With You #2 [Kevin Sanjaya Sukamuljo]

Prepare

Menikah itu rumit. FIX.

Undangan gimana? Cathering? Gedung? Gaun sama tuxedo? Baju bridesmaid sama groomsman? Baju khusus buat keluarga dan kerabat terdekat? Make up sama hair do? Salib, Rosario, dan Kitab Suci? Paduan suara, putera altar, lektor, dan persembahan untuk pemberkatan? Tata altar dan dekorasi gereja? Saksi? MC waktu resepsi? Pengisi acara resepsi? Rundown acara resepsi? Foto pre wedding?

Assshhhhhhh. Kenapa banyak banget yang harus diurus?

***

Rumah Kevin

“Vin, kita pake WO aja, ya?” tanyaku sambil mendudukan diri di sofa yang sama dengannya. Kevin pun terdiam, dan menengok ke arahku dengan menyuguhkan kernyitan di dahinya.

“Kenapa?” tanyanya polos.

“Banyak banget yang harus diurus, Vin. Seenggaknya, kalau kita pake WO, kan, lebih enak,” jelasku padanya.

“Maksudmu kita tinggal terima jadi, gitu?” sahutnya dengan rona kesal.

“Ya enggak gitu juga, Vin. Cuma, lebih ringan aja, karena ada yang ngebantu kita ngurus ini dan itu,” ujarku.

“Kalau pakai WO, mereka enggak cuma ngebantu, tapi mereka yang urus semuanya. Kita cuma dikasih pilihan aja, terus mereka yang mikir semuanya. Aku mau dari kita sendiri aja yang urus semuanya,” kekeuhnya.

“Banyak, lho, Vin, yang harus diurus. Beneran mau ngurus sendiri?” tanyaku memastikan.

“Banyak apanya, sih, Van? Cathering sama gedung, kan, udah Mama kita yang urus. Kita tinggal ambil sisanya, kan?” sahutnya tak santai.

“Heeuhhhh,” helaan napasku terhempas begitu saja.

“Oke. Kita urus tanpa WO,” ucapku lesu, lalu menyenderkan diri di sofa.

“Kok, kayak enggak ikhlas gitu, sih?” tanyanya tampak sebal.

“Apaan, sih, Vin? Biasa aja, kok,” sahutku ikut sebal.

Hening tercipta sesaat.

“Oh, iya jangan lupa, besok kita cari cincin sama undangan. Aku jemput kamu jam sembilan,” ucapnya tegas.

“Iyaaaa.”

***

Rumah Kak Agnes