Dance

1.7K 122 18
                                    

“Van, kamu anggep kita temen, enggak, sih? Ini itu hal yang besar, kenapa kamu enggak cerita?” protes Tika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Van, kamu anggep kita temen, enggak, sih? Ini itu hal yang besar, kenapa kamu enggak cerita?” protes Tika.

“Kamu enggak percaya sama kita, Van? Shock aku. Serius,” timpal Vio.

“Bukannya gitu. Tapi, aku takut kalian keceplosan aja. Apalagi kamu, Vi. Mulutmu, kan, kadang enggak terkontrol,” sahutku yang membuat Vio mengernyit heran.

“Kok aku, sih?” tanyanya tak terima.

“Ya iyalah. Sekarang aku tanya, deh. Gara-gara siapa sekelas bisa tahu kalau pacar Tika itu namanya Nino? Gara-gara siapa sekelas bisa mikir kalau pacarku itu Dika? Gara-gara siapa sekelas bisa tahu kalau fake akunku itu koplojg dan ngebuat aku mau enggak mau harus hapus akun itu dan bikin yang baru?”
Vio terdiam kikuk mendengar runtutan petanyaanku.

“Semua gara-gara kamu yang sering keceplosan. Gimana aku bisa tenang cerita ke kamu kalau kamunya aja gitu? Kalau ada orang yang tahu soal aku sama Kevin, hidupku pasti enggak akan tenang,” lanjutku dengan nada kesal.

“Iya, juga, sih. Tapi, aku, kan enggak kayak Vio, Van. Kenapa kamu enggak cerita ke aku?” protes Tika.

“Ya karena akan jadi masalah, kalau cuma kamu aja yang aku ceritain. Si nyonya besar ini pasti bakalan ngamuk, kalau tahu kita punya rahasia yang enggak dia tahu. Jadi, ya mending aku enggak cerita aja sama kalian,” sahutku sambil mengerutkan dahi.

Vio menatapku dengan sungkan.

“Iya sorry. Namanya juga keceplosan,” ucap Vio mencoba membela diri.

“Pokoknya, aku mau kalian tutup mulut rapat-rapat. Kalau sampek ada anak kelas yang tahu, berarti kalian yang sebarin. Kalau sampek kalian nyebarin, aku bakal marah banget sama kalian,” ancamku.

“Iya iyaaaaaa,” jawab mereka kompak.

“Tapi, Van. Soal Indah, kita jawab apa, dong?” tanya Tika bingung.

“Iya, Van. Soalnya, dia minta aku sama Tika buat kasih kabar ke dia kalau kita udah tanyain ke kamu,” sambung Vio.

“Ya kalian jawab aja, kalau aku sama Kevin kenal karena kakak sepupuku itu Agnes, istrinya Gideon. Bilang aja kita cuma sebatas kenal. Enggak lebih dari itu,” jawabku.

Kedua orang itu mengangguk tanda setuju. Sesaat kemudian, sorot mata mereka tampak berubah ketika tertuju ke arahku. Senyum mereka terbit, dengan mata berbinar yang sedikit menyipit.

“Ceritain ke kita, dong,” ucap Vio.

“Apaan?” tanyaku bingung.

“Ya asal muasal kalian jadianlah. Pake nanya lagi,” sahut Tika.

Aku tersipu malu mendengar ucapannya.

“A..aa..paan, sih?! Enggak, ah!” tolakku.

“Udah, deh. Enggak usah malu-malu,” ucap Vio masih dengan ekspresi yang sama.

With You #2 [Kevin Sanjaya Sukamuljo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang