Chapter 1

8.6K 160 33
                                    

Ada sebuah desa besar yang terletak di Tsuchi no Kuni. Desa itu dikelilingi lembah dan bukit. Semua ninjanya sangat pintar dalam elemen tanah (Doton). Kage mereka adalah Tsuchikage.

Iwagakure no Sato. Desa Tersembunyi di Balik Batu.

Di sebuah gedung pertemuan, ada sebuah pertemuan antar 5 kage. Tidak hanya kage - kage yang sekarang yang diundang, kage - kage sebelumnya juga ikut diundang.

 Tidak hanya kage - kage yang sekarang yang diundang, kage - kage sebelumnya juga ikut diundang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertemuan tersebut berlangsung alot. Tiba - tiba...

DHUAAAAAAAARRRRR!!!

Dinding ruangan itu hancur. Tampak seorang bertopeng masuk ke ruangan itu.
"Aku ingin Kyuubi", kata orang itu.
"Coba saja kalau kau bisa!", kata Tsunade.

DUAAAAKKK!!!

Tsunade menghantamkan tinju mautnya. Orang itu terpental ke belakang. Gaara membuat handseal.
"Rendan: Suna Shigure!". Gaara menciptakan peluru pasir yang mengarah ke orang itu. Orang itu hanya terluka sedikit akibatnya.
"Semuanya lindungi Hokage!", perintah Shikamaru.

Sasuke merapal handseal. "Katon: Goukakyuu no Jutsu!". Bola api raksasa menyembur dari mulut Sasuke. Orang itu langsung menghindar. Pertarungan berlanjut hingga ke atap bangunan itu. Raikage Keempat menghantamkan tinjunya.
"Lariat!". Orang itu langsung terpental sedikit setelah terkena tinju tersebut. Orang itu langsung membuat raikiri untuk menyerang Raikage Keempat.

.

.

.

Namun, tanpa disadari, Hokage Ketujuh menahan serangan itu. Namun, karena ia kalah cepat, ia menggunakan tubuhnya sebagai tameng.

BRUK!

Hokage Ketujuh ambruk ke tanah setelah menerima serangan itu. Orang itu langsung pergi menjauh setelah merasa Hokage Ketujuh sudah sekarat.
"HOKAGE-SAMA!". Shikamaru langsung menghampiri dan memangku sang Hokage yang tengah sekarat.
"Shikamaru... uhuk!". Hokage memuntahkan darah segar dari mulutnya.
"Jangan banyak bicara dulu, Naruto! Akan kusembuhkan kau dengan ninjutsu medisku!". Tsunade langsung mengeluarkan chakra medisnya.

"Raikiri itu mengenai organ - organ vitalmu". Tsunade menganalisis seluruh luka Naruto. "Akan kusembuhkan kau, gaki!".
"Tidak, baa-chan... uhuk!". Naruto memuntahkan darah segar dari mulutnya. "Aku sudah habis".

Semuanya pun mulai meneteskan air mata. Langit tiba - tiba menjadi gelap.
"Shikamaru... uhuk! Aku rasa kita tak bisa main shogi lagi... terima kasih sudah jadi sahabatku sejak kecil". Naruto memandang ke arah pengawalnya. Bagi Shikamaru, momen ini sama seperti ia kehilangan gurunya, Asuma Sarutobi.

"Kakashi-sensei... terima kasih sudah menjadi guruku... uhuk! Terima kasih karena sudah membimbingku...", kata Naruto dengan napas yang tak karuan.
"Sama - sama, Naruto", kata Kakashi seraya menundukkan kepala.

"Tsunade-baachan... terima kasih karena sudah menjadi sosok ibu bagiku... uhuk!". Tsunade kemudian menangis pilu.

"Hinata... uhuk! Maafkan aku karena aku tak bisa bersamamu lagi setelah pertemuan para Kage di Iwa. Boruto, Himawari... uhuk! Maafkan ayah... ayah pergi terlalu cepat...".
"Boruto pasti akan sangat sedih sekali", batin Sasuke sedih.

"Sasuke, Sakura, teman - teman... uhuk! Sepertinya aku akan meninggalkan kalian sama seperti Neji. Neji, sepertinya kita akan bertemu lagi". Semua orang langsung menangis mendengar kata - kata terakhir Nanadaime Hokage.

"Tou-chan, kaa-chan, Jiraiya-sensei, Sandaime-jiji, sepertinya kita akan bertemu lagi untuk selamanya... uhuk! Aku sudah berhasil mewujudkan impianku", kata Naruto dengan nada yang seperti bisikan. "Iruka-sensei, Konohamaru, Moegi, Udon, Teuchi-jiji, Ayame-nee... aku minta maaf jika aku tak bisa melihat kalian lagi... uhuk!".

Dengan sisa kekuatan terakhirnya, Naruto berpesan kepada para Kage. "Aku tak ingin meninggalkan dunia ini dengan penyesalan apapun. Dan... uhuk! Kalian para Kage... kalian harus jadi bintang penuntun... uhuk! Agar tak ada lagi yang jatuh ke dalam kegelapan".

DHUAAAARRRR!!!

Hujan beserta petir mengiringi kepergian Hokage Ketujuh. Kemudian kesadaran Naruto memudar disertai mata Naruto yang menutup.
"NARUTO BANGUN! HIKS! NARUTO JANGAN TINGGALKAN KAMI!", teriak Tsunade yang mengguncang - guncangkan tubuh tanpa nyawa tersebut. Kurama yang disegel di tubuh Naruto juga ikut mati bersamanya.
"Gaki, kau menyelamatkan orang tercintamu. Terima kasih", batin Raikage Keempat seraya menghapus air matanya.

27 Maret. Naruto sang Hokage Ketujuh mati karena dibunuh seseorang bertopeng. Saat itu, usianya baru 37 th.

TBC...

Huweeeee😢😢😢😢😭😭😭
Baper abizzzz 😭😭😭😭
Siapin tisu karena author gak jamin dirimu gak nangis.

Duh, Hinata, Boruto, dan Himawari bakal sedih banget nih. Konoha bakalan nangis darah nih.
Siapa sih yang membunuh Hokage Ketujuh?
Kira - kira di buku bingo harga kepalanya berapa ya?
Apakah Boruto akan membalaskan kematian ayahnya?

Read and Comment, Please!

Borusara Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang