malas kembali ke kamarnya. Ia sedang malas berdebat. Perlu di catat jika ada sesuatu yang tak sesuai Nayeon akan sangat cerewet, Seokjin mulai hafal kebiasaan Nayeon yang satu ini.
Tak lama Seokjin turun kembali setelah mengganti kemejanya dengan atasan turtleneck berwarna coklat muda. Ditangannya ia memegang coat berwarna coklat tua.
"Nay?"
Nayeon menengok pada Seokjin dan mengacungkan jempolnya pada Seokjin.
"Aku ingin membeli beberapa oleh-oleh dulu Jin. Kajja" Nayeon memakai tasnya dan satu paper bag berisi dua termos botol minum dengan isi coklat hangat dan teh herbal.
"Jin tunggu" tahan Nayeon saat Seokjin akan memasuki mobil.
"Wae?"
Nayeon berjalan mendekati Seokjin, "Tekuk sedikit lututmu, turunkan tinggimu"
Dengan wajah bingung Seokjin menuruti, lalu Nayeon membetulkan lipatan dileher baju turtleneck yang Seokjin kenakan.Pemuda itu memandang dalam wajah gadis dihadapannya, ada sesuatu yang aneh dalam dirinya.
"Cah.. beres. Lain kali pastikan kau memakai baju dengan rapih Jin" Nayeon masuk ke mobil meninggalkan Seokjin yang terdiam untuk beberapa saat.
----
Setelah membeli beberapa kue beras khas korea, macaroons, dan beberapa kue lainnya mereka akhirnya berangkat menuju panti asuhan tempat Nayeon dulu tinggal.
"Jin.."
"Hm?"
"Liburan ini kau tak pulang ke Amerika?"
"Aniyo"
"Wae?"
"Karena aku tak ingin"
"Bukankah Sharon selalu bilang ia merindukanmu? Dan juga kau tak ingin bertemu appamu?"
Sesaat keadaan hening.
"Aku tak memaksa Jin, kau bisa untuk tak menjawab"
"Sharon sudah punya kekasih dan aku juga malas bertemu kekasih appaku" Seokjin akhirnya mengeluarkan suaranya.
"Wae? Kau tak suka pada kekasih appamu?"
Seokjin mengangguk "Umurnya hanya lebih tua dariku beberapa tahun, dia lebih cocok jadi kakakku daripada jadi eomma tiriku. Dia juga selalu menggangguku jika appa tak ada dirumah"
"Jeongmalyo? Ah jinjja aku merinding.. itu seperti dalam drama Jin" Nayeon menggosok-gosok lengan tangannya.
"Dia menggodaku dan hanya mengincar harta appa saja Nay"
"Yaa! Kenapa kau malah meninggalkan appamu sendirian disana? Bagaimana jika dia merebut semua harta dan mencampakkan appamu?" Seru Nayeon.
Seokjin melirik Nayeon "Aku tak bodoh Nay, aku sudah memegang kuasa atas saham appa sekitar 65%. Toh memang aku yang akan melanjutkan perusahaan appa nantinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part || INY X KSJ
FanficIm Nayeon dan Kim Seokjin,mereka memiliki luka tentang masa kecil yang berbeda dan tak bahagia. Sampai akhirnya mereka di pertemukan untuk menjadi housemate dan jatuh cinta. Namun perasaan benci yang menguasai Seokjin seolah menghalanginya untuk tid...