Chapter 25

2.5K 33 14
                                    

Sekarang Sarada sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Begitu juga dengan bayinya.
"Wah, bayinya lucu sekali", kata Himawari. "Onii-chan mau beri dia nama apa?".
Boruto tersenyum sambil menggendong bayinya. "Namanya adalah Uzumaki Kushina".
"Nama yang bagus".

"Wah, bayinya imut sekali. Lihatlah, kulit pucat dan rambut raven seperti Sarada dan wajah plus mata biru seperti Boruto", kata Hinata mendeskripsikan si bayi.
"Yah, begitulah kaa-san".
"Kau mau beri dia nama apa, Boruto?", tanya Sakura.
"Namanya adalah  Uzumaki Kushina", kata Boruto sambil duduk di pinggir ranjang Sarada.
"Boleh tidak kaa-san gendong Shina?".
"Tentu". Boruto menyerahkan bayinya ke gendongan Sakura.
"Hai, Shina-chan. Aku Sakura nenekmu". Sakura kemudian menimang bayi Kushina.

4 tahun kemudian...

Mimpi Kushina

Kushina sekarang berada di sebuah dunia yang adalah sebuah padang rumput.
"Ini di mana ya?". Kushina melihat ke sekitar. Di langit tampak banya awan putih. Tiba - tiba, ada sebuah burung tanah liat yang mengarah kepadanya.

 Tiba - tiba, ada sebuah burung tanah liat yang mengarah kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katsu!".

DHUAAAAAAAAARRR !!!

Burung itu meledak dan membuat Kushina terkejut. Di hadapannya, ada sosok pria berusia 30an yang menunggangi burung tanah liat raksasa. "Aku katakan padamu, ningen bahwa seni adalah ledakkan, dattebayo!". Orang itu turun dari burung tanah liatnya.

Orang tersebut memiliki kulit tan karamel, berambut kuning, dan memiliki 3 pasang kumis kucing di pipinya. Ia memakai sepatu boot berwarna hitam, celana panjang hitam, jaket berwarna jingga dengan garis hitam di ujung lengannya, dan jubah putih bercorak merah dengan tulisan 七代目火影 Nanadaime Hokage (Hokage Ketujuh).

 Ia memakai sepatu boot berwarna hitam, celana panjang hitam, jaket berwarna jingga dengan garis hitam di ujung lengannya, dan jubah putih bercorak merah dengan tulisan 七代目火影 Nanadaime Hokage (Hokage Ketujuh)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hokage Ketujuh!?". Kushina tidak menyangka dirinya bertemu dengan Hokage Ketujuh yang telah lama meninggal. Boleh dikata, Hokage Ketujuh adalah Hokage kedua yang mati muda setelah Hokage Keempat (Hokage Keempat: 24 th, Hokage Ketujuh: 37 th). Ia adalah Hokage pertama yang mati karena dibunuh.
"Aku rasa kau tahu siapa aku, Kushina", katanya.
"Kau adalah Hokage Ketujuh, Uzumaki Naruto. Hei! Kenapa kau tahu namaku, dattebane?".
"Hei, kalimat aneh kita hampir sama, dattebayo".
"Warna mata kita hampir sama. Dan aku ingin sekali punya 3 pasang kumis sepertimu".

Kedua mulut di telapak tangan Naruto membuka.
"Nanadaime-sama, kenapa ada mulut di kedua telapak tanganmu? Untuk menggigit orang kah?"
"Kau salah!".

BLETAK!

"Ittai!". Kushina mendapat jitakkan keras dari Hokage Ketujuh.

(Naruto kalau marah sama dengan ibunya. Lebih menyeramkan daripada Kyuubi yang ngamuk hihihi)

"Ini adalah Iwagakure Kinjutsu atau mulut pengolah chakra. Siapapun yang memilikinya, akan mampu mengolah chakra dalam berbagai bentuk. Contohnya, aku bisa mengolah tanah liat menjadi bahan peledak berbagai bentuk". Kushina hanya ber"o" saja.
"Bagaimana kau tahu namaku, dattebane?".
"Karena aku adalah kakekmu".

.

.

.

"JII-SAN!". Kushina berlari dan memeluk Naruto. Mereka berdua duduk bersama di rerumputan.
"Bagaimana jii-san bisa jatuh cinta dengan Hinata-baachan?".
"Dulu, nenekmu itu orangnya pemalu. Tapi sewaktu invasi Pain, nenekmu itu menyatakan cinta. Yah kami bersama - sama memenangkan Perang Dunia Shinobi Keempat. Kemudian kami menikah dan ayah dan bibimu lahir". Naruto kemudian menceritakan masa lalunya. Tak disangka masa lalu kakeknya Kushina sama kelamnya dengan Sasuke.
"Lalu, kenapa kau meninggal?", tanya Kushina.
"Beberapa tahun yang lalu, saat pertemuan para Kage dan mantan Kage di Iwagakure, ada seseorang bertopeng yang menginginkan Kyuubi dariku. Lalu terjadi pertarungan sengit. Orang itu menggunakan raikiri pada Raikage Keempat, tapi aku menahan jutsu itu. Karena aku kalah cepat, aku menggunakan badanku sebagai tameng". Naruto menunjukkan bagaimana ia bisa terbunuh.
"Setelah aku mati, aku sangat mengkhawatirkan ayahmu. Seorang teman di dunia arwah membuatkan aku Iwagakure Kinjutsu. Tiap kali ada kesempatan, aku mengerjai ayahmu dengan bom tanah liat dari C1, C2, C3, dan C4".

"Ayah bilang kau pernah dibangkitkan dengan Edo Tensei".
"Itu benar, Kushina. Beberapa tahun setelah aku mati, orang yang membunuhku membangkitkan aku dan 4 orang lain, termasuk temanku dengan Edo Tensei. Pada akhirnya, ayahmu membuat aku dan temanku lega sehingga kami berdua bisa lepas dari jutsu itu".

Naruto kemudian memeluk Kushina. "Maafkan kakek ya, Kushina. Kakek tidak bisa memanjakanmu".
"Tidak apa - apa, jii-san".
"Terima kasih karena membuatku menjadi seorang kakek. Terima kasih karena kau bersedia menjadi cucuku". Kemudian Naruto menghilang dan burung tanah liat itu hancur menjadi debu karena sudah tidak dikendalikan lagi oleh Naruto.

Di dunia nyata, Kushina sedang tidur bersama ayah dan ibunya. Ia bangun dan mendapati ayah dan ibunya menatapnya dengan penuh kehangatan.
"Tidurmu nyenyak sekali. Kamu lagi mimpi apa sih?", tanya Sarada.
"Aku bertemu dengan Naruto-jiisan, mama". Sarada menceritakan pertemuannya dengan kakeknya. "Dia minta maaf karena tidak bisa memanjakanku".
"Rupanya dia sayang padamu sampai akhirnya dia datang ke mimpimu", kata Boruto. "Ayah, tolong datang terus di mimpi - mimpi kami".

TBC...

Wah, Kushina dimanjakan sama bibi dan kakek neneknya nih.
Kushina akhirnya bertemu dengan Naruto di alam mimpi.
Apakah Kushina akan punya adik?

Read and Comment, Please!

Borusara Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang