Peace

1.4K 116 12
                                    

Hi!Long time no see

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi!
Long time no see.

Memandang wajahmu cerah
Membuatku tersenyum senang
Indah dunia

Tentu saja kita pernah
Mengalami perbedaan
Kita lalui

Tapi aku merasa
Jatuh terlalu dalam cintamu

Ku tak akan berubah
Ku tak ingin kau pergi
Selamanyaa

Ku kan setia menjagamu
Bersama dirimu dirimu ohh
Sampai nanti akan selalu
Bersama dirimu

(VierraBersamamu)

Mobil sport biru ini melaju, membawa kami melewati padatnya jalanan kota Jakarta. Aku memang belum tahu kemana arah dan tujuan kami, tapi, aku percaya, akan selalu ada bahagia kemana pun ia membawaku. Beberapa kali, aku mencuri pandang menatapnya, dengan lengkung indah bibir yang tiada berhenti terbentuk. Entah mengapa, aku begitu bahagia saat ini. Ingin rasanya kuhentikan waktu dan fenomena, agar rasa ini abadi selamanya. Namun, bagaimana pun juga, aku hanya manusia yang tak punya kuasa untuk menghentikan dua hal berkaitan itu.

“Yaahh. Macet, deh,” keluh Kevin sambil menghentikan mobilnya, akibat jalanan yang tak memberi celah untuk bergerak. Aku pun hanya terdiam dan terus mengumbar senyum, sambil mengamati keadaan sekitar.

“Sssttt,” desis panggilan Kevin yang membuatku mengarahkan pandangan kearahnya. Rupanya, ia sedang menatapku diiringi senyum tipisnya, dengan tubuh dan kepala yang ia biarkan tersandar pada kursi kemudinya. Oh my God. So cute. Senyumku pun semakin mengembang akibat tingkahnya.

“Ngapain, sih? Dari tadi lirik-lirik sambil senyam-senyum, gitu,” tanyanya sambil menyipitkan mata.

“Hhmm?” balasku pura-pura tak paham.

“Ck. Ngapain lirik-lirik sambil senyam-senyum? Bikin salah fokus, tahu,” ulangnya.

“Hhmm?” lagi-lagi aku melakukan trik yang sama.

“Ck. Ham hhmm ham hhmm mulu,” protesnya sambil mencubit kedua pipiku lembut.

“Aawww,” keluhku yang membuat Kevin tertawa sambil melepaskan cubitannya. Aku pun cemberut sambil mengelus pipi dengan kedua tanganku. Namun, sesaat kemudian, senyumku kembali terbit.

“Tuh, kan. Senyam-senyum lagi. Kenapa, sih?” gemasnya. Aku masih bungkam.

“Seseneng itu, ya, aku ajak jalan?” tanyanya. Aku pun menatapnya, dan meningkatkan kadar senyumku.

With You #2 [Kevin Sanjaya Sukamuljo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang