"Aku pesan satu spaghetti carbonara, satu tteoboki pedas ukuran medium, dan satu jus jeruk" detail Nayeon pada pelayan di hadapannya. "Kau Jin?"
"Aku lasagna dan ice americano"
Lalu pelayan itu pun pergi setelah memastikan pesanan mereka.
"Kau yakin bisa menghabiskannya?" Tanya Seokjin ragu.
"Tentu saja. Bukan masalah untukku" sahut Nayeon percaya diri.
"Bukannya disekitar rumah juga ada restoran pasta?"
"Tempat ini terkenal dengan pasta nya yang sangat enak Jin. Disini juga semua jenis makanan korea dan western ada" jawab Nayeon dengan cengirannya. "Oh iya, tadi kita belanja sangat banyak, bagaimana jika aku kembalikan setengahnya?"
"Tak usah. Untukmu saja" jawab Seokjin datar. Wajahnya kini tak lagi dingin, walaupun Nayeon masih belum menemukan banyak ekspresi darinya.
"Tak apa? Bagaimana jika nanti kau tak punya uang karena terlalu boros?"
"Aku punya uang dari gajiku Nay, jadi berhenti membahasnya" jawabnya sambil melihat jalanan dari kaca restoran.
"Jangan membohongiku. Kau bahkan tidak bekerja"
Kini pandangannya kembali pada Nayeon "Kau pikir bekerja harus menggunakan kemeja dan berangkat ke kantor setiap pagi?"
Nayeon mengangguk antusias. Bukankah memang begitu? Menurutnya.
"Anggaplah aku freelance. Aku bekerja di perusahaan appa. Karena aku masih kuliah jadi aku hanya mengerjakan beberapa proyek yang aku bisa lakukan dari jauh saja"
"Jeongmalyo? Ah daebak.. kau bahkan sudah bisa menghasilkan uang sendiri sebelum lulus. Aku iri" ucap Nayeon seraya menopang dagu dengan kedua tangannya di meja.
"Apakah dia tak memberimu cukup uang?"
"Dia siapa?"
"Ehm.. dia" Seokjin agak bingung.
"Ah jinjja, siapa yang kau maksud?" Nayeon sungguh tak tahu siapa yang dimaksud Seokjin.
"Ehm.. eom-ma" jawab nya terbata.
Nayeon memasang wajah tak percaya lalu melipat kedua tangannya di dada, "Heol sesulit itu kau menyebut dia eomma? Padahal dia eommamu sendiri"
Seokjin hanya menaikkan bahunya sebagai jawaban.
"Tentu eomma memberiku lebih dari cukup Jin, hanya saja bisa menghasilkan uang sendiri adalah suatu kebanggaan bukan? Ya! memangnya eomma tak memberimu uang jajan?"
"Dia juga memberiku, tapi tidak kupakai. Gajiku sudah lebih dari cukup"
Belum sempat Nayeon bertanya lagi, pelayan sudah datang membawa pesanan mereka.
"Hmm ini enak" ucap Nayeon dengan wajah senangnya, "Bagaimana lasagnamu Jin?"
"Ehm.. lumayan"
Nayeon menaikkan satu alisnya "Hanya lumayan?" Lalu dengan secepat kilat Nayeon mencicipi lasagna milik Seokjin.
"Ah ini benar-benar enak tahu. Kau ingin coba punyaku?"
"Shireo.. untukmu saja"
"Ya sudah.. kau pasti menyesal tidak mencobanya" ucap Nayeon sambil memeletkan lidahnya.
Keduanya lalu sibuk dengan makanan mereka masing-masing.
"Nayeon? Jin sunbae?" Sapa seorang gadis dengan seorang pemuda dibelakangnya.
"Dahyun-ah? Kau sedang apa disini?" Jawab Nayeon yang kaget karena kehadiran temannya itu.
Sedangkan Seokjin hanya diam saja melihat dua gadis itu berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part || INY X KSJ
Hayran KurguIm Nayeon dan Kim Seokjin,mereka memiliki luka tentang masa kecil yang berbeda dan tak bahagia. Sampai akhirnya mereka di pertemukan untuk menjadi housemate dan jatuh cinta. Namun perasaan benci yang menguasai Seokjin seolah menghalanginya untuk tid...