Sebuah Keputusan

421 14 0
                                    

“Percuma Mas”

“Apa maksudnya Percuma, Kasih tau alamatnya ! Mas cari orangnya sekarang juga. Kamu mau tinggal pilih dia mau mas bawa hidup-hidup atau kepalanya aja!”

“Percuma, Mas gak bakalan ketemua ama dia”

“Mau dia kabur sejauh-jauhnya mas pasti bakalan cari”

“Engga mas, dia gak kabur”

“Terus kemana dia ?”

“2 Minggu lalu, ada tabrakan beruntun. Dia salah satu korban kecelakaan itu Mas, waktu Mas sibuk di luar. Aku izin ke Bang Arez buat ninggalin toko, aku bohong. Aku bilangnya mau ngerjain tugas di rumah temen, pedahal aku kepemakaman”

“………………..”

Sebuah kecelakaan maut, entah kenapa emosi yang tadi begitu naik mendadak jadi mellow. Dada gua terasa sesak mendengarnya, ini mengingatkan gua kembali saat sebuah kecelakaan maut terjadi tahun lalu. “Terus sekarang GIMANA ?”Tanya gua kemudian.

“AKU JUGA GAK TAU MAS, AKU BINGUNG, AKU GAK TAU HARUS GIMANA”

Vina kembali menangis di pelukan nyokapnya, lalu bokapnya meminta kami semua untuk ke ruang tengah. Kami hanya saling diam mencari jalan keluar dari permasalahan ini, otak gua benar-benar gak bisa berpikir. 

Vina : “Aku mau aborsi, aku gak mau punya anak gak ada bapaknya”

Semua terlihat syok mendengar apa yang Vina ucapkan, 

Gua : “Mas yang bakalan jadi Bapak dari anak kamu”

Arez : “Har” 

Gua : “……” Gua hanya menolehnya

Arez : “Kasih gua kesempatan”

Gua : “…….” Gua masih gak ngerti apa yang Arez ucapkan

Arez : “Vina satu-satunya orang yang paling gua sayang Har, kita emang jahat udah maenin perasaan lo. Tapi …. Tolong kasih gua kesempatan, biar gua yang tanggung jawab”

Gua : “Gua aja yang tanggung jawab”

Arez : “Har.. Gua mohon untuk kali ini aja, tolong… kasih gua kesempatan, biar gua yang nikahin Vina”

Vina : “Tapi ini bukan anak Kamu Bang”

Arez : “Abang gak peduli itu anak siapa, selama dia ada di kandungan kamu berati dia masih anak kamu. Abang mau tanggung jawab, Pak, Bu… Saya mau nikahin Vina”

Kedua orang tuanya saling bertatapan lalu mereka berjalan meninggalkan kami bertiga, beberapa menit kemudian mereka kembali. Gua gak bisa berbuat apa-apa lagi saat kedua orang tua Vina meminta maaf karena pertunangan yang harus di batalkan dan mereka merestui Arez menikahi Vina dengan Syarat pernikahan harus di lakukan di Jawa, di daerah asal mereka.

Sekitar jam 13:00 gua pamit pulang, tapi saat mau melangkan keluar Vina memeluk gua dari belakang. 

“Maafin aku mas, aku gak bisa jaga kepercayaan Mas, aku dah kecewain mas, aku udah kecewain semua”

“…………” Gua hanya diam lalu perlahan memutar badan, Vina melepaskan pelukannya dan menatap gua dengan air mata yang kembali membasahi pipinya. Gua seka air matanya dan melemparkan senyuman, walau gua gak tau apa arti senyuman itu.

“Kamu mau Mas maafin ?”

“……….. “ Vina hanya manggut-manggut

“Tolong, buka hati kamu lagi buat Arez. Dia sayang banget ama kamu, tolong terima dia sebagai suami kamu. Jadi isri yang baik buat Arez, jadi Ibu yang baik buat anak-anak kamu”

“………..” Air mata Vina semakin deras mendengar semua permintaan terakhir gua

CUP… gua mencium keningnya untuk yang terakhir kali lalu berjalan meninggalkan rumahnya. Sepanjang jalan gua terus memikirkan semua yang udah terjadi, gua masih gak habis pikir gimana orang yang begitu dekat dengan gua justru memiliki sebuah rahasia yang begitu rapih mengemasnya. Tujuan mereka emang baik, tapi sayangnya Vina justru terbawa sekenario yang mereka buat sendiri. 

Bukan gua segampang itu melepas Vina. walau baru beberapa bulan, tapi Vina berhasil membuat gua begitu menyayanginya. Tapi ada orang lain yang lebih awal dan lebih dulu menempati posisi gua di hati Vina. dan tentunya melepaskan orang yang yang kita sayangi itu gak mudah.

Malam harinya sekitar jam 19:30, Arez dan Vina datang ke net. Mereka kembali meminta maaf, walau berat hati gua harus bisa menerima kenyataan dan memaafkannya. Mereka mengundurkan diri, Mereka datang secara baik-baik, dan tentunya gua harus mempersilahkan mereka pergi secara baik-baik walau meninggalkan luka yang begitu mendalam.

Antara aku kau dan sabunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang