Keluarga besar Uzumaki dan Uchiha sedang piknik bersama di sebuah taman.
"Berapa usia kandungan Sarada-nee?", tanya Himawari.
"Sekarang sudah 6 bulan", kata Sarada sambil mengelus perut buncitnya.
"Kira - kira apa jenis kelamin calon keponakan Hima?".
"Sejauh ini kata dokter aku akan punya bayi perempuan".
"Hai, keponakan Hima. Kau harus cantik seperti ibumu dan kuat seperti ayahmu". Himawari mengelus perut buncit kakak iparnya.
"Rupanya kau tidak sabar untuk punya keponakan, Hima"."Kita akan punya cucu perempuan, Sasuke-kun", kata Sakura.
"Yah, kita akan memiliki cucu yang cantik". Sasuke memandang ke langit. "Naruto, andai saja kau bisa ikut merasakan kebahagiaan bersama kami".
"Ah, kau masih memikirkan Naruto saja, Sasuke-kun".
"Bayi yang ada di kandungan Sarada itu adalah calon cucunya".
"Tapi dia adalah calon cucu kita juga".Sementara itu di dunia arwah, Naruto melihat kebahagiaan keluarga itu.
"Selamat ya, Sarada. Kau akan punya bayi perempuan. Maaf ayah tidak bisa ikut merasakan kebahagiaan bersama kalian".Kembali ke dunia manusia, Hinata datang membawakan sejumlah makanan. Hinata menyenderkan kepalanya di perut Sarada sambil mengelusnya.
"Mama Hinata!? Apa yang kau lakukan?".
"Yah, sekedar ingin bicara dengan calon cucu kaa-san". Hinata merasakan tendangan dari dalam perut buncit Sarada. "Dia menendang!".
"Sepertinya bayinya tidak sabar ingin bertemu neneknya".
"Cucu baa-chan, kau harus cantik seperti ibumu. Tolong cepat keluar ya. Mau tidak main bersama Hinata-baachan?".
"Mau, baa-chan. Tunggu 3 bulan lagi yaa". Sarada menirukan suara anak kecil.Malam harinya, Boruto dan Sarada datang ke Ramen Ichiraku.
"Tuan, kami pesan ramen miso dua". Teuchi kemudian membuatkan pesanan mereka.
"Ne, Sarada. Sekarang berapa usia kandunganmu?", tanya Ayame.
"Sekarang sudah 6 bulan", kata Sarada sambil mengelus perut buncitnya.
"Selamat, Sarada. Kau akan jadi ibu baik! Ngomong - ngomong apa jenis kelaminnya?".
"Perempuan", kata Boruto sambil mengelus perut istrinya."Ne, Boruto. Setiap hari ulang tahun ayahmu, kami sering mengadakan lomba makan ramen. Tapi tak ada yang mampu mendapatkan gelar dewa kerakusan", kata Teuchi.
"Memangnya siapa dewa kerakusannya?".
"Kau lihat saja sendiri". Teuchi menunjuk pada sebuah poster.大食いの神
God of GluttonyRekor: 110 Mangkok
"T-Tou-chan!?". Boruto terkejut setelah melihat poster itu.
"Ya. Ayahmulah yang memegang gelar dewa kerakusan Ramen Ichiraku. Sampai sekarang tak ada yang bisa mengalahkannya".
Uchiha Compound
"Ah, bukannya Sasuke-touchan ingin punya cucu perempuan?", tanya Boruto.
"Yah, apapun jenis kelaminnya, aku akan menyayanginya", kata Sasuke dengan sweatdrop.Sakura dan Sarada masuk ke ruang tamu.
"Kalian berdua seperti anak kecil saja", kata Sakura.
"Ne, Boruto. Sebaiknya kau dan Sarada pulang sana", kata Sasuke.
"Kalian mengusir kami?".
"Kandungan Sarada sudah membesar, Boruto. Angin malam tidak baik untuk istrimu".Tiba - tiba Sarada merasakan rasa sakit yang luar biasa di perutnya.
.
.
.
"AAAAAHHHH!!! SAKIT!!!". Sarada berlutut sambil memegangi perut buncitnya.
"Boruto, kau bawa Sarada ke rumah sakit. Nanti tou-san dan kaa-san akan menyusul", kata Sasuke.
"Hai!". Boruto dan Sarada langsung berhiraishin ke rumah sakit.Konoha Hospital
Sarada tengah berbaring di atas tempat tidur kamar bersalin sambil menunggu "bukaannya" sempurna.
"Boruto, aku tidak sabar untuk bertemu dengan bayi kita".
"Kau akan segera bertemu dengannya, Sara-chan".Sementara itu, Sasuke dan Sakura mendatangi kediaman Hinata.
TOK! TOK!
"Masuk!". Hinata membukakan pintu. Di hadapannya ada dua orang yang adalah besannya.
"Sasuke!? Sakura!?".
"Hinata, Himawari, kita harus ke rumah sakit sekarang!", kata Sakura.
"Kenapa?". Hinata memandang cengo mereka.
"Sarada akan segera melahirkan. Cepat!".Konoha Hospital
"Di mana Sarada Uzumaki?", tanya Hinata.
"Dia sekarang ada di kamar bersalin bersama suaminya", kata seorang suster.Keluarga besar Uchiha dan Uzumaki menunggu di luar ruang bersalin.
"Mama, apakah melahirkan itu sakit?", tanya Himawari.
"Rasa sakit itu kaa-san pernah merasakannya. Begitu kau lahir dan almarhum ayahmu itu ada di samping kaa-san, rasa sakit itu berganti dengan kebahagiaan", kata Hinata.
"Sarada itu kuat sama seperti ibunya", kata Sasuke.
"SIALAN KAU BORUTO! KAU BUAT AKU SEPERTI INI! SETELAH INI AKAN KUSHANARO KAU SAMPAI KE UJUNG DUNIA!".
"Nona Uzumaki, dorong terus!".
"AAAAAAAHHHHH!!! AKAN KUBUNUH KAU BORUTO! KAU HARUSNYA BERSYUKUR KARENA AKU MENCINTAIMU!". Boruto dibuat bergidik ngeri karena istrinya sekarang jauh lebih menyeramkan dibandingkan dengan neneknya (Kushina).
"Nona Uzumaki, sedikit lagi!".
"Agggghhhhh!!! Aku sudah tidak kuat lagi!".
"Ayo sayang. Kau pasti bisa!". Boruto memberikan dukungan ke istrinya.
Sarada menarik napas panjang dan... "AAAAAAAAAHHHHH!!!".OEEEEEKKKK!!!
"Sarada?".
Sarada menganggukkan kepalanya. "Ya. Anak kita sudah lahir".
"Terima kasih kau sudah menjaganya, Sara-chan".
"Sama - sama, Boruto".Kemudian seorang perawat datang dengan bayi di gendongannya. Bayi itu adalah bayi yang baru saja dilahirkan oleh Sarada.
"Putri pertama kalian harus mendapatkan ASI pertamanya". Sarada kemudian menerima bayi itu di gendongannya dan mulai menyusuinya.
"Warna kulit dan rambutnya sama denganmu, Sara-chan", kata Boruto.
"Iya. Wajahnya mirip denganmu, Boruto-kun", kata Sarada dengan napas terengah - engah. Boruto menyentuh sejumput rambut putrinya. Bayi yang merasakan sentuhan itu membuka matanya, menampakkan iris biru safirnya.
"Matanya sama denganmu, Boru-kun. Kau mau beri dia nama apa?", tanya Sarada.
"Wajahnya mengingatkan aku pada nenekku, jadi aku ingin memberinya nama Kushina".
"Nama yang bagus. Selamat datang di dunia, Kushina". Boruto memeluk pundak istrinya untuk memberikan rasa hangat.Sementara itu di dunia arwah, Naruto dan Kushina melihat Sarada dan Boruto menimang anak pertama mereka.
"Boruto memakai namamu, kaa-chan", kata Naruto.
"Akhirnya aku punya cicit", kata Kushina. "Dia adalah perpaduan dari Boruto dan Sarada".
"Dan wajahnya mengingatkan Boruto padamu, kaa-chan".
"Wah, aku senang sekali Boruto memakai namaku".TBC...
Akhirnya Sarada melahirkan.
Kira - kira apakah anak mereka akan bertemu dengan Naruto di alam mimpi?Read and Comment, Please!
KAMU SEDANG MEMBACA
Borusara Love Story
FanfictionBoruto dan Sarada adalah rekan setim di tim Konohamaru. Mereka sudah saling jatuh cinta. Namun, sebuah duka menimpa Boruto. Ayahnya, Hokage Ketujuh, mati karena dibunuh seseorang misterius. Setelah kematian ayahnya, Sarada selalu ada untuk Boruto. A...