Chapter 36

515 57 8
                                    

"Kau sedang apa? Tak dingin?" Tanya Seokjin lalu menyampirkan jaketnya ke punggung Nayeon.

Nayeon menengok pada Seokjin, mencoba berdiri namun dirasanya kakinya kesemutan karena terlalu lama berjongkok mengakibatkan ia jatuh terduduk.

"Kakiku" ucap Nayeon yang memegang kedua kakinya.

Tanpa banyak bicara, Seokjin pun merengkuh punggung dan kaki Nayeon lalu mengangkatnya menuju bangku mereka.

"Yaa! Kimjin apa yang kau lakukan? Orang-orang memperhatikan kita" ucap Nayeon menutupi wajahnya saat berada dalam gendongan Seokjin.

"Kenapa? Aku tak mungkin membiarkanmu hanya duduk disitu kan?" Jawab Seokjin sambil mendudukan Nayeon.

Nayeon hanya berdecak saat Seokjin menjawabnya dengan enteng.

"Kita mau kemana lagi? Kau lapar? Ayo kita makan" ajak Seokjin.

"Aku mau pulang"

"Wae? Kau tak lapar?"

"Aku sudah menghabiskan semua hotteok yang kau beli Jin"

Pemuda itu tertawa kecil, "Arraseo.. kalau begitu kita beli ayam dan makan dirumah saja, hm?"

"Call"

----

Hari Sabtu ini Seokjin dan Nayeon berencana membeli kado ulang tahun untuk ibu mereka, Ahn Rin tentunya. Ulang tahunnya memang masih seminggu lagi, namun Nayeon berjaga-jaga jika dia tak menemukan kado yang cocok untuk ibunya itu. Sekaligus mereka berniat berjalan-jalan menghabiskan waktu karena esok harinya Nayeon akan berkunjung ke rumah ibu kandungnya. Kini ia punya dua ibu dan seorang kekasih yang harus ia beri perhatian lebih darinya.

"Kau sudah dapat kadonya?" Tanya Seokjin pada Nayeon yang masih memilih-milih baju dihadapannya.

Nayeon menggeleng. Ia kebingungan dengan bibir manyun, tahun-tahun sebelumnya ia sudah memberikan baju,syal,tas dan berbagai barang lain. Lalu apa lagi yang harus ia berikan? "Bagaimana denganmu Jin?"

"Sudah" Seokjin menunjukkan paper bag berukuran kecil yang ia genggam.

"Apa yang kau beli?"

"Parfum"

Nayeon melihat kotaknya dan Seokjin menyodorkan pergelangan tangannya yang terdapat tester parfum dari parfum yang ia beli.
"Heol.. aromanya sangat enak Jin. Aromanya sangat segar, terkesan muda dan kuat" ucap Nayeon senang masih dengan mencium aroma parfum di tangan Seokjin.

"Nay?"

"Hm?"

"Jika kau terus menghirup tanganku begitu, jangan salahkan aku jika aku menciummu disini" bisik Seokjin jahil pada Nayeon.

Wajah Nayeon memanas, seketika ia menghempaskan tangan Seokjin dan berjalan mendahului Seokjin keluar dari butik tersebut. Sedangkan Seokjin hanya terkekeh melihat reaksi Nayeon.

Mereka kembali mencari kado hingga akhirnya mendapatkan barang yang diinginkan lalu melanjutkan kencan mereka dengan makan siang dan menonton film di bioskop. Menjelang sore hari, Nayeon meminta untuk berkunjung ke Namsan Tower.

Sesampainya di area Namsan Tower, tanpa berfikir dua kali mereka langsung menaiki cable car agar bisa mencapai puncak menara, melihat pemandangan kota Seoul sejauh mata memandang dan berfoto ria disana. Setelah puas disana, mereka melihat pagar gembok cinta yang sudah sangat terkenal di Korea.

"Kau mau?" Tanya Seokjin pada Nayeon yang sejak tadi memandang takjub pagar dengan ribuan gembok berwarna warni itu.

Gadis itu menoleh, dengan senyum yang menunjukkan gigi kelincinya ia mengangguk semangat, tentu saja Seokjin tak bisa menolak betapa manis pesona wajah kecil dihadapannya. "Aku mau yang agak besar dan lebar Jin" pintanya girang.

The Best Part || INY X KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang