Go Go Go!

490 22 0
                                    

Sebelum berangkat gua menemui hambatan, kedua orang tua gua gak menginjinkan gua pergi. Mereka menghawatirkan gua, tapi gua terus membujuk mereka sampai akhirnya mereka menginjinkan gua pergi dengan syarat jangan membawa kendaraan.

Sore hari gua pergi ke toko, Gua memberikan tanggung jawab sepenuhanya pada Firman. Dia berpengalaman jadi gua percaya dia bisa mengurus toko dan warnet selama gua pergi.

Walau memberikan kepercayaan pada Firman tapi gua gak mau bikin dia tambah repot jadi sebelum pergi gua belanja banyak untuk persediaan toko selama gua pergi. 

Langit terlihat kuning keemasan, Gua berdiri di pinggir jalan bersama Dila, Mona dan Firman. Angin yang berhembus meniup rambut Mona yang digerai, gua suka rambutnya yang lurus berwarna pirang. Firman sibuk bermain game di hpnya, walau awalnya dia bilang game yang gua mainkan gak menarik tapi saat melihat gua war dia jadi tertarik main sampai kecanduan 

Mona dan Dila menatap gua tanpa bicara, gua hanya tersenyum lalu mereka berdua tersenyum manis. Gua bersyukur bisa mengenal mereka, dua orang yang sama-sama cantik tapi memiliki kepribadian yang berbeda. Mona maju satu langkah dan berdiri di hadapan gua, lalu dia mendekap tubuh gua dari depan dengan wajah yang disandarkan di pundak kiri. Gua belai rambutnya yang wangi, lalu gak lama kemudian Mona melepaskan pelukannya.

Gua dekatkan wajah, CUP mencium keningnya, Mona kembali tersenyum setelah menerima ciuman itu. 

“Makasih” Kata gua 

“Makasih buat apa ?”

“Udah bikin gua sadar”

” Mona kembali tersenyum

UHUK UHUK… Firman pura-pura batuk

Gua : “Sirik aja lo”

Firman : “Bukan sirik, gua jadi pengen buru-buru balik”

Gua + Mona : “Hahaha”

Dila : “hati-hati ya ‘a”

Gua : “Beres, kamu juga hati-hati “

Dila : “Hati-hati kenapa ?”

Gua : “Firman suka gigit orang kalo laper”

Firman : “Kehed maneh 

Gua + Mona + Dila “ Hahahaha”

Mona : “Jangan lupa kasih kabar ya”

Gua : “Pasti, gua gak bakalan lupa kok 

Firman : “Kalo ada yang nyariin lo gimana ?”

Gua : “Bilang aja gua lagi keluar kota, eh itu mobilnya”

Mona : “Yah berhenti”

Mobil yang berjarak sekitar 20 meter tiba-tiba berhenti karena ada penumpang yang turun, 

Firman : “Lama banget bayar doang juga”

Gua : “Tuh udah maju lagi, gua berangkat ya. Assalamu’alaikum”

“Wa’alikum Salam” Jawab mereka bersamaan, 

Saat mau masuk kedalam mobil Mona memanggil gua, 

“Apaan ?”

“Jangan lupa war ” kata Mona lalu dia tersenyum menyeringai

“Hahaha  gampang”

Karena gak mau membuat angkot menunggu lama, Gua berbegas naik ke dalam angkot menuju terminal, selagi menunggu Bus yang akan gua tumpangi berangkat gua buka sepatu dan memasukan separung uang ke dalamn sepatu lalu gua kembali pakainya. Beberapa menit kemudian bus berangkat.

Kemacetan membuat perjalanan jadi lama, karena bosan gua keluarkan gadget. Ada beberapa SMS dari Mona dan Dila, gua balas secukpnya lalu main game. Gua buka kolom chat dan mengetik

Gua : “Tes”

Mona : “Sms gak dibales-bales malah nongol di game -__-“

Gua : “Uda di bales -,”

Mona : “Apaan sms Cuma ‘iya’ doang”

Gua : “Haha yang penting di bales 

Mona : “Huh, jangan maen game terus entar lobet hpnya”

Gua : “Tenang, gua bawa PowerBank”

Darno : “Mau ke mana lo ?”

Gua : “ke Lampung”

Darno : “nyusul Dian ?”

Gua : “Iya”

Dengan main game waktu jadi terasa cepat, langit yang tadi masih terang berubah jadi gelap. Setelah sampai Merak gua turun dari Bus menuju kapal yang akan membawa gua meninggalkan pulau jawa.

Antara aku kau dan sabunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang