Tempat Aneh

435 11 0
                                    

Gua pacu motor dengan kecepatan sedang karena rasa sakit yang gak kunjung hilang ditambah udara yang terasa semakin dingin. Sepanjang jalan gua terus memikirkan perkataan Mona tadi, mencari orang yang terlihat sempurna atau menerima orang yang memiliki banyak kekurangan tapi ternyata sempurna untuk kita. Siapa orangnya ? ahh kepala gua terasa pusing memikirkan semua itu.

Saat melewati sebuah tikungan tiba-tiba pengelihatan gua berbayang, lampu-lampu kendaraan dari arah berlawan terasa begitu menyilaukan. 

TIIIIIIDDDDD............ 
sebuah kelakson panjang terdengar dengan lampu yang begitu menyilaukan mata sampai semua terlihat putih.
……………….
………………….
………………………..
………………………………….
………………………………………….
…………………………………………………
Perlahan gua membuka mata, sekarang cahaya menyilaukan tadi berubah menjadi sebuah lahan kosong yang berada di dataran tinggi, bukit-bukit hijau yang ada di sebrang sana terlihat begitu indah. 

Tunggu!! Kenapa gua ada di sini ? di mana motor gua ? begitu banyak pertanyaan yang terlintas, terlebih lagi saat menangadah ke langit dan terlihat empat buah matahari yang berada di timur, selatan, barat dan utara. Walau ada empat buah matahari tapi di sini gak terasa panas.

Gua ambil hp yang ada di saku celana sebelah kiri, jam digital yang tertera di pojok atas menunjukan pukul 23:47 dengan jaringan SOS. Lalu gua kembali memasukan hp ke dalam saku dan coba berjalan menuruni bukit. tapi sepanjang jalan gak ada seorang pun yang gua temui bahkan di sini gak ada tanda-tanda kehidupan karena yang terlihat hanya hamparan rumput hijau yang sangat luas dengan sebuah pohon besar yang sangat tinggi terletak di ujung sana. 

Entah berapa lama gua berjalan sampai akhirnya gua berdiri di bawah sebuah pohon dengan ukuran 10 kali lebih besar dari pohon keramat yang ada di dekat rumah. gua berjalan mengelilingi pohon mencari cara untuk memanjatnya, tapi langkah kaki terhenti saat melihat sebuah bunga yang tumbuh di atas akar pohon yang besar. 

Gua sedikit merendahkan badan dan jongkok untuk melihat lebih jelas bunga-bunga berwarna merah yang terlihat begitu cantik dan wangi, gua berdiri dan merogoh saku celana untuk mengambil hp. 

CKREK… setelah mengambil foto, gua kembali memasukan hp ke dalam saku dan lanjut berjalan mengelilingi pohon. Tapi langkah kaki gua kembali terhenti saat melihat seorang perempuan berlari di padang rumput dengan gerombolan anjing-anjing yang mengejarnya. 

Gua ambil ranting pohon yang berukuran sebesar tangan dan menggenggamnya dengan tangan kanan lalu berlari ke arah perempuan yang sedang di kejar-kejar anjing. Dia terlihat heran saat melihat ke arah gua dan seketika anjing-anjing itu langsung berhenti mengejar dan balik berlari terbirit-birit. 

Sekarang di hadapan gua ada seorang perempuan dengan dres berwarna coklat, tunggu… itu bukan dres tapi seperti kulit hewan yang dijadikan baju. Bola matanya berwarna biru dengan hidung mancung dan rambut panjang lurus berwarna kuning. Dia sedikit memiringkan kepala kekanan menatap gua heran.

“Kenapa ?” gua coba bertanya

“………….” Dia hanya diam

“Ini di mana ?” Gua kembali bertanya

“………….” Dia masih diam dan berjalan melewati gua, 

Gua berjalan mengikutinya ke arah pohon besar, 

Antara aku kau dan sabunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang