Seokjin mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tak memiliki tujuan, yang pasti ia sangat ingin melampiaskan kemarahannya.
Sejujurnya ia kecewa dengan Nayeon yang selama ini ternyata 'menipunya'-menurutnya, dan ia semakin membenci ibunya. Namun dari lubuk hatinya terbesit sedikit penyesalan mengapa ia selalu tak bisa mencoba untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan ibunya. Tapi sesaat kemudian rasa benci itu makin menguasai dirinya, menghilangkan rasa penyesalannya tanpa tersisa sedikit pun di relung hati terdalam.----
"Eomma.. duduklah. Kau sudah mondar mandir daritadi. Makanlah dulu" Nayeon kesal juga melihat ibunya yang keras kepala.
"Eomma khawatir. Ponselnya pun dimatikan. Eomma tak ingin Seokjin marah padamu, cukup eomma saja"
"Nanti aku akan bicara padanya eomma. Kumohon makanlah dulu.. aku akan jelaskan padanya. Eomma tahu kan seberapa gigihnya aku? Jadi ayo kita makan dulu. Aku yakin Jin akan baik-baik saja. Aku rasa dia hanya butuh waktu"
Nayeon menarik ibunya ke meja makan, menyediakan masakan yang dibuatkan oleh ibunya tadi. Nayeon sendiri bukannya tidak khawatir pada Seokjin, tetapi ia yakin bahwa pemuda itu sedang menenangkan diri disuatu tempat dan dilihat dari sifatnya ia pasti tidak ingin diganggu oleh siapapun.
Setelah menyelesaikan makan siang yang hampir menjadi makan malam mereka, ibu Nayeon pamit untuk pulang. Nayeon membujuknya untuk menginap namun sang ibu menolak karena takut Seokjin akan kembali marah jika melihat ia masih ada disana. Nayeon pun tak bisa memaksa.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam, Nayeon yang sedari tadi menunggu Seokjin pulang pun sudah hampir terlelap di sofa. Seketika samar-samar ia mendengar bel rumahnya berbunyi beberapa kali. Ia segera bangkit, membuka pintu, dan melihat dua orang pemuda dihadapannya. Salah seorang dari mereka terlihat sangat mabuk berat.
Ya.. dua pemuda itu adalah Taehyung dan seokjin. Taehyung saat ini sedang memapah Seokjin yang sepertinya sudah tak mampu menahan badannya sendiri."Astaga.. bagaimana bisa dia seperti ini Tae?" Sejak jalan-jalan terakhir kemarin, Taehyung meminta Nayeon dan Sana berhenti memanggilnya dengan sebutan Sunbae. Kedua gadis itu sempat menolak namun karena Taehyung memaksa, akhirnya mereka setuju untuk memanggil nama saja pada Taehyung.
Nayeon pun langsung meletakkan tangan Seokjin dibahunya untuk membantu Taehyung memapah Seokjin dan membawa ke kamarnya.
Setelah membaringkan Seokjin, Nayeon dan Taehyung beranjak turun ke lantai bawah."Apa kalian dari siang bersama Tae?"
"Tidak. Aku ditelfon seseorang yang ternyata adalah pemilik resto soju di Gangwon. Pemiliknya berkata Jin menghabiskan 5 botol soju untuk dirinya sendiri Nay"
"Mwo? Dia sudah gila" Nayeon bergumam.
"Apa kalian sedang ada masalah?" Ucap Taehyung sambil menggaruk-garuk dagunya.
"Yah begitulah.. hari ini dia bertengkar dengan eomma. Ah apa kau ingin minum Tae?" Nayeon merasa sangat tidak enak karena sudah merepotkan Taehyung.
"Ani. Sudah malam Nay. Lebih baik aku pulang" Taehyung segera pamit, "Ah aku lupa. Tadi bibi soju bilang, di ponsel hyung hanya ada empat nama kontak. Ia mencoba menelfon dan hanya aku yang mengangkat telfonnya. Aku cek ponsel hyung tadi, tapi tak ada namamu. Apa kalian tidak menyimpan nomor masing-masing Nay?"
"Hm? Ahh itu..." Nayeon menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Kami memang belum bertukar nomor Tae"
"Ohh" Taehyung mengangguk- ngangguk. "Baiklah kalau begitu aku pulang Nay"
"Tae.. gomawo sudah menolong Jin. Kau bisa bawa mobil Jin.. jam segini sudah tak ada bus" Nayeon menahan tangan Taehyung.
"Gwenchana. Supirku sudah menunggu di depan Nay" Taehyung menunjuk ke arah depan rumah Nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part || INY X KSJ
FanficIm Nayeon dan Kim Seokjin,mereka memiliki luka tentang masa kecil yang berbeda dan tak bahagia. Sampai akhirnya mereka di pertemukan untuk menjadi housemate dan jatuh cinta. Namun perasaan benci yang menguasai Seokjin seolah menghalanginya untuk tid...