[5] Implicit

54 4 0
                                    

" I thought everything was alright now,
But the despair finds me again
Making me break down, all alone"
I'll Be on Your Side, Yoo Seung Woo ft. Yoo Yeon Jung.














SEPERTI hasil diskusi pertama—yang sebetulnya tidak bisa dibilang diskusi karena semua keputusan diambil oleh Mentari sendiri—kerja kelompok untuk story telling akan diadakan hari ini, Jumat, sepulang sekolah. Surya tidak bisa berkata apa pun karena Mentari bersikukuh ingin itu dilaksanakan di rumahnya. Apalagi Reni dan Ryan juga sangat setuju.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu, dan sekarang, mereka bertiga sudah berdiri di depan pagar sekolah.

Kenapa bertiga?

Reni mendadak sakit dan tidak masuk sekolah hari ini. Sebetulnya, Surya sangat bersyukur karena dengan begitu, bebannya jadi tinggal seorang. Well, sejak awal dia tidak pernah mempermasalahkan Ryan.

"Gue telfon supir gue dulu—"

"NGGAK USAH!"

Mentari mengernyit melihat penolakkan Surya. Padahal, jelas-jelas akan lebih mudah kalau mereka ke sana dengan mobil mewahnya. "Nggak usah, kita naik angkot aja,"

"Oh, okey." Mentari mengangguk-angguk. Tapi sedetik kemudian, dia sadar dengan apa yang baru saja Surya ucapkan, "WHAT? APA? HAH?"

Ryan menatap sahabatnya itu dengan ekspresi sama tidak percaya. Bukan karena dia tidak mau naik angkutan umum. Dia hanya tidak menyangka Surya seberani itu, mengajak Mentari yang berharga untuk naik kendaraan umum yang sarat akan bahaya.

"Lo gila, Ya?"

"Gue waras. Seratus persen waras makannya gue ngajak kalian naik angkot," Ucap Surya, bersiap untuk menyebrangi jalan karena jalurnya memang ada di seberang. Jarak sekolah ke rumahnya tak begitu jauh. Pikirnya, berlebihan sekali kalau mereka harus naik mobil mewah Mentari.

Gadis itu seketika panik. Dipegangnya tas Surya dengan kedua tangan kuat-kuat. Membuat Surya hampir-hampir jatuh saking kuatnya pegangan Mentari. Dia bahkan setengah menutup matanya ketika mereka memotong arus kendaraan.

Ryan tersenyum kecil melihat adegan itu. Meskipun sejujurnya, dia masih tidak habis pikir apa tujuan Surya mengajak Mentari melakukan hal-hal yang jelas tidak pernah gadis itu lakukan seperti ini.

Ryan tidak bisa memikirkan kalau seandainya, terjadi apa-apa pada Mentari. Dia jelas akan habis walaupun mungkin itu bukan salahnya.

"Gue telfon supir gue aja ya..." pinta Mentari. Mendadak memelas, Ryan otomatis memegang pundaknya karena tiba-tiba, wajah Mentari juga jadi pucat.

"Ya, lo—"Ryan baru akan protes, tapi Surya sudah lebih dulu menghentikan angkot dan masuk ke dalamnya.

Karena dia juga tidak tahu, dimana letak rumah Surya sehingga dia tidak mungkin menyusul. Ryan mau tidak mau menyuruh Mentari masuk ke angkot dan baru dia yang kemudian masuk. Beruntung, mobil yang mereka tumpangi hanya berisi seorang ibu-ibu dengan anak laki-lakinya.

MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang