Chapter 34

582 63 4
                                    

Seokjin dan Nayeon kini dalam perjalanan pulang. Setelah selesai menemui dan berbicara dengan ibu kandung Nayeon, mereka pun mengantarnya pulang kerumah untuk memastikan rumah yang selama ini mereka kunjungi benar-benar rumahnya.

Seokjin sudah beberapa kali melirik pada Nayeon yang sedari tadi hanya memalingkan wajahnya dan bersandar ke kaca mobil.
"Nay wae? Ada masalah?"

Nayeon balik menatap Seokjin melalui bayangannya di kaca mobil.
"Aku malu"

"Apa?"

"Aku malu Jin. Aku malu kenapa aku bisa seemosional tadi. Padahal aku selalu mengingatkanmu untuk tak emosi saat bertemu eomma"

Seokjin pun tertawa kecil, "Lalu kenapa? Bukankah itu wajar?"

"Kau tak akan mengejekku?" Tanyanya sambil merubah posisi duduk menghadap Seokjin.

"Ehm tergantung" goda Seokjin.

"Ck.. kau menyebalkan. Aku lelah. Bangunkan aku jika sudah sampai" Nayeon pun memejamkan matanya dan tertidur.

Sedangkan Seokjin hanya tersenyum melihat tingkah Nayeon.
.
.
"Nay" ucap Seokjin pelan,
"Kita sudah sampai"

Nayeon tak bergeming, sepertinya gadis itu sangat kelelahan.
"Nay?"
Seokjin memandang wajah pulas itu, menyibak rambut yang menutupi sebagian wajahnya perlahan.

"Aku tak tahu kalau kau sangat manis saat tidur Nay"

Tangannya kini menelusuri setiap lekukan wajah cantik Nayeon, berawal dari pipi chubby nya, berpindah ke alis matanya, lalu turun ke hidung dan berakhir pada bibir pink yang menggoda. Wajahnya tersenyum penuh arti, hingga tanpa disadari perlahan Nayeon membuka mata dan dilihatnya Seokjin yang masih menatap wajahnya lekat.
"Jin? Mwohe?" tanya Nayeon yang masih terkantuk-kantuk, belum sadar bahwa sedari tadi pemuda itu terus memandanginya.

Seokjin salah tingkah, ia gelagapan lalu secepat kilat tangannya melepaskan seatbelt Nayeon. "Sudah sampai, turunlah"

Nayeon pun turun dari mobil, ia berjalan malas-malasan menuju kamar, diikuti Seokjin di belakangnya. Gadis itu masih belum sadar sepenuhnya hingga tak memperhatikan langkahnya sampai kakinya terantuk tangga yang harusnya ia pijak, tubuhnya terhuyung ke depan, ia akan mendarat pada jejeran anak tangga di hadapannya jika saja lengannya tak ditarik oleh Seokjin dengan sigap.
Sayang, kakinya sudah lebih dulu mendarat keras di anak tangga.

"Awww"

"Bodoh. Kenapa kau ceroboh sekali? Kau terluka?"

"Daripada terluka, tulang keringku membentur sisian tangga Jin. Ini sangat linu"

"Duduklah" Seokjin mendudukkan Nayeon di tangga lalu pergi mengambil kotak P3K.

Seokjin pun berjongkok dihadapan Nayeon, melihat apa ada luka yang mengeluarkan darah atau tidak. Setelah dipastikan tak ada luka terbuka, Seokjin menekan-nekan bagian kaki Nayeon yang tadi terbentur.

"Akkhh.. sakit Jin" ringis Nayeon.

"Sepertinya ini akan memar Nay" ucap Seokjin kemudian mengeluarkan plester putih berukuran besar dan memasangkan di kaki Nayeon.

"Gomawo" Nayeon tersenyum saat Seokjin selesai memasangkan. Sedangkan Seokjin kembali meletakkan kotak P3K.

Hingga Seokjin kembali Nayeon belum juga bangkit dari duduknya.
"Kau menunggu apalagi?"

Nayeon memandang Seokjin dengan puppy eyesnya, lalu merentangkan kedua tangan dengan wajah gemas. "Gendong aku Jin"

"Astagaa" keluh Seokjin namun tetap memberikan punggungnya pada Nayeon. Tanpa babibu Nayeon langsung naik ke punggung Seokjin, ia merasa kegirangan untuk sesaat sebelum akhirnya menyadari bahwa hari ini ia sedang menghindar dari Seokjin. Gadis itu masih canggung akibat insiden ciuman mereka di kolam renang.

The Best Part || INY X KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang