Tubuhmu menggodaku

9.9K 45 0
                                    

KAMPRETT..... kenapa gua selalu bertingkah bodoh di depan dia, seandainya dia melihat tadi gua begitu nafsu menatap bokongnya mungkin bukan hanya tamparan tapi juga dia bakalan cabik-cabik tubuh gua dengan pisau tadi.

Langit mulai gelap, gua membawa motor keluar gerbang sekolah dan menghampiri Kanza yang sedang beridiri di tepi jalan sendirian.

"belum dateng jemputannya ?" Tanya gua saat berhenti di depannya.

"Apaan ?" karena suara motor gua yang berisik dia kurang jelas mendengar, lalu gua matiin motor dan menurunkan standar.

"Belum di jemput nenk ?" Tanya gua sambil celingak celingkut melihat kiri kanan jalan

"Emang gak di jemput biasanya juga"

"Waktu itu ?"

"Owh itu kebetulan ada Om lewat terus dia ngajak bareng yaudah jadi aku ikut"

"Owh bukan OM-OM idung Jebra kan ?"

"10 tahun lagi kamu yang bakalan jadi OM-OM kaya gitu"

"Enak aja, terus ngapain di sini"

"Lagi nungguin orang baik hati yang bersedia nganterin aku pulang" Kata dia sambil melirik gua

"Kalo adanya orang Jahat yang mau culik lo gimana ?"

"Aku engga takut, di tas ada Pisau tinggal tusuk aja"

"Yakin lo berani nusuk orang ? ngupas mangga aja gak bisa"

".............." Dia diam lalu menatap gua tajam "Kalo orang itu kamu, aku dengan senang hati mutilasi jadi 16 bagian" kata dia dengan tatapan yang bikin gua ngeri.

"JANGAN, DIRLI engga tau apa-apa"

"........" dia kernyitkan dahi "DIRLI siapa ?" lanjutnya

"Entar gua kenalin, lo laper gak ?"

"Ihh kasih tau dulu DIRLI itu siapa ?"

"Iya iya, yu makan dulu ntar abis makan baru gua kasih tau DIRLI siapa"

"Bener ya ? awas kalo bohong aku potong punya kamu"

"Eh settt... belum gua kenalin aja udah ngancem DIRLI" Batin gua

"Malah bengong, yu makan aku juga laper hehe"

"Nah gitu kek dari tadi, ayo naik"

Gua nyalakan kembali motor dengan Kanza yang sudah duduk di belakang, sepanjang jalan Kanza hanya diam dengan tangan yang melingkar di pinggang gua sambil menyandarkan kepalanya di punggung. Sepertinya dia sudah kelelahan setelah acara Terakhir MOS yang gua sendiri mandi keringat tadi, tapi Kanza sepertinya engga mempermasalahkan bau badan gua.

Setelah beberapa menit mencari rumah makan, akhirnya gua berhenti disebuah Warung Sunda. Setelah ke tempat parkir gua coba turun tapi Kanza masih tetap engga melepaskan tangannya.

"Za... gua mau turun"

"......" Dia hanya diam

"Za... oi nafsu banget lo meluk gua"

"....." masih engga ada jawaban

Karena Kanza masih diam gua pegangi kedua tangannya dan melepaskannya dari pinggang lalu memutar badan gua kesamping, pantes diem aja dari tadi bisa-bisanya ketiduran dimotor. Gua rentangkan tangan kiri lalu merangkulnya menahan badan dia biar engga jatuh.

"Za... lo tidur ?" Tanya gua sambil menggoyang-goyangkan bahunya

"............" dia engga bangun tapi kedua tangannya kembali memeluk gua dengan wajah yang dia benamkan di bahu.

"Za.... Za... Za..."

"............" dia masih diam dengan bahu yang sedikit gemetar.

Perlahan gua pegang tangan kanannya, DINGIN... jantung gua berdetak cepat, tangan kiri gua sedikit menggeser wajahnya yang tadi dia benamkan. KAWAII ... Ini untuk pertama kalinya gua bisa menatap dia begitu dekat.

Seandainya lo ini umpan mungkin lo udah dapet banyak ikan, dan salah satunya ikan julung-julung yang siap nusuk lo kapan aja. rasanya aneh, biasanya gua gampang terpancing tapi untuk kali ini gua justru engga mau melakukannya.

Merasakan tangannya yang dingin gua baru ingat ada sweater di dalam tas, gua buka tas gendong yang gua letakan di bagian depan motor dengan tangan kanan lalu mengambil sweater biru. Dengan susah payah dan hati-hati gua pakaikan sweater di badannya.

Baru sebentar lega, gua kembali menghawatirkannya, sekitar 10 menit kita di tempat parkir rumah makan. Gua lihat sekeliling, engga ada orang. Di tempat parkir hanya ada 2 motor yang berada disebelah kiri, dan 1 buah mobil Xenia disebelah kanan. Seandainya engga ada ini mobil mungkin para pegawai dan orang-orang yang ada di dalam sana pasti mengira gua sedang mesum di sini, untungnya mobil ini menghalangi gua jadi engga terlihat dari dalam.

"Za.. Za... Bangun" Bisik gua ditelinganya sambil kembali menggoyang-goyangkan bahunya lebih cepat

"........." Dia masih engga ada respon

"Za-" gua langsung diam, saat melihat matanya terbuka.

"Duh, maaf aku ketiduran" Kata dia sambil sambil melepas pelukan lalu mengucek-ngucek matanya.

"Iya engga apa-apa"

"Aku tidur lama engga ?"

"3 jam"

"Ah serius ?" Dia kaget lalu turun dari motor dan berdiri di depan gua

"Ia gua serius, Gua aja udah puas MAKE lo"

PLAK... tamparan mendarat di pipi kiri gua, engga terlalu keras tapi masih terasa.

Antara aku kau dan sabunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang