Pemilik nama itu pun terkesiap saat mendengar namanya disebut. Ia berdiri dari kantuknya dan melihat Nayeon bersama dengan Sun Hee eomma yang juga sedang menatapnya.
"Minta maaflah padanya, eomma yakin kau sendiri tahu apa yang Jin lakukan bukanlah kesalahan" bisik Sun Hee eomma kemudian berjalan lebih dulu memasuki rumah mereka dengan menuntun sepedanya. Sebelum masuk ke rumahnya, ia sempat melihat wajah Seokjin yang merasa bersalah padanya.
"Gwenchanayo Jin-ah, mungkin sudah waktunya dia tahu. Berbaikanlah, maafkan putriku"
Seokjin tersenyum dan mengangguk pasti menanggapi ucapan Sun Hee eomma yang kemudian masuk lebih dulu ke dalam rumah.
Kini hanya tinggal Nayeon dan Seokjin yang saling menatap terpaku. Tak bergerak dan hanya terdiam untuk beberapa saat tak tahu harus memulai pembicaraan darimana.
Akhirnya Nayeon melangkah maju masih dengan menuntun sepedanya. Ia mendekati Seokjin yang masih setia menatapnya dengan raut wajah khawatir.
Nayeon pun menstandarkan sepedanya, lalu berjalan semakin mendekati Seokjin."Nay.. mian--"
Greb
"Mianhe Jin.. jeongmal mianhe" ucap Nayeon yang kini sudah memeluk Seokjin. Tangannya melingkar sempurna di pinggang Seokjin. Sementara Seokjin yang sempat kaget pun mulai membalas pelukan Nayeon.
Senyuman di bibir penuhnya mengembang. Ia mengelus rambut Nayeon yang tergerai indah di punggungnya.
"Gwenchanayo, ini salahku Nay""Ani, ini salahku. Eomma sudah mengatakan semuanya padaku" ucap Nayeon masih dengan memeluk Seokjin erat. Jika saja Seokjin lihat bagaimana Nayeon membantah ucapannya, bisa dipastikan ia akan mencium Nayeon tanpa henti. Wajahnya yang penuh penyesalan sangatlah menggemaskan.
Seokjin kembali tersenyum, "Arraseo, ini salahmu nona Jang. Kau harus dihukum karena sudah membuatku khawatir"
Seketika Nayeon mendongakan kepalanya sambil menjauhkan badannya dari Seokjin namun tangannya tetap melingkar di pinggang namja itu.
"Yaa! Mana boleh? Kalau begitu kau juga--"Cup!
Seokjin mencuri sebuah ciuman singkat dari Nayeon. Ciuman itu pula yang berhasil membuat wajah Nayeon merona.
"Jangan pernah lagi pergi tanpa mengabariku. Aku kewalahan mencarimu kemarin"Nayeon tersenyum senang mendengar ucapan Seokjin, tapi sedetik kemudian ia berhenti memandang Seokjin dan menatap ke arah lain. "Oh ya? Kewalahan mencariku atau kelakabakan karena Sharon sakit?"
"Ah begitu" ucap Seokjin tiba-tiba.
"Mwo?"
"Kau cemburu sayang" Kekeh Seokjin dengan wajah jahilnya.
"Yaa! Untuk apa aku cemburu?" Nayeon pun memukul dada Seokjin lalu melepaskan pelukannya, ia berjalan hendak membawa sepedanya namun tangannya dengan cepat ditarik oleh Seokjin hingga kembali ke dalam pelukannya.
"Aku merindukanmu" bisiknya lalu mencium pucuk kepala Nayeon.
"Jangan mengabaikan telfon dan pesanku lagi" ucapnya lalu mengeratkan pelukannya. Nayeon hanya mengangguk, dan membalas pelukan Seokjin seraya mencari posisi ternyamannya di dada Seokjin."Jin?"
"Hm?"
"Aku lapar" ucap Nayeon langsung ditanggapi dengan tawa kecil oleh Seokjin.
"Ayo kita beli makanan" ajaknya, namun Nayeon menggeleng.
"Aku akan masak untuk eomma tadinya. Tapi sepertinya sekarang eomma yang memasak untukku. Ayo kita masuk Jin" ucap Nayeon.Namum belum sempat bergerak, Seokjin sudah menarik tengkuk Nayeon. Mencium bibirnya. Merasakan lembutnya bibir cherry milik Nayeon. Ciumannya pun disambut dengan balasan menyesap bibir penuh milik Seokjin. Menyalurkan rasa rindu yang memang sudah tak bisa diucapkan dengan kata-kata. Mereka terlalu sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Hingga keduanya sadar bahwa mereka masih berada di tempat umum, akhirnya mereka pun mengakhiri ciuman mereka dan tertawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part || INY X KSJ
FanfictionIm Nayeon dan Kim Seokjin,mereka memiliki luka tentang masa kecil yang berbeda dan tak bahagia. Sampai akhirnya mereka di pertemukan untuk menjadi housemate dan jatuh cinta. Namun perasaan benci yang menguasai Seokjin seolah menghalanginya untuk tid...